Ada beragam jenis fobia yang mungkin dialami oleh seseorang, pun ada fobia yang terkesan unik atau aneh. Salah satu contohnya yaitu Haphephobia.
Haphephobia adalah fobia yang membuat seseorang takut disentuh. Orang dengan kondisi fobia ini bisa juga mengalami rasa cemas, panik, berkeringat, bahkan panik, apabila ada orang lain yang hendak menyentuhnya. Namun, ini hanya gejala yang khas.
Ada gejala lain yang mungkin dialami oleh orang dengan haphephobia, seperti mengalami mual, hiperventilasi, palpitasi jantung, pingsan, dan menimbulkan reaksi diri seperti menangis, gemetar, lari ketakutan, atau malah tubuh kaku saking takutnya.
Beberapa pengidapnya bisa saja takut sentuhan oleh siapa pun, tetapi ada juga yang hanya takut pada lawan jenis. Maka itu, tidak sembarang orang bisa melakukan kontak fisik dengan mereka.
Artikel terkait: Fobia Sosial, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya
Tantangan Menjadi Orang dengan Haphephobia
Fobia takut disentuh ini termasuk jenis fobia spesifik. Bagi mereka yang memilikinya, mungkin akan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama ketika bersinggungan dengan kegiatan yang melibatkan interaksi dengan banyak orang.
Selain itu, orang dengan fobia takut disentuh juga bisa jadi akan sulit dipahami oleh orang lain. Bagi orang awam yang belum mengenal haphephobia, mungkin akan menganggap kondisi ini aneh, atau bahkan salah paham.
Oleh sebab itu, pengidap haphephobia dianjurkan menjalani perawatan agar kualitas hidupnya dapat membaik.
Berikut ini kita bahas tentang fobia takut disentuh seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Penyebab Haphephobia
Penyebab pasti haphephobia belum diketahui, tetapi ada sejumlah faktor yang mungkin berperan. Seperti fobia spesifik lainnya, genetika, riwayat keluarga, pengalaman traumatis, dan temperamen keseluruhan dapat berkontribusi pada munculnya fobia.
1. Riwayat Keluarga
Fobia yang muncul karena riwayat keluarga, dapat dilihat melalui pengamatan. Jika ada anggota keluarga dekat yang juga memiliki fobia maupun gangguan kecemasan lainnya, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kondisi haphephobia.
2. Pengalaman Traumatis
Kekerasan seksual atau trauma lain dapat berkontribusi terhadap munculnya fobia takut disentuh. Ketika seseorang mengalami trauma pada suatu waktu, otak sebagian besar sibuk membuat asosiasi selama hidupnya.
Orang-orang yang memiliki trauma, umumnya memiliki ruang personal yang sangat ketat, sehingga orang lain yang menyentuh dirinya secara biasa, tergolong sebagai pelanggaran batasan privasi.
Selain itu, pengalaman negatif apa pun yang melibatkan sentuhan, juga berperan terhadap potensi haphephobia. Misalnya, pernah menjadi korban kekerasan seksual yang mengerikan, penyerangan, atau penganiayaan yang menyebabkan mereka takut bersentuhan.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan dua kali lebih mungkin mengalami fobia spesifik seperti takut disentuh, dibandingkan dengan kaum laki-laki.
Artikel terkait: 7 Jenis Fobia Seks, Gangguan Ini Bisa Dialami Siapapun!
3. Memiliki Jenis Fobia Lain
Mempunyai fobia lain maupun kondisi kesehatan mental tertentu juga meningkatkan kemungkinan fobia spesifik, seperti haphephobia. Menurut penelitian, 75 persen orang dengan fobia spesifik memiliki lebih dari satu fobia.
Dampak dan Risiko yang Bisa Muncul karena Haphephobia
Fobia spesifik yang tidak mendapatkan perawatan bisa menimbulkan komplikasi. Pertama, pengidapnya cenderung melakukan isolasi sosial sehingga membuat mereka kesepian, bermasalah dalam menjalin hubungan, pekerjaan, dan pendidikan. Bahkan, bermasalah dalam mengembangkan keterampilan sosial seperti orang lain seusianya.
Kedua, mereka juga berisiko tinggi mengalami penyakit mental lainnya, seperti depresi dan gangguan kecemasan lainnya. Akibat merasa stres terhadap fobia yang dimiliki, mereka mungkin saja terdorong untuk melarikan diri kepada alkohol dan obat-obatan terlarang.
Ketiga, yang terparah, akibat kecemasan dan depresi yang mendalam, orang dengan fobia spesifik berisiko melakukan tindakan bunuh diri.
Pengobatan Haphephobia
Melihat dampak buruk yang timbul akibat takut sentuhan, membuat kondisi ini perlu mendapatkan perawatan segera. Lebih cepat penanganan, lebih mudah pengobatannya.
Kabar baiknya, fobia spesifik sangat bisa diatasi dengan perawatan yang tepat. Tingkat keberhasilan perawatan untuk fobia spesifik bisa mencapai 80-90 persen
Berikut ini adalah pengobatan untuk haphephobia yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter atau ahli kejiwaan.
1. Psikoterapi sebagai Pengobata Haphephobia
Psikoterapi sering direkomendasikan untuk pengobatan fobia spesifik. Perawatan ini mungkin dilakukan secara bertahap, yakni memaparkan orang terhadap hal yang mereka takuti sambil juga mempraktikkan teknik relaksasi.
Pemaparan secara berulang ini bisa membantu pasien untuk mengelola kecemasannya. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari terapi ini adalah respons rasa takut menjadi berkurang.
2. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah pengobatan lain yang sering direkomendasikan untuk fobia spesifik. Jenis terapi ini membahas pikiran negatif dan distorsi yang berkontribusi pada pengembangan dan pemeliharaan fobia.
Terapi perilaku kognitif menggabungkan terapi eksposur dengan teknik lain untuk membantu pasien mengatasi hal yang ia takuti. Dalam terapi ini, pasien akan memahami kembali bahwa tidak semua sentuhan itu adalah hal yang buruk, menjijikkan, dan mengancam jiwa.
Pasien juga akan belajar untuk mengurangi tindakan penghindaran atau penolakan terhadap sentuhan.
3. Terapi Obat-obatan
Umumnya, terapi obat-obatan cukup berhasil sebagai perawatan haphephobia. Namun pada beberapa kasus, dokter mungkin saja meresepkan obat-obatan tertentu, terutama pada pasien yang menunjukkan gejala serangan panik.
Obat yang dokter resepkan ada dua jenis, yakni beta-blocker untuk memblokir efek stimulasi adrenalin yang menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, palpitasi, dan tubuh gemetar (tremor).
Obat penenang, seperti benzodiazepin untuk membantu mengurangi kecemasan.
Dengan catatan, pasien tidak boleh menggunakan obat ini dalam jangka panjang dan harus dengan resep dokter. Namun, untuk pasien yang memiliki riwayat kecanduan alkohol atau obat-obatan, sebaiknya hindari obat ini.
Artikel terkait: Ombrophobia atau Fobia Hujan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Strategi Merawat Diri di Luar Terapi Ahli
Selain mencari pengobatan untuk kondisi fobia spesifik, ada juga langkah-langkah yang dapat Anda lakukan sendiri yang dapat memudahkan untuk mengatasinya.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Merawat Diri Sendiri
Pastikan Parents menjaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan baik. Banyak istirahat, ikuti diet sehat, berolahraga teratur, dan temukan cara untuk bersantai dan mengelola stres.
2. Dapatkan Dukungan dari Support System
Memiliki teman dan keluarga yang memahami dan mendukung Anda, penting untuk membantu merasa diri lebih baik. Mereka idealnya dapat memahami ketakutan Anda dan mengembangkan langkah-langkah alternatif untuk mengungkapkan kasih sayang mereka kepada Anda.
Bersama keluarga, Anda dapat menemukan terapis yang sesuai untuk membantu menyembuhkan haphephobia.
Selain itu, Anda juga mungkin dapat memeroleh dukungan dengan bergabung dengan komunitas di mana Anda dapat berbicara dengan orang-orang yang mengalami pengalaman serupa.
3. Hindari Memperkuat Rasa Takut Anda
Menghindari rasa takut tidak berarti Anda harus menghadapi ketakutan Anda secara langsung, tetapi menemukan cara untuk bertahap mengekspos diri Anda pada apa yang Anda takuti. Hal ini akan dapat membantu Anda mengatasi ketakutan.
Perubahan mungkin tidak terjadi dalam sekejap, tetapi butuh waktu dan kesabaran untuk melakukan cara ini.
***
Itulah pembahasan tentang fobia spesifik takut disentuh. Semoga bisa membantu jika Anda atau orang dekat ada yang mengalaminya, ya, Parents.
Baca juga:
8 Artis Korea Punya Fobia Unik, Ada yang Takut Ceker Ayam!
Kisah Sophia Latjuba Fobia Naik Pesawat, Pilih Jalur Darat dan Laut saat Bepergian
9 Seleb Dunia yang Punya Banyak Anak, Siapa Saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.