Imlek mungkin identik dengan berbagai hal. Contohnya seperti lampion, barongsai, angpao warna merah, dan masakan khas cina. Satu hal lagi yang masyarakat sering kaitan dengan Imlek adalah hujan. Kira-kira, apakah makna hujan saat Imlek?
Pada 2022 ini, Imlek dirayakan pada hari Selasa, 1 Februari 2022. Hari raya Imlek merupakan hari yang penting bagi masyarakat Tionghoa.
Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti “malam pergantian tahun”. Suasana menjelang Imlek di Indonesia kental terasa walau situasi sedang pandemi.
Artikel terkait: 10 Artis Keturunan Tionghoa yang Merayakan Imlek
Penjelasan BMKG Mengenai Hujan saat Imlek
Menurut masyarakat Tionghoa, hujan saat Imlek merupakan sesuatu yang patut disyukuri, karena menandakan keberuntungan yang akan datang. Jika dihubungkan dengan kondisi cuaca belakangan ini, apa alasan mengapa Imlek identik dengan hujan?
Rupanya hujan tiap kali berkaitan dengan kondisi alam di Indonesia. BMKG menjelaskan alasan logis mengapa hujan sering datang saat Imlek.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, hari raya Imlek memang selalu jatuh antara akhir Januari dan awal Februari, di mana pada bulan-bulan tersebut memang bertepatan dengan puncaknya musim hujan dan curah hujan juga tinggi. Inilah yang menyebabkan Imlek selalu identik dengan hujan.
Mengutip dari Kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, selama ini Hari Raya Imlek selalu jatuh pada Januari-Februari.
“Demikian pada 2022, Hari Raya Imlek 2573 Kongzili jatuh pada 1 Februari 2022, yang notabene merupakan musim hujan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/01).
Perkiraan dari BMKG menunjukkan bahwa puncak musim hujan terjadi pada awal 2022.
“Berdasarkan perkiraan BMKG bahwa bulan Januari-Februari 2022 merupakan puncak musim hujan 2021/2022,” jelas Guswanto.
Selain faktor tersebut, hujan juga terjadi pada hari menjelang Imlek karena perhitungan hari dalam Imlek berdasarkan fase bulan mengelilingi bumi dengan bumi mengelilingi matahari. Walaupun begitu, hujan yang turun pada saat Imlek tidak membuat masyarakat Tionghoa merasa terhambat dalam merayakan hari besar tersebut.
“Demikian pada 2022, Hari Raya Imlek 2573 Kongzili jatuh pada 1 Februari 2022, yang notabene merupakan musim hujan,” ujarnya lagi.
Perkiraan dari BMKG menunjukkan bahwa puncak musim hujan terjadi pada awal 2022. Puncaknya pada Januari sampai Februari awal tahun.
Wilayah yang Rentan Hujan Lebat
Berdasarkan perkiraan cuaca ke depan, Guswanto menambahkan bahwa hujan lebat berdurasi panjang dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia, antara lain:
- Sumatera Selatan
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Selatan
- Papua.
Artikel terkait: Ini 10 Tempat Ibadah Imlek Terbesar di Indonesia, di Mana Sajakah?
Lebih spesifik, berikut wilayah yang diperkirakan mengalami kondisi hujan lebat berdurasi panjang pada 30-31 Januari 2022:
- Sumatera Barat
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua.
Kemudian, pada 1-3 Februari 2022:
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua.
Artikel terkait: 3 Resep Kue Keranjang untuk Sajian Enak di Tahun Baru Imlek
Imbauan BMKG Mengenai Hujan saat Imlek
Walau Imlek dipenuhi oleh perayaan dan rasa syukur, tidak ada salahnya mengantisipasi segala hal yang akan terjadi kemudian. Terutama, masalah cuaca, mengetahui bahwa hari-hari Imlek akan dipenuhi oleh hujan cukup lebat di beberapa wilayah Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi.
“Berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ucap Guswanto.
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat agar lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di lingkungan tempat tinggalnya.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya menyelamatkan diri dan keluarga. Dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat tinggal, kita dapat mengantisipasi kejadian tak diinginkan dari jauh hari.
“Sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu,” tutup Guswanto.
Itulah alasan mengapa hujan sering turun saat Imlek beserta prediksi BMKG mengenai hujan saat Imlek. Semoga membantu ya, Parents.
****
Baca juga:
Resep Kuotie (Jiaozi), Hidangan Khas Imlek yang Dipercaya Pembawa Rezeki
Resep Lontong Cap Go Meh
Resep Lontong Cap Go Meh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.