Waspada! Kenali Kondisi Hand Foot Mouth Disease (HFMD) pada Anak

HFMD dikenal juga dengan nama Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyakit Hand Foot Mouth Disease (HFMD) merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak. Sebenarnya penyakit apakah ini, serta apa saja penyebab dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasannya di bawah ini ya, Bunda.

Apa Itu HFMD pada Anak dan Penyebabnya?

HFMD adalah singkatan dari Hand Foot Mouth Disease atau penyakit tangan, kaki, mulut. Merujuk pada penjelasan dr. Ria Yoanita, Sp.A., dokter spesialis anak dari Primaya Evasari Hospital, dalam sesi Kulgram bersama theAsianparent Indonesia, ini adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus  

Penyakit ini umumnya menulari anak-anak berusia 2 minggu hingga 5 tahun yang tidak mengenal gender (anak laki-laki : perempuan = 1 : 1) serta ras. Sejauh ini, kasus HFMD pada anak banyak terjadi di negara-negara Asia Pasifik seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Cina, dan Thailand. Penyakit ini biasanya datang di musim panas atau gugur dan musim hujan.

Ini adalah salah satu penyakit yang tidak serius, tetapi sangat mudah menular. Virusnya bisa sangat cepat menyebar, terutama di wilayah yang banyak terdapat anak-anak, seperti sekolah pusat penitipan anak.

Ada banyak tipe virus famili Enterovirus yang bisa menyebabkan penyakit ini, melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu:

  1. Coxsackievirus A16, merupakan penyebab paling umum dari penyakit tangan, kaki, dan mulut di Amerika Serikat. Selain itu, Coxsackievirus tipe lainnya juga dapat menyebabkan penyakit ini.
  2. Coxsackievirus A6 juga dapat menyebabkan HFMD dan gejalanya biasanya lebih parah.
  3. Enterovirus 71 (EV-A71), salah satu jenis virus penyeba HFMD yang dikaitkan dengan kasus dan wabah di Asia Timur dan Tenggara. Meskipun jarang, EV-A71 telah dikaitkan dengan penyakit yang lebih parah seperti ensefalitis (pembengkakan otak).

Artikel terkait: Penyakit Difteri pada Anak, Kenali Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya

Bagaimana Anak Bisa Tertular?

Dijelaskan CDC juga pada lamannya, penyakit HFMD pada anak ini menyebar dengan mudah melalui hal berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Kontak dari orang ke orang (blister fluid).
  • Droplet dari air liur atau napas yang mengandung partikel virus ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
  • Menyentuh orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dekat lainnya, seperti berciuman, berpelukan, atau berbagi cangkir atau peralatan makan.
  • Kontak dengan permukaan dan benda yang terkontaminasi virus seperti gagang pintu atau mainan, lalu menyentuh mata, hidung atau mulut.
  • Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi, seperti mengganti popok, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Dari semua poin di atas jelas dikatakan, penyakit ini disebabkan oleh virus Enterovirus di mana penyebarannya bisa sangat mudah terjadi bila orang tersebut memiliki kontak dengan orang yang terinfeksi virus tersebut.

Perjalanan penyakit HFMD sangat sederhana dan pendek. Setelah anak ada kontak dengan virus, virus tersebut akan terinkubasi di tubuhnya selama 3-6 hari (minggu pertama). Setelah masuk melalui oral atau pernapasan, kata dr. Ria, ‘perjalanan’ virus selanjutnya di tubuh anak sebagai berikut:

  • Replikasi awal pada faring dan usus anak.
  • Multiplikasi pada jaringan limfoid.
  • Menyebar ke kelenjar limfe regional dan darah (viremia).
  • Barulah muncul gejala lesi kulit di tangan, kaki, dan mulut anak.

Akan tetapi, ada juga orang yang terinfeksi tidak mendapatkan gejala apa pun, sehingga tanpa sadar menyebarkan atau menularkan virus ke anak lain selama berhari-hari atau berminggu-minggu

Apakah virus ini bisa menulari melalui air kolam renang? Sejauh ini, tidak ada kasus yang seperti itu. Namun, mungkin bisa terjadi bila air kolam tidak diolah dengan baik dengan klorin, sehingga mudah terkontaminasi dengan kotoran atua virus dari anak yang memiliki penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dan yang perlu Parents ketahui juga, hewan tidak menulari HFMD pada anak. Penyakit mulut dan kuku yang sering terjadi pada hewan seperti sapi, babi, domba, dan kambing adalah jenis penyakit mulut dan kuku yang berbeda dengan HFMD pada anak.

Tanda dan Gejala yang Dirasakan Anak

Kebanyakan anak memiliki gejala ringan selama 7 sampai 10 hari setelah terinfeksi virusnya. Berikut ini gejala yang kerap dialami HFMD pada anak menurut CDC:  

1. Demam dan Gejala seperti Flu

Anak sering mengalami demam dan gejala mirip flu selama 3-6 enam hari setelah tertular virus. Gejala demam dan flu tersebut termasuk:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Demam dengan suhu badan di atas 38°C
  • Makan atau minum lebih sedikit
  • Sakit tenggorokan
  • Kurang enak badan

Gejala lainnya biasanya muncul beberapa hari ke depan.

2. Sariawan

Satu atau dua hari setelah demam dimulai, anak mungkin mengalami sariawan yang menyakitkan (herpangina) di sekitar mulutnya. Luka ini biasanya dimulai sebagai bintik merah kecil, sering kali di bagian belakang mulut mereka, yang melepuh dan bisa terasa sangat menyakitkan.

Sariawan ditandai dengan:

  • Sakit saat menelan
  • Tidak mau makan atau minum
  • Mengiler lebih dari biasanya
  • Hanya ingin minum cairan dingin

3. Ruam kulit

Kulit anak mengalami ruam, terutama di area telapak tangan dan telapak kaki. Terkadang juga di lutut, siku, bokong, atau area genital.

Ruam biasanya terlihat seperti bintik-bintik merah datar, kadang-kadang dengan lepuh. Cairan dalam lepuh dan keropeng yang terbentuk saat lepuh sembuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jaga agar lecet atau koreng tetap bersih dan hindari menyentuhnya.

Artikel terkait: Penyakit Lupus pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Diagnosis Penyakit Tangan Kaki dan Mulut

Tenaga medis biasanya akan dengan mudah mengetahui apakah seorang anak tertular penyakit tangan, kaki, dan mulut hanya dengan melihat tanda dan gejala di atas. Setelah itu, mereka akan memeriksa beberapa hal berkaitan dengan buah hati Anda, seperti:

  • Berapa umur anak?
  • Gejala lain apa yang mungkin dialami anak?
  • Memeriksa seperti apa kondisi ruam dan sariawan dengan lebih seksama
  • Membuat sampel dari tenggorokan, lepuh, atau feses (kotoran) anak, dan kemudian mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji jenis virusnya.
  • Melakukan pemeriksaan lain seperti serologis, identifikasi dan isolasi virus serologis, polymerase shain reaction (PCR), dan fungsi lumbal (meningitis).

Meski dikatakan ini bukan penyakit yang serius, tetai dr. Ria menegaskan, pada beberapa anak didapati kasus yang berat di mana HFMD bisa mengakibatkan komplikasi pada sistem saraf pusat, paru, dan jantung.

Artikel terkait: 10 Gejala Penyakit Diabetes pada Anak dan Cara Mencegahnya

Cara Mengobati dan Mencegah HFMD pada Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak ada perawatan medis khusus untuk penyakit tangan, kaki, dan mulut. dr. Ria mengatakan, pengobatan HFMD bersifat self-limiting di mana penyakit ini bisa sembut dalam 7-10 hari ke depan.

1. Pengobatan

Selama itu, Parents dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakan gejala, mencegah dehidrasi pada anak, dan membuat ia merasa nyaman selama sakit.

  • Lakukan pengobatan simptomatik dengan teratur minum obat (bisa dibeli secara bebas atau mengikuti resep dokter) untuk meredakan demam (obat pereda demam) dan rasa sakit (obat pereda nyeri) yang disebabkan oleh sariawan. Ingat, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak-anak!
  • Minum cukup cairan. Sariawan akan sangat membuat anak merasa sakit dan tidak nyaman saat menelan, sehingga menyebabkan makanan atau minuman sulit masuk ke tubuhnya. Jadi pastikan ia minum cukup agar tubuhnya tetap terhidrasi.

2. Kapan Harus ke Dokter?

Dua hal di atas sebenarnya sudah cukup. Namun, Parents harus tetap waspada dan segera memeriksakan si kecil ke dokter bila anak mengalami ini:

  • Anak dehidrasi. Bisa terlihat jarang pipis (tidak pipis lebih dari 6 jam) dan volume air pipisnya pun sangat sedikit.
  • Tidak ada asupan makanan.
  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari dan tak kunjung turun.
  • Banyak tidur, mengantuk, dan penurunan kesadaran.
  • Kejang.
  • Anak memiliki sistem kekebalan yang lemah (kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan penyakit).
  • Gejalanya semakin hari semakin parah, tidak membaik setelah 10 hari.
  • Anak masih sangat kecil, terutama di bawah 6 bulan.

3. Pencegahan

Mengingat usia anak masih sangat kecil, upaya pencegahan penularan HFMD ini harus menjadi perhatian besar bagi Parents sekaligus mengajari anak juga. Parents bisa mencegah si kecil tertular penyakit ini dengan cara:

  • Tidak membuang ludah sembarangan
  • Tutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin
  • Mencegah kontak dengan pasien
  • Jika sedang sakit di rumah saja
  • Jangan menyentuh wajah jika belum cuci tangan

Semoga buah hati Anda selalu sehat dan terhindari dari virus dan penyakit Hand Foot Mouth Disease (HFMD), ya, Bunda!

Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)
www.cdc.gov/hand-foot-mouth/index.html

Baca juga:

id.theasianparent.com/penyakit-anak

id.theasianparent.com/penyakit-yang-sering-terjadi-pada-anak-usia-dini

id.theasianparent.com/mengapa-anak-sering-sakit