Semua orang tentu tahu kalau gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta. Nah, kalau gudeg ceker kira-kira dari mana, ya? Lalu, bedanya gudeg ceker ini dengan hidangan gudeg pada umumnya itu apa? Simak penjelasan di bawah ini, yuk, sekaligus belajar resepnya. Lumayan, kan, bisa dicoba di rumah, dan siapa tahu suami dan anak-anak suka.
Resep Gudeg Ceker, Hidangan Khas Solo yang Legendaris
Gudeg dan Variasinya
Gudeg umumnya dimasak menggunakan santan. Bahan utama isiannya adalah nangka muda, ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek. Kalau ditelaah, gudeg dengan gudeg ceker itu bahan dan bumbunya sama saja. Bedanya, pada gudeg ceker ditambahkan ceker ayam.
Nah, kalau gudeg pada umumnya sangat popular di kota-kota yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, gudeg ceker ini banyak terdapat di Solo, Jawa Tengah, Bunda.
Makanan ini banyak dijual di pinggir-pinggir jalan Kota Solo. Seperti salah satu yang sangat terkenal dan legendaris, Gudeg Ceker Bu Kasno Margoyudan, Solo. Ada beberapa industri rumahan di sana yang mengolahnya menjadi usaha makanan kaleng sebagai oleh-oleh khas daerahnya.
Melansir Wikipedia, asal usul gudeg dulunya dikaitkan dengan berdirinya Kesultanan Mataram di akhir abad ke-16. Saat pejuang Mataram bekerja membuka hutan untuk pembangunan ibukota negara baru di wilayah Jogja, mereka tidak mendapat pasokan makanan.
Sedangkan di sekitar Mereka saat itu hanya ada pohon nangka dan kelapa. Akhirnya dengan terpaksa mereka mengolah dua bahan makanan tersebut dalam panci logam besar dan mengaduknya menggunakan papan kayu.
Proses memasak dengan mengaduk ini dalam bahasa Jawa sehari-hari disebut hangudek yang artinya ‘mengaduk’. Jadilah kemudian nama hidangan ini disebut ‘Gudeg’.
Artikel terkait: Kota Gudeg, Ini 5 Gudeg Jogja Terenak di Yogyakarta
Resep Gudeg Ceker yang Enak
Bahan:
- 10 buah ceker ayam, cuci bersih
- 500 gr nangka muda, kupas dan potong-potong
- 500 ml santan kental
- 400 ml air kelapa
- 100 gr gula merah
- 4 lembar daun salam
- 2 lembar daun jati
- 2 cm lengkuas, memarkan
Bumbu halus:
- 10 butir bawang merah
- 6 butir kemiri, sangrai
- 5 siung bawang putih
- 1 sendok teh ketumbar, sangrai
- 1 sdt garam
Cara membuat:
- Rebus nangka muda menggunakan air kelapa selama 15 menit, angkat lalu sisihkan.
- Siapkan panci, alasi permukaan bawahnya dengan daun jati.
- Susun bertingkat nangka dan bumbu halus. Caranya: masukkan setengah bagian nangka yang sudah direbus terlebih dahulu, lalu setengah bagian bumbu halus (di atas nangka), kemudian masukkan sisa nangka lagi di atasnya, dan terakhir sisa bumbu halus.
- Tuang santan ke atasnya dan tambahkan gula merah. Masak hingga nangka matang.
- Masukkan ceker lalu masak kembali dengan api kecil sambil sesekali diaduk. Masak sampai gudeg matang, ceker lunak, dan santan menyusut.
- Bila sudah matang, matikan kompor dan sajikan.
[Resep: Widhiaanugrah.com]
Artikel terkait: 5 Resep Makanan Khas Jogja yang Lezat Banget, Bunda Harus Coba!
Gudeg Ceker Presto
Bahan:
- 500 gr nangka muda, potong-potong
- 250 gr ceker ayam
- 100 ml air
- 1 kg telur ayam, rebus dan kupas
- 750 ml santan dari 1 butir kelapa
- 5 butir kemiri
- 7 siung bawang putih
- 7 siung bawang merah
- 6 gr ketumbar bubuk
- 5 lembar daun salam
- 5 lembar pucuk daun jati atau2 gantung teh celup hitam
- 1,5 ons gula merah
- 2 sdm gula pasir
- Secukupnya garam
Cara membuat:
- Haluskan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, dan ketumbar.
- Masukkan air 100 ml ke dalam panci presto bersama bumbu halus, daun salam, gula merah, gula pasir, dan garam. Rebus hingga semua bahan larut. Cicipi dan tambahkan gula atau garam jika kurang manis atau asin.
- Masukkan nangka muda, ceker, telur yang sudah di rebus, santan, dan daun jati. Masak selama 90 menit menggunakan panci presto di atas api sedang.
- Angkat ceker dan telur, kemudian rebus lagi hingga tekstur nangka benar-benar lembut. Setelah itu masukkan kembali ceker dan telurnya dan lanjutkan memasak hingga airnya menyusut.
[Resep: Resepmasakanku.net]
Tips:
- Nangka yang digunakan untuk membuat gudeg adalah nangka muda yang masih mentah. Biasanya nangka seperti ini masih getahnya. Dan untuk membantu menghilangkan getahnya, nangka harus direbus terlebih dulu.
- Warna gudeg sangat bervariasi. Ada yang putih, krem muda, merah tua, atau cokelat –umumnya berwarna cokelat. Warna tersebut dihasilkan dari bumbu yang digunakan. Misalnya warna merah dari daun jati atau terasi. Sementara yang berwarna putih tidak menggunakan kedua bahan tersebut.
- Masukkan daun jati ke dalam kain jaring. Ini untuk memudahkan ketika ingin menyisihkan atau membuangnya setelah dimasak.
Bunda sekarang sudah tahu resepnya, jadi tinggal mencobanya saja. Jangan lupa membagikan artikel ini kepada sahabat dan kerabat, ya.
Baca juga:
Resep Gudeg Kering Nikmat Khas Yogyakarta, Praktis Dibuat!
Meledak di Lidah, Ini Resep Gudeg Mercon yang Dijamin Bikin Ketagihan!
7 Tempat Wisata Kuliner di Solo yang Wajib Parents Kunjungi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.