Pernahkah Anda merasakan indra penciuman menjadi lebih sensitif terhadap bau? Bila iya, mungkin Anda mengalami Hiperosmia. Kondisi ini memang tidak sepopuler masalah kehilangan penciuman. Namun, ini juga menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai dan segera diatasi.
Kehilangan penciuman memang lebih umum terjadi daripada peningkatan penciuman. Namun, peningkatan kemampuan untuk mencium bau biasanya terjadi karena adanya kondisi medis. Penting untuk mengetahui gejala dan penyebabnya agar dapat mengatasinya dengan tepat.
Gejala Hiperosmia yang Harus Diwaspadai
Dilansir dari Medical News Today, ketika seserorang mengalami hiperosmia, mereka dapat mengalami penciuman yang lebih kuat daripada orang lain. Indra penciuman yang kuat ini dapat menyebabkan seseorang dengan hiperosmia mengalami ketidaknyamanan dan rasa sakit akibat bau tertentu.
Bau yang memicu hiperosmia dapat bervariasi dari satu orang dan orang lainnya. Bau umum yang dapat memicu rasa ketidaknyamanan pada penderita hiperosmia adalah bau kimia, parfum, produk pembersih, dan lilin beraroma. Karena berbagai kondisi yang mendasarinya dapat menyebabkan hiperosmia, seseorang mungkin juga mengalami gejala lain yang terkait dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Penyakit demensia bisa dideteksi sejak dini dengan indra penciuman, ini alasannya!
Penyebab Hiperosmia
Hiperosmia dikaitkan dengan berbagai kondisi dan dapat memicu berbagai gejala. Beberapa kondisi yang mendasari gangguan kesehatan ini dapat menyebabkan perubahan penciuman. Karena itu, mungkin sulit bagi Anda untuk menentukan apakah hiperosmia yang Anda alami merupakan gejala dari gangguan kesehatan yang sedang Anda alami.
Melansir dari Healthline, berikut beberapa penyebab Hiperosmia yang mungkin terjadi:
1. Kehamilan
Penyebab meningkatnya indra penciuman yang paling sering terjadi adalah kehamilan. Gejala awal kehamilan adalah terjadinya peningkatan indra penciuman. Sehingga dapat memicu sakit kepala, mual, dan muntah selama trimester pertama.
Ini juga terkait dengan hiperemesis gravidarum atau mual muntah di pagi hari yang parah, yang bahkan dapat menyebabkan ibu hamil harus menjalani rawat inap. Gejala ini akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan dan biasanya akan hilang setelah melahirkan.
2. Migrain
Sakit kepala migrain dapat menyebabkan atau disebabkan oleh peningkatan indra penciuman ini. Sensitivitas yang meningkat terhadap bau dapat terjadi di antara episode migrain. Sensitivitas bau juga dapat memicu migrain atau membuat Anda lebih berisiko untuk mengalaminya.
Baca juga: Salah Kaprah, 10 Mitos Migrain yang Masih Dipercaya Sebagian Masyarakat
3. Penyakit Lyme
Ini adalah penyakit yang juga berhubungan dengan hiperosmia. Dalam sebuah penelitian, 50% pasien penyakit Lyme dapat mengalami peningkatan indra penciuman. Jika Anda mencurigai Anda mungkin telah terkena penyakit Lyme, konsultasikan dengan dokter untuk melakukan sejumlah pemeriksaan.
4. Penyakit Autoimun
Baru-baru ini para peneliti mulai mempelajari hubungan antara penyakit autoimun seperti penyakit Addison. Hiperosmia juga merupakan gejala insufisiensi adrenal yang tidak diobati, yang merupakan awal dari penyakit Addison. Lupus eritematosus sistemik juga memengaruhi indra penciuman, terutama karena dampaknya pada sistem saraf.
Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit Autoimun Yang Sering Menyerang Wanita
5. Kondisi Neurologis
Beberapa kondisi neurologis juga telah dikaitkan dengan gangguan indra penciuman ini, termasuk multiple sclerosis, parkinson, alzheimer, dan epilepsi. Multiple sclerosis diketahui memengaruhi indra seperti indra perasa dan indra penciuman. Kehilangan penciuman paling umum dalam kondisi ini. Dengan pengecualian MS, orang dengan kondisi ini mungkin mengalami hiperosmia.
Kemungkinan penyebab lain dari hiperosmia meliputi:
- Aleri
- Meningitis steril
- Diabetes
- Sindrom cushing
- Defisiensi B-12
- Kekurangan nutrisi
- Konsumsi obat tertentu
- Genetik
Cara Mengatasi Hiperosmia
Melansir dari Healthline jika Anda menderita Hiperosmia, mengunyah permen karet peppermint dapat membantu sampai Anda bisa menjauh dari pemicu baunya. Pengobatan hiperosmia jangka panjang yang berhasil melibatkan penentuan dan pengobatan penyebab yang mendasarinya.
Perawatan berdasarkan akar penyebab akan mengurangi hipersensitivitas Anda terhadap bau. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menentukan penyebabnya. Jika pertumbuhan seperti polip atau tumor yang menjadi penyebab hiperosmia, operasi pengangkatan dapat meringankan gejalanya.
Obat migrain dapat membantu mengobati gangguan indra penciuman ini bila migrain adalah penyebab yang mendasarinya. Obat migrain juga dapat mencegah migrain terjadi akibat hiperosmia. Menghindari pemicunya adalah cara terbaik untuk mengatasi hiperosmia.
Pemicunya dapat berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang dipicu oleh makanan tertentu. Sementara sebagian lainnya dipicu oleh aroma parfum atau bahan kimia. Jika Anda mengalami gangguan penciuman ini setelah mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, Anda bisa berkonsultasi kembali untuk mendapatkan obat pengganti dengan efek samping yang lebih minimal.
Bila Anda berhasil menemukan penyebab pasti gangguan penciuman yang Anda alami dan dapat mengobatinya, maka akan sangat baik untuk kesehatan Anda. Pastikan Anda mengobatinya hingga tuntas.
Gangguan kesehatan ini akan sulit diatasi bila penyebabnya belum ditemukan. Bila hal tersebut terjadi, mengelola gejala adalah cara terbaik hingga penyebabnya ditemukan. Sementara itu, kurangi atau hilangkan juga paparan Anda terhadap bau yang tajam. Cobalah untuk melacak jenis bau apa yang paling memengaruhi penciuman Anda.
Itulah informasi terkait Hiperosmia yang menyebabkan peningkatan fungsi indra penciuman Anda. Segera konsultasikan ke dokter untuk menemukan penyebab dan cara tepat mengatasinya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
***
Baca juga:
7 Fakta Indra Penciuman, Bisa Bangkitkan Kenangan dan Gambarkan Kondisi Kesehatan
Suka Halusinasi Mencium Sesuatu? Waspada Phantosmia, Kenali Penyebab dan Gejalanya