Belakangan ini, beberapa warganet melaporkan adanya fenomena hujan es yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta dan Bandung pada Selasa (8/3). Tampak jelas bahwa bebatuan es bulat berukuran sedang menghujani bangunan sampai rumah warga. BMKG mencatat kejadian turunnya hujan es pada sore hari sekitar pukul 14.40-15.05 WIB.
Lantas, seperti apa hujan es yang terjadi di wilayah Bandung? Lalu apa tanggapan BMKG, dan stasiun Klimatologi terkait fenomena ini? Simak informasinya di sini Parents!
Artikel terkait: Fenomena Hujan Es Terjadi di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG
Fenomena Hujan Es Terjadi di Bandung
Sumber: Instagram
Mengutip dari Okenews (08/03/22), banyak wilayah Kota Bandung yang diguyur hujan badai dan angin kencang pada Selasa (8/3/2022). Hujan ekstrem juga menyebabkan terjadinya hujan es dan angin kencang, hingga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik.
Lewat iformasi yang dihimpun, hujan es terjadi di beberapa wilayah Kota Bandung seperti Cicadas dan Antapani. Hujan es terjadi dengan durasi sangat cepat sebesar batu kerikil. Seiring dengan itu, terjadi angin cukup kencang disertai hujan lebat.
Tak hanya hujan es, cuaca ekstrem di Bandung juga menyebabkan terjadinya pohon tumbang di beberapa jalan. Berdasarkan laporan sementara, pohon tumbang terjadi di Jalan Ibrahim Adjie, Binong dan sekitar Tamansari. Pohon tumbang dilaporkan tidak menimpa benda di bagian bawah.
Tak hanya itu, cuaca ekstrem juga menyebabkan banjir cileuncang di beberapa titik di Antapani. Di Cingised, air dilaporkan cukup tinggi hingga atas mata kaki orang dewasa.
Artikel terkait: Tips Kesehatan Menghadapi Musim Pancaroba
Laporan BMKG Mengenai Cuaca Ekstrem
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa hujan es seperti terjadi di Bandung dan Jakarta merupakan bagian dari cuaca ekstrem yang berpotensi berlangsung hingga April 2022.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan, fenomena cuaca ekstrem berupa hujan es, puting beliung, hujan lebat disertai kilat petir dapat terjadi hingga bulan depan. Masyarakat disarankan untuk waspada atas potensi bencana.
“BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem,” ujar Miming kepada CNN Indonesia lewat pesan teks, dikutip Rabu (9/3).
Miming mengimbau dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi itu di antaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang dan masih banyak lagi.
Di samping itu, ia menjelaskan fenomena hujan es terjadi karena dipicu tingginya pembentukan awan hujan jenis Cumulonimbus di wilayah tersebut.
Artikel terkait: Perubahan Cuaca Bikin Anak Gampang Sakit? Perhatikan 3 Hal Ini, Bun!
Laporan Stasiun Klimatologi Bogor
Sementara itu, dikutip dari SINDOnews (08/03/22), kepala Stasiun Klimatologi Bogor Indra Gustari mengatakan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer tanggal 8 Maret 2022, saat ini cuaca di wilayah Jawa Barat masih dipengaruhi oleh fenomena global yaitu La Nina yang ditunjukan oleh Indeks Nino 3.4 yang berada pada indeks -0.86 (nilai normal ± 0.5).
“Terpantau sirkulasi siklonik di sekitar Laut Arafura dan area netral point di Samudera Hindia Barat daya Jawa Barat, sehingga mengakibatkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi), belokan angin (konfluensi) dan perlambatan angin disekitar wilayah Jawa Barat, kondisi ini mengakibatkan pumpunan massa udara yang mendukung terjadinya pembentukan awan konvektif, ” katanya.
Itulah berita mengenai hujan es yang terjadi di Bandung serta laporan BMKG mengenai cuaca ekstrem. Semoga bisa menambah kewaspadaan Parents dalam beraktivitas sehari-hari, ya.
***
Baca juga:
5 Proses Terjadinya Hujan Berdasarkan Siklus Hidrologi, Si Kecil Sudah Tahu?
Musim Hujan Enaknya Makan Bakso, Bikin Sendiri dengan 4 Resep Ini Yuk!
Manfaat Anak Suka Main Hujan dan Tipsnya Agar Tidak Sakit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.