Pelukan pertama ibu dan bayi yang baru dilahirkan menjadi saat penting untuk memperkuat bonding sekaligus memberikan ketenangan pada bayi. Namun, apa jadinya bila momen berharga tersebut malah didahului oleh mertua?
Itulah yang dirasakan oleh ibu yang mencurahkan isi hatinya di blog Mumsnet. Dia marah pada mertua yang mendahului menggendong bayinya setelah sebelum dirinya sempat menyentuh bayi tersebut.
Ibu ini merasakan amarah juga kesedihan karena sang mertua mencuri pelukan pertamanya dengan sang bayi saat dirinya masih memulihkan diri pasca operasi cesar. Dia belum sempat memeluk bayi yang dilahirkannya dengan bertaruh nyawa, namun sang ibu mertua menyelinap ke bangsal bayi dan menggendong sang cucu yang belum merasakan pelukan sang ibu.
Saya melahirkan bayi perempuan 6 minggu yang lalu. Itu adalah proses persalinan traumatis yang berakhir dengan bedah cesar darurat. Ketika saya dibawa ke ruang operasi, suamiku menelepon ibunya, karena dia begitu gugup dan butuh dukungan dari orangtuanya.
Mertuaku adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tempatku melahirkan, meskipun dia tidak bekerja di bagian departemen wanita dan anak-anak.
Suami yang melihat istrinya tiba-tiba harus dibius dan menjalani bedah cesar, pastinya berbagai emosi berkecamuk. Jadi, bisa dimengerti kalau suami butuh dukungan moril.
Seorang ibu yang baru melahirkan merasa marah pada mertua yang mendahului dirinya menggendong bayi saat ia masih di ruang operasi.
Akan tetapi, mertuaku bisa mendapatkan akses di bagian rumah sakit dengan kartu akses kerja yang ia miliki. Dan dia langsung masuk ke bangsal bayi tanpa permisi.
Yang lebih buruk, dia tidak bertanya dulu padaku apakah aku mengijinkannya berada di sana. Sebab aku sedang dijahit di ruang operasi. Tetapi, dia langsung saja menggendong bayiku, sebelum aku sendiri, ibu yang berjuang melahirkannya, memiliki kesempatan untuk memeluknya.
Aku merasa sangat marah pada mertua yang mendahuluiku, yang merampas momen penting antara aku dan bayiku.
Sebelum persalinan, aku sudah berdiskusi dengan suamiku bahwa aku tidak ingin siapa pun berkunjung. Setidaknya satu dua hari, aku ingin menikmati waktu privat bersama bayiku.
Tentu saja aku tidak suka dan marah pada mertua yang merampas momen pertamaku bersama si kecil.
Seorang dokter datang dan berbicara ketika aku sedang dalam pemulihan. Dia menyebut beberapa informasi medis pribadi tentang diriku. Kemudian, dia mengulangi informasi itu di depan ibu mertuaku.
Berbagai komentar bernada simpatik menyemangati sang ibu yang masih kecewa dan marah pada mertua yang menggendong bayinya tanpa sepengetahuan dirinya, juga mengintip informasi medis pribadi tanpa seijinnya.
Kondisi hormon ibu yang baru melahirkan masih belum stabil. Apalagi jika dia mengalami proses persalinan yang traumatis. Tentunya kesehatan mental dan psikologisnya harus diperhatikan dengan tidak melakukan hal yang membuatnya merasa sedih.
Bagaimana menurut Bunda?
Baca juga:
10 Hal yang Sebaiknya Tak Dilakukan Ibu Mertua pada Menantu Perempuannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.