Karena satu dan lain hal, banyak wanita memilih menunda kehamilan dengan berbagai cara salah satunya mengonsumsi pil kb. Namun, ada efek samping yang bisa saja dialami dengan metode ini misalnya haid tak lancar. Seperti kisah wanita berikut ini yang beberapa waktu lalu berbagi pengalamannya kepada theAsianparent Indonesia.
Haid tak lancar, wanita ini membagikan kisahnya
Awal April lalu saya mendapatkan haid. Beberapa hari kemudian, saya mulai mengonsumsi pil KB, tetapi berhenti mengonsumsinya setelah seminggu. Pada akhir April saya sudah mendapatkan haid lagi dan berlangsung selama 5 hari.
Selama waktu tersebut saya dan suami melakukan hubungan seksual tanpa pelindung. Sekarang sudah pertengahan Mei dan saya tidak tahu apakah saya hamil atau tidak. Kapankah saya akan mendapat haid lagi?
Jawaban dr. Dana Elliott
Setiap wanita berbeda-beda. Ada wanita yang memiliki siklus lebih pendek dengan haid yang lebih deras, adapula yang siklusnya lebih panjang dengan haid yang lebih ringan. Ketika usia bertambah, siklus haid Anda mungkin sudah tidak sama dengan dulu lagi. Perubahan tersebut adalah hal yang wajar.
Selain itu, kita juga perlu membedakan antara haid dengan pendarahan intermenstrual. Pendarahan intermenstrual adalah pendarahan yang terjadi di antara menstruasi yang satu dengan siklus berikutnya. Pendarahan ini dapat berupa spotting atau lebih banyak.
Sebagian wanita yang melakukan KB secara oral mengalami pendarahan intermenstrual, dan menganggapnya sebagai darah menstruasi. Jadi mungkin saja yang Anda alami adalah pendarahan intermenstrual.
Siklus haid tak lancar dapat terjadi dalam jangka panjang maupun jangka waktu yang pendek. Ketidakteraturan jangka panjang biasanya berupa kondisi yang berbeda-beda setiap bulannya mulai dari tanggal menstruasi, pendarahan berat, sakit saat ovulasi, ataupun tidak mengalami haid dalam beberapa bulan.
Sedangkan ketidakteraturan haid jangka pendek dapat terjadi hanya sesekali dan penyebabnya mungkin karena kelelahan, stres, atau olahraga yang berlebihan.
Siklus haid tak lancar telah menjadi masalah umum di kalangan wanita. Satu dari setiap lima wanita mengalaminya. Jadi mungkin saja Anda mengalami haid di awal dan akhir April.
Kenapa Muncul Rasa Nyeri Saat Menstruasi?
Tidak sedikit perempuan yang merasakan nyeri haid saat datang bulan. Ada yang intensitas sakitnya terasa biasa saja, namun ada juga yang merakan sakit yang sangat menyiksa. Terasa begitu menusuk hingga si penderita tidak bisa melakukan aktivitas secara normal.
Untuk mengatasainya, tidak sedikit perempuan mencoba beragam cara untuk meringankan rasa sakit, baik dengan menggunakan obat atau jamu herbal .
Nyeri menstruasi terjadi karena kontraksi di dalam rahim. Jika kontraksi terlalu kuat selama siklus menstruasi, itu dapat menekan pembuluh darah terdekat. Ini secara singkat memotong pasokan oksigen ke rahim. Kekurangan oksigen inilah yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri, demikian dilansir Web MD.
Yang Dapat Dilakukan Saat Nyeri Haid
Jika kamu mengalami nyeri menstruasi ringan, minum aspirin atau pereda nyeri lainnya, seperti acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen.
Suhu panas juga bisa membantu meredakannya. Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bawah atau perut Anda. Mandi air hangat juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri.
Perempuan yang berolahraga secara teratur seringkali memiliki nyeri haid yang lebih sedikit. Untuk membantu mencegah nyeri, jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas mingguan Anda.
Yang Sebaiknya Dilakukan & Dihindari Selama Menstruasi:
-Istirahatlah dengan cukup
-Hindari makanan yang mengandung kafein dan garam.
-Tidak merokok atau minum alkohol
– Pijat punggung bagian bawah dan perut Anda.
Kapan Kita Harus Menghubungi Dokter?
Jika kamu mengalami nyeri menstruasi yang parah atau tidak biasa, atau kram yang berlangsung lebih dari 2 atau 3 hari, lekas hubungi dokter. Kram menstruasi, dapat diobati, jadi penting untuk memeriksanya ke medis.
Dokter akan bertanya tentang gejala dan siklus menstruasi Anda. Anda akan mendapatkan pemeriksaan panggul, di mana dokter Anda akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat ke dalam vagina dan leher rahim Anda. Dia mungkin mengambil sampel kecil cairan vagina untuk pengujian.
Semoga jawaban ini membantu.
Dijawab oleh:
Dr Dana Elliott Srither MBBS (Singapore), Grad Dip Family Medicine, dokter bersertifikat yang percaya pada prinsip “Get Well” and “Stay Well”.
Baca juga :
Kapan Waktu yang Normal untuk Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.