Lagi, tantangan berbahaya di media sosial menelan korban. Demi konten TikTok, seorang anak berusia 10 tahun di Italia dilaporkan tewas. Kabar anak tewas demi konten tiktok tersebut disampaikan oleh media asal Italia, ANSA.
Gadis malang itu ditemukan dengan sabuk terikat di leher di kamar mandi oleh adiknya yang berusia 5 tahun. Ia dinyatakan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Palermo, Sisilia, Italia, pada Kamis (21/1/2021).
Dianggap Berbahaya, Pemerintah Italia Minta TikTok Blokir Pengguna di Bawah Umur
Buntut dari peristiwa nahas tersebut, Pemerintah Italia memerintahkan TikTok milik China untuk memastikan anak-anak tidak menggunakan aplikasinya.
Yang dimaksud dengan anak-anak dalam perintah di atas adalah anak berusia di bawah 13 tahun. Pemerintah Italia ingin TikTok memblokir akun pengguna yang tidak diverifikasi hingga 15 Februari.
Menurut catatan Pemerintah Italia, saat ini sangat mudah bagi anak-anak di bawah 13 tahun untuk melewati aturan pendaftaran aplikasi. Faktanya, anak-anak dinilai belum cukup matang untuk menerima dan menyaring informasi di TikTok sehingga dapat berakibat bencana seperti yang dialami oleh gadis dari Palermo itu.
Jaksa telah membuka penyelidikan atas kematian anak yang mengejutkan Italia tersebut. Penyelidikan ini dilakukan untuk mencari tahu apakah seseorang mengajak gadis itu mengambil bagian dalam tantangan mematikan yang sangat berbahaya.
Menurut kantor berita Italia ANSA, anak itu mengikat ikat pinggang di lehernya kemudian secara tidak sengaja mengalami sesak napas.
Juru bicara TikTok di Italia memberi pernyataan kepada Reuters;
“Privasi dan keamanan adalah prioritas mutlak untuk TikTok dan kami terus bekerja untuk memperkuat kebijakan, proses dan teknologi kami untuk melindungi komunitas dan pengguna yang lebih muda pada khususnya,” ujarnya.
Belakangan ini, TikTok menjadi aplikasi yang populer di kalangan anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Pasalnya, TikTok disebut memberi kemudahan dalam merekam, mengedit, dan membuat video yang dapat dibagikan di antara teman-teman. Aplikasi tersebut dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance.
Mantan Presiden AS Trump sebelumnya berkeras ingin memblokir atau membeli TikTok karena kekhawatiran jika aplikasi tersebut membagikan datanya kepada Pemerintah China.
Apa Itu “Blackout Challenge” yang Membuat Anak Tewas Demi Konten TikTok?
Ilustrasi anak main TikTok (Foto: Allconnect)
Dari hasil penyidikan, diketahui anak 10 tahun di Italia tersebut tewas setelah mengikuti ”blackout challenge” demi membuat konten di TikTok. Apa sebenarnya ”blackout challenge” itu?
Tantangan bernama ”blackout challenge” merupakan tantangan yang sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa seseorang. Dalam tantangan itu, seseorang ditantang untuk mencekik diri sendiri sampai ia pingsan. Harapannya, ia dapat bangun dan tersadar dalam waktu beberapa detik kemudian.
Namun, tidak demikian yang terjadi pada gadis malang itu. Ia mengalami serangan jantung hingga lemas dan dilarikan ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Selain ”blackout challenge” yang menewaskan gadis 10 tahun di Italia, tantangan mengancam nyawa lain juga tersebar luas di TikTok. Bahkan kabarnya telah merenggut nyawa beberapa orang selama beberapa tahun terakhir.
Tidak diketahui siapa orang pertama yang memulai tantangan mematikan dan menantang ajal tersebut. Pada Agustus 2020, Seorang gadis remaja asal AS berusia 15 tahun meninggal setelah overdosis obat karena mengikuti tantangan TikTok yang berbahaya.
Gadis bernama Chloe Phillips (15) itu dinyatakan tewas karena menenggak obat alergi secara berlebihan dalam mengikuti tantangan TikTok bernama “Benadryl Challenge”.
Anak Main TikTok, Orangtua Wajib Mengawasi
Naca, bocah jago joget TikTok (Foto: Instagram/nasyaadreenah)
Tidak ada salahnya menggunakan media sosial (medsos) untuk sekadar mencari hiburan. TikTok ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, aplikasi ini menjadi hiburan yang menyenangkan. Selain itu, banyak juga informasi bermanfaat yang dibagikan penggunanya di sana. Namun di sisi lain, tidak ada filter tentang isi konten.
Yang menjadi PR adalah ketika anak di bawah umur leluasa bermain medsos tanpa pengawasan orangtua. Anak bisa saja terpapar konten bermuatan negatif seperti pornografi, kekerasan verbal, sampai tantangan berbahaya yang merenggut nyawa.
Jika si Kecil suka bermain TikTok, pastikan Parents selalu mengawasinya saat menggunakan aplikasi tersebut. Langsung skip video negatif yang lewat di beranda for your page (FYP) Anda. Jika anak suka membuat video berjoget, pastikan tidak menggunakan musik/lagu yang mengandung kata-kata kasar.
Baca juga:
25 Lagu TikTok Terbaru, Referensi Tambahan untuk Playlist Anda!
10 Dokter Ngehits di TikTok, Beri Hiburan Bernilai Edukasi Kesehatan
Terpisah Selama 20 Tahun, Dua Anak Kembar Ini Bertemu karena TikTok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.