Benarkah Guncangan Naik Mobil Saat Hamil Dapat Membahayakan Janin?

Simak beberapa tips aman berkendara atau naik mobil agar terhindar cedera akibat adanya guncangan naik mobil saat hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada beberapa hal yang dikhawatirkan bagi para perempuan yang sedang mengandung. Salah satunya guncangan saat naik mobil. Guncangan naik mobil saat hamil terkadang membuat ibu merasa mual. Bahkan, hal tersebut bisa menyebabkan janin dalam kandungan juga ikut bergerak.

Di awal kehamilan, hampir sebagian besar perempuan akan mengalami mual atau sering disebut dengan istilah morning sickness. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh beberapa faktor unik, termasuk guncangan. Oleh sebab itu, banyak orang tidak menganjurkan para ibu hamil untuk mengemudi kendaraan sendiri atau bepergian jauh. Hal tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Namun benarkah demikian? Apakah ada efek samping dari guncangan saat perempuan sedang hamil? Berikut penjelasannya!

Artikel Terkait: 17 Tips Membawa Bayi Perjalanan Jauh dengan Mobil

Dampak Guncangan Naik Mobil Saat Hamil pada Kandungan 

Seorang peneliti dan profesor teknik mesin di Universitas British Columbia Okanagan, Hadi Mohammadi menjelaskan bahwa mempercepat laju kendaraan dan terkena guncangan saat naik mobil dapat menimbulkan bahaya bagi ibu hamil dan janin mereka.

“Ada banyak penelitian tentang pentingnya gerakan bagi perempuan selama kehamilan. Penelitian terbaru kami melihat secara khusus dampak akselerasi mendadak pada ibu hamil,” ujarnya dikutip dari CTV News.

Hasil penelitian diterbitkan dalam edisi terbaru Journal of Biomechanics, Mohammadi dan timnya melihat perilaku dinamis mendasar dari rahim ibu hamil. Lebih khusus lagi, para peneliti melihat model janin di trimester ketiga yang diposisikan dengan kepala di bawah, menghadap ke punggung ibu. Mereka memperhitungkan banyak faktor, termasuk kecepatan kendaraan saat melewati gundukan atau polisi tidur, ukuran polisi tidur, dan bagaimana gerakan itu memberi tekanan pada cairan ketuban yang melindungi janin.

“Kami mempertimbangkan semua faktor ini untuk memastikan model diferensial komprehensif yang mencerminkan respons dan interaksi dunia nyata dari ibu hamil dan janin,” kata Mohammadi.

Ketika sebuah kendaraan melewati gundukan kecepatan dengan cepat, Mohammadi mengatakan penumpang mengalami gaya yang relatif besar secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat. Berdasarkan data mereka, para peneliti menemukan bahwa dampak polisi tidur atau speed bump, jika didorong dengan cepat dapat menyebabkan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para peneliti memiliki saran yang sangat sederhana bagi siapa saja yang mengemudi di atas polisi tidur, terutama bagi ibu hamil agar lebih melewatinya secara pelan-pelan. Lebih tepatnya, kurangi kecepatan hingga kurang dari 45 km/jam saat menabrak polisi tidur, dan sebaiknya serendah 25 km/jam untuk mengurangi risiko pada janin.

Artikel Terkait: Waspada, menyetir mobil saat hamil berisiko tinggi alami kecelakaan!

Kondisi Ibu Hamil yang Tak Memungkinkan untuk Naik Mobil 

Ada beberapa kondisi ibu hamil tidak disarankan untuk mengendarai mobil atau naik mobil, antara lain sebagai berikut:

  • Kelelahan berat
  • Pendarahan vagina
  • Keguguran sebelumnya
  • Kehamilan ektopik sebelumnya
  • Persalinan prematur sebelumnya
  • Penyakit jantung atau gagal jantung kongestif
  • Anemia berat
  • Kehamilan kembar
  • Merasa sangat sakit.

Bolehkah Ibu Hamil Menyetir Mobil? 

Sebenarnya, setiap perempuan yang sedang hamil diperbolehkan untuk menyetir mobil. Akan tetapi, ada catatan khusus dan penting bagi ibu hamil bahwa ada risiko yang lebih tinggi terkait dengan mengemudi saat hamil dibandingkan tidak hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal pada tahun 2014 menunjukkan bahwa perempuan 42 persen lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan mobil serius selama trimester kedua. Peningkatan risiko juga berlaku untuk orang hamil sebagai penumpang atau berpartisipasi dalam aktivitas fisik lainnya yang sering dikaitkan dengan cedera selama kehamilan.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa ibu hamil mengalami kelelahan dan mengantuk saat menyetir mobil. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan hormonal yang terjadi dalam diri mereka.

Tips Aman Bepergian dengan Mobil bagi Ibu Hamil

Setiap orang diharapkan dapat menyetir mobil atau naik mobil dengan aman, tak terkecuali ibu hamil. Namun, ada beberapa tips aman bagi ibu hamil yang ingin mengendarai atau bepergian menggunakan moda transportasi ini. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Jangan Mengemudi Saat Mual yang Parah

Jika mual sangat parah hingga tidak bisa turun dari sofa atau berjalan di lantai kamar mandi, maka Bunda tidak boleh menyetir mobil sendiri. Muntah yang tidak terduga jauh lebih buruk. Belum lagi, mual sering disertai pusing atau kepala terasa berat. Hal tersebut tidak hanya membahayakan ibu hamil, namun juga bayi di rahimnya. 

2. Mengemudi dalam Posisi yang Aman

Jika ibu hamil memutuskan untuk menyetir sendiri, tarik setir ke atas ke arah tulang dada, menjauhi perut atau kepala. Cobalah untuk menjaga jarak setidaknya 25 cm antara tubuh Anda dan setir. 

Tidak hanya itu, karena tubuh ibu hamil mengalami perubahan. Cobalah untuk menyelipkan sabuk bahu di belakang, karena itu terlalu ketat di dada yang sedang membengkak. Gunakan sabuk pengaman di panggul atau di bawah perut, dan kenakan sabuk menyilang di antara payudara.

Posisi duduk saat menyetir juga harus diubah selama hamil. Bunda harus memutar tubuh setengah ke samping untuk mengurangi tekanan pada pinggul kanan yang sakit. Sayangnya, hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, belum lagi cedera tubuh.

Selain itu, jika Bunda sudah tidak bisa melihat titik buta saat perut semakin membesar, ini akan mendapat masalah ketika ada kendaraan yang sebenarnya. Jadi, hindari menyetir saat memasuki trimester kedua dan ketiga.

3. Sediakan Waktu untuk Berhenti 

Saat hamil, Bunda berisiko lebih tinggi untuk mengalami deep vein thrombosis (DVT) atau gumpalan darah yang sering dimulai di kaki dan dapat naik ke paru-paru yang menyebabkan konsekuensi yang parah dan berpotensi fatal. Untuk itu, cara terbaik untuk menghindari pembekuan darah yang serius saat mengemudi adalah beristirahat setiap 2 jam sekali selama perjalanan. Jaga agar darah tetap mengalir dengan banyak istirahat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 6 Tips Berkendara Jarak Jauh dengan Mobil, Ini Kata Pakar

4. Jangan Mengemudi Saat Tidak Bisa Memerhatikan Jalan dengan Seksama

Semua orang di mana pun harus fokus pada jalan dan hanya jalan saat mengemudi. Tetapi, peringatan bagi perempuan yang sedang hamil, Anda sudah lebih rentan terhadap gangguan karena mual, mulas, insomnia, sakit dan nyeri, stres, kecemasan, dan masalah kehamilan lainnya. Gangguan tersebut yang membuat Bunda lebih rentan terhadap kesalahan saat berkendara.

Untuk itu, jika Bunda tetap ingin bepergian menggunakan mobil, alangkah baiknya meminta bantuan seseorang untuk menyetir.

5. Bawa Snack dan Minuman

Seperti diketahui, ibu hamil lebih cepat lapar. Tidak ada salahnya membawa camilan ringan dan menyehatkan sebagai teman perjalanan. Selain itu, jangan lupa untuk tetap memperbanyak cairan dengan minum air putih agar tidak dehidrasi.

Jika Bunda masih mengalami mual di pagi hari, simpan biskuit, permen jahe, air jahe atau apapun obat mual pribadi di dalam mobil Anda. Sertakan setumpuk tas belanja plastik, tisu kering, dan tisu desinfektan untuk menangani masalah tiba-tiba, seperti mual dan muntah.

6. Matikan Ponsel 

Otak kehamilan berbeda dengan pikiran orang dewasa lainnya. Diamkan teks dan panggilan selama perjalanan. Pasalnya, hal tersebut dapat mengganggu fokus dan konsentrasi ibu hamil saat berkendara.

Selain itu, hindari pengganggu lainnya, seperti membaca buku di dalam mobil. Hal ini dapat meningkatkan rasa mual berlebih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Pastikan Airbag Berfungsi dengan Baik

Tidak ada risiko tambahan cedera pada bayi dengan penggunaan kantong udara atau airbag. Kantong udara tidak akan membuat bayi lebih aman saat terjadi kecelakaan, tetapi juga tidak akan menyakitinya dan kemungkinan akan membantu Bunda menghindari cedera serius.

8. Berpakaian yang Nyaman

Hindari pakaian ketat dan ganti atasan yang lebih longgar agar Anda merasa nyaman. Tanyakan kepada dokter apakah selang penyangga atau korset hamil dapat digunakan selama perjalanan.

Ibu hamil juga rentan kegerahan. Oleh karena itu, perlu mengatur dan menyalakan pendingin udara (AC) selama perjalanan agar Bunda tidak kekurangan oksigen selama di dalam mobil.

Terlepas dari itu, beberapa tips tersebut harus disertai dengan kehati-hatian ibu hamil dalam berkendara. Hal tersebut diperlukan agar menghindari terjadinya cedera akibat adanya guncangan naik mobil saat hamil.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

***

 

6 Scenarios When You Shouldn’t Drive While Pregnant
www.healthline.com/health/pregnancy/driving-while-pregnant

Mind the bump: Pregnant women cautioned about driving over speed bumps
www.ctvnews.ca/health/mind-the-bump-pregnant-women-cautioned-about-driving-over-speed-bumps-1.5386902?cache=

 

Baca Juga:

Tanda Kaki Bengkak Saat Hamil yang Berbahaya, Bumil Jangan Abai!

7 Rekomendasi Mobil Keluarga Murah, Nyaman, dan Irit Banget di 2022

7 Rekomendasi Mobil Keluarga di 2022, Terjangkau dengan Fitur Lengkap