4 Hoaks Vaksin COVID-19 yang Jangan Lagi Dipercaya, Cek Faktanya di Sini!

Bagaimanakah fakta dan kebenaran yang sesungguhnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Vaksin COVID-19 sudah tersedia di Indonesia, beberapa pihak yang diprioritaskan pun sudah mulai menerima vaksinasi. Sayangnya, berita baik mengenai keberadaan vaksin ini malah dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk menebar ketakutan. Berbagai hoaks vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat tak sedikit membuat resah hingga berujung kontra kepada vaksin.

Parents, ketika kita mendapatkan informasi yang berseliweran di internet maupun sosial media, sebaiknya memang kita mengecek beberapa kali akan kebenaran informasi tersebut. Tak terkecuali soal vaksin COVID-19 yang banyak beredar di grup chat maupun sosial media.

Tentu, tak semua informasi yang meresahkan tersebut benar adanya. Jadi, sebaiknya kita tak perlu terlarut merasa khawatir dan segera mencari tahu kebenarannya.

Hoaks Vaksin COVID-19 yang Beredar di Masyarakat

Inilah beberapa hoaks yang sempat beredar dan sudah ditelusuri ketidakbenarannya.

1. Vaksin Corona Bisa Melacak Keberadaan Seseorang

Sejak awal kemunculan vaksin, kabar mengenai komponen vaksin yang bisa melacak keberadaan orang yang telah disuntik. Di media sosial, video berdurasi sekitar 2:04 menit menampilkan cuplikan video yang terpotong-potong, yakni pernyataan dari Tim Pelaksana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir. Video tersebut juga dilengkapi beberapa potongan video lainnya yang menyatakan bahwa dalam vaksin terdapat chip.

Informasi tersebut tidaklah benar, Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi mencoba mengklarifikasinya. Ia mengungkapkan barcode dalam kemasan vaksin seperti yang dijelaskan Menteri Erick digunakan untuk pelacakan distribusi vaksin. Barcode juga tidak akan menempel pada penerima vaksin.

Artikel Terkait: Perbandingan Jenis Vaksin COVID-19, Manakah yang Terbaik?

2. Vaksin Bisa Mengubah DNA

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal lain yang sempat menimbulkan ketakutan dan keresahan di masyarakat ialah mengenai informasi bahwa vaksin Corona bisa mengubah DNA seseorang. Melansir dari CNN, hal ini merupakan informasi yang tidak benar adanya.

Ada banyak vaksin, termasuk vaksin virus Corona, berisi virus yang sudah mati sehingga tak bisa beroperasi lagi dan masuk ke dalam inti sel. Beberapa jenis vaksin memang ada yang menggunakan mRNA. Namun, vaksin itu juga tak akan bisa menembus inti sel apalagi mengusik serta mengubah DNA.

Artikel Terkait: Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Apakah Aman Diberikan?

3. Vaksin Menimbulkan Infeksi COVID-19

Ada juga anggapan lain yang beredar di masyarakat mengenai dampak vaksin yang justru bisa membuat seseorang didiagnosis positif Corona. Hal ini merupakan pernyataan dan pemikiran yang keliru.

Akan tetapi, memang setelah vaksinasi seseorang masih saja bisa terinfeksi virus karena beberapa penyebab atau kemungkinan, di antaranya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika divaksin, sebetulnya orang itu sudah terinfeksi virus Corona, hanya saja virus masih dalam masa inkubasi. Orang tersebut lengah setelah vaksinasi dan tak menerapkan protokol kesehatan hingga akhirnya terinfeksi virus.

Vaksinasi tidaklah 100% bisa mencegah datangnya virus. Namun, vaksin membuat imunitas tubuh menjadi jauh lebih baik sehingga kalau pun terinfeksi, gejalanya tidak akan terlalu parah.

4. Muhammadiyah dan KTP Non Muslim Tidak Bisa Registrasi Vaksin

Sempat beredar video yang menghebohkan bahwa Muhammadiyah dan non muslim tidak bisa melakukan registrasi vaksin. Beredar melalui grup percakapan WhatsApp, video berdurasi 32 detik itu pun ramai diperbincangkan.

Dalam video terdapat seseorang yang mengungkapkan detail mengenai hal tersebut. Narasi suara dalam video itu yakni:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Yang mendaftar melalui online atau loket.com ya. Dengan kategori, dengan catatan kategori pelayanan publik Muhammadiyah, kami sudah mendapatkan informasi dari PIC-nya yang di belakang, bahwa untuk KTP dengan agama non Islam tidak bisa diregistrasi karena arahan dari PIC-nyy ya terimakasih.”

Berdasarkan hasil penelusuran, hal tersebut tidaklah benar adanya. Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan dalam video diselenggarakan oleh Kementerian BUMN.

Pihak Muhammadiyah pun merupakan mitra layanan vaksinasi. Personel yang memandu kegiatan tersebut bukanlah dari pihak Muhammadiyah. Sehingga bisa dipastikan bahwa video tersebut tidaklah benar.

Artikel Terkait: Catat! 7 Daftar Orang yang Tidak Dianjurkan Vaksin COVID-19

Itulah berbagai hoaks vaksin COVID-19 yang menyesatkan dan beredar di tengah masyarakat. Yuk, Parents, kita cek berulang kali kebenaran kabar yang beredar sebelum memercayai dan membuat resah diri sendiri maupun orang lain di sekitar.

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga:

Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?

Efek Samping Vaksin COVID-19 yang Wajib Parents Ketahui

Penerima Vaksin COVID-19 Tak Dianjurkan Langsung Pulang, Ini Alasannya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya