Ibu Hamil dengan Komorbid Harus Lebih Waspada Infeksi COVID-19

Ibu hamil yang memiliki komorbid berisiko memburuk kondisinya apabila terpapar COVID-19. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Salah satu yang rentan terinfeksi COVID-19 adalah ibu hamil. Risiko perburukan ini akan semakin meningkat ketika ibu hamil memiliki penyakit bawaan yang jadi komorbid seperti diabetes hingga serangan jantung. Lalu, bagaimana penanganan yang tepat bagi ibu hamil dengan komorbid? Simak informasi selengkapnya berikut ini. 

Risiko Terinfeksi COVID-19 pada Ibu Hamil dengan Komorbid

Sumber: iStockphoto

Pandemi COVID-19 masih terus menghantui masyarakat di Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga lansia bisa terjangkit Virus Corona dengan gejala sedang hingga berat. Pada ibu hamil yang memiliki komorbid, risiko perburukannya bisa meningkat hingga dua kali lipat. 

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Irwan Taufiqur Racman. Ia mengatakan, ibu hamil yang memiliki komorbid berisiko lebih besar kondisinya memburuk apabila terpapar COVID-19. 

Oleh sebab itu, ia menyarankan perempuan dengan komorbid supaya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum merencanakan kehamilan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. 

“Calon ibu yang memiliki komorbid disarankan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, sehingga dapat mengoptimalkan kondisi sebelum merencanakan kehamilan,” kata Irwan, mengutip dari Kompas.com.   

Adapun penyakit penyerta yang dihitung komorbid di antaranya diabetes, hipertensi, obesitas, kanker, serangan jantung, dan penyakit paru kronik. Perempuan yang memiliki riwayat penyakit tersebut agar lebih memperhatikan kondisi kesehatannya selama pandemi COVID-19. Termasuk juga memperhitungkan risiko COVID-19 pada ibu hamil.

Artikel terkait: Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Hamil Sudah Boleh Dilakukan, Simak Prosedur dan Syaratnya

Bumil Harus Jaga Kesehatan Tubuh dan Janin

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: iStockphoto

Kasus COVID-19 yang masih fluktuatif patut disikapi dengan penuh kewaspadaan oleh ibu hamil. Protokol kesehatan 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas wajib diterapkan selama pandemi. 

Tidak hanya itu saja, ibu hamil yang memiliki komorbid juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin yang telah diresepkan oleh dokter. Vitamin ini bisa diperoleh dari suplemen yang disarankan oleh dokter ataupun dari makan-makanan bergizi seperti buah dan sayur. 

Selain itu, ibu hamil yang memiliki komorbid juga dianjurkan untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19. Vaksin terbukti mengurangi risiko perburukan apabila suatu saat terinfeksi Virus Corona. Kementerian Kesehatan juga telah menyetujui bahwa ibu hamil boleh divaksin COVID-19. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Irwan menekankan pentingnya menjaga kesehatan terutama bagi ibu hamil yang telah memasuki trimester kedua dan ketiga. Pasalnya, bila ibu hamil yang memiliki komorbid terkena COVID-19 di usia trimester kedua dan ketiga, maka risiko menggunakan alat bantu oksigen lebih besar. 

“Terutama ibu hamil yang memasuki trimester kedua sampai awal trimester ketiga. Kemungkinan memerlukan terapi oksigen lebih tinggi dibandingkan pada wanita yang tidak hamil,” ujarnya, mengutip dari Kompas.com.

Artikel terkait: Penelitian Ungkap Ibu Hamil Bisa Transfer Antibodi COVID-19 ke Janin, Ini Penjelasannya

Ibu Hamil dengan Komorbid Perlu Lebih Waspada Gejala COVID-19

Sumber: iStockphoto

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain merencanakan kehamilan dengan matang dan menjaga kesehatan tubuh, ibu hamil terutama yang memiliki komorbid juga diminta lebih waspada dengan gejala COVID-19. Biasanya, ibu hamil tanpa komorbid hanya mengalami gejala ringan hingga sedang saat terpapar COVID-19. 

Gejalanya meliputi demam, batuk, nyeri telan, anosmia, atau kesulitan bernapas. Jika ibu hamil mengalami gejala ini maka perlu segera memeriksakan diri ke layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. 

Untuk mencegah kondisi memburuk, Irwan pun meminta agar calon ibu telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap sebelum memutuskan untuk hamil di masa pandemi. Ia juga menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi asam folat minimal 1 tablet setiap hari selama 2 bulan. 

“Sebaiknya, sebelum kehamilan calon ibu sudah melakukan vaksinasi COVID-19 secara lengkap, dan mengonsumsi asam folat minimal 1 tablet per hari selama dua bulan,” kata Irwan.

Artikel terkait: Berapa Biaya Tes TORCH dyang Wajib Dilakukan Parents? Ini Rinciannya!

Apabila terpapar COVID-19, ibu hamil dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah selama minimal 10 hari atau 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala. Sedangkan, untuk ibu hamil dengan gejala sedang hingga berat, sebaiknya dirawat di RS supaya mendapat pengobatan dari tenaga medis yang mampu merawat ibu dan bayi.

Parents, demikian informasi terkait perawatan COVID-19 pada ibu hamil dengan komorbid. Pandemi COVID-19 masih belum usai, segera vaksin bila ada kesempatan dan jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan dengan disiplin!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Kabar Gembira! POGI Izinkan Ibu Hamil Divaksinasi COVID-19, Ini Syaratnya!

Screening COVID-19 pada Ibu Hamil, Kapan Harus Dilakukan dan Bagaimana Prosedurnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan