Bagi sebagian orang, kopi adalah minuman favorit yang tidak boleh dilewatkan untuk dinikmati setiap harinya. Aromanya yang harum, efeknya yang membuat badan terasa segar, serta juga berfungsi sebagai mood booster membuat kopi begitu digandrungi. Namun demikian, ada juga orang yang merasa gemetar setelah minum kopi. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Artikel terkait: Minum Kopi di Pagi Hari, Ini 13 Manfaat yang Bisa Anda Rasakan
Penyebab Gemetar Setelah Minum Kopi
Untuk memahami apa penyebab gemetar setelah minum kopi, terlebih dahulu kita harus mengetahui kandungan utama yang terdapat dalam kopi yaitu kafein.
Kafein yang terkandung dalam biji kopi adalah suatu senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan memiliki rasa yang pahit. Kafein dapat berfungsi stimulan sistem saraf pusat, serta bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.
Selain terdapat pada biji kopi, kafein juga secara alami ditemukan pada lebih dari 60 jenis tanaman, termasuk daun teh, kacang kola (digunakan dalam cola), guarana, dan buah kakao. Terdapat juga kafein jenis sintetis yang dapat ditemukan dalam berbagai macam obat-obatan dan minuman energi.
Pada manusia, kafein bekerja sebagai perangsang sistem saraf pusat dengan cara kerja mengikat reseptor adenosin di otak. Adenosin adalah nukleotida yang bekerja menghambat aktivitas sel saraf. Dengan diikatnya adenosin oleh kafein, akan berdampak pada meningkatnya aktivitas otak serta terjadi pelepasan hormon epinefrin.
Hormon epinefrin itulah yang kemudian akan meningkatkan frekuensi detak jantung. Juga meningkatkan tekanan darah, mempercepat laju aliran darah ke otot, mengeluarkan glukosa dari hati, serta meningkatkan pelepasan dopamine ke otak.
Otot akan bekerja lebih keras dengan cara berkontraksi akibat sinyal yang dikirim oleh kafein ke sistem saraf pusat. Inilah yang menyebabkan tubuh menjadi gemetar setelah minum kopi. Namun Anda tak perlu khawatir, gemetar setelah minum kopi pada dasarnya tidak berbahaya. Efek samping tersebut umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika kafein sudah selesai dicerna oleh tubuh.
Berapa Dosis Kopi yang Aman dalam Sehari?
Pada dasarnya, setiap orang memiliki metabolisme tubuh yang berbeda termasuk dalam proses metabolisme kafein. Hal tersebut dapat disebabkan oleh genetika, usia, berat badan, toleransi, dan kondisi hati yang memengaruhi seberapa cepat kafein dapat diproses.
Secara umum, dosis maksimal kafein yang dapat diterima oleh tubuh pada orang dewasa adalah 400 mg. Akan tetapi, bagi sebagian orang yang memiliki sensitivitas tinggi, dosis 200 mg sudah dapat menyebabkan efek samping.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kehati-hatian, Anda sebaiknya membatasi minum kopi dua cangkir saja dalam sehari.
Artikel terkait: 6 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi saat Minum Kopi
Cara Mengatasi Gemetar Setelah Minum Kopi
Efek samping yang ditimbulkan oleh minum kopi, termasuk tubuh gemetar disebabkan oleh overdosis atau kelebihan kafein dalam tubuh. Secara umum, efek samping tersebut akan hilang sendiri dalam 4 – 6 jam. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gejala efek samping tersebut.
1. Minum Lebih Banyak Air Putih
Kafein adalah zat yang bersifat diuretik. Sifat diuretik ini akan mendorong tubuh untuk mengeluarkan urin lebih banyak. Akibatnya, tubuh menjadi lebih cepat dehidrasi, sehingga dengan meminum air putih lebih banyak dapat membuat tubuh lebih nyaman setelah meminum terlalu banyak kopi. Meminum air juga dapat mencegah gejala efek samping semakin memburuk.
2. Ganti Elektrolit yang Hilang
Salah satu efek samping lain dari kelebihan kafein sakit perut atau diare yang menyebabkan terjadinya pengurangan elektrolit dalam tubuh. Anda dapat menggantinya dengan larutan pengganti elektrolit, dengan begitu dapat meminimalkan efek samping yang lain.
3. Jalan-Jalan, Cara Mengatasi Gemetar Setelah Minum Kopi
Berjalan-jalan atau menggerakan tubuh dengan ringan dipercaya dapat meredakan beberapa efek samping dari kafein, seperti kecemasan dan gementar.
4. Lakukan Teknik Bernapas Dalam
Pernapasan dalam atau pernapasan diafragma juga dapat meredakan efek samping kafein seperti kecemasan berlebihan maupun gemetar. Selain itu, bernapas dalam juga dapat menenangkan sistem saraf dan pikiran.
5. Konsumsi Makanan Kaya Serat
Makan diketahui dapat memperlambat pelepasan kafein ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, pilihlah makanan yang lambat dicerna dan kaya serat, seperti padi-padian, polong-polongan, lentil, sayuran bertepung, dan kacang-kacangan.
6. Berhenti Makan dan Minum yang Mengandung Kafein
Untuk meredakan efek samping kafein, tentu saja Anda juga harus berhenti mengkonsumsinya. Hal ini termasuk makanan dan minuman lain selain kopi, seperti cokelat, teh, cola, dan sebagainya.
****
Parents, ternyata penyebab gemetar setelah minum kopi adalah kandungan kafein yang ada di dalamnya. Jangan lupa untuk mempraktikkan cara-cara di atas untuk meminimalisir efek kafein.
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Minum Kopi Setelah Vaksinasi COVID-19, Boleh atau Tidak?
Disebut Bisa Menurunkan Berat Badan, Kenali Manfaat dan Aturan Minum Kopi Hijau
Jangan Dibuang! Cek 7 Manfaat Ampas Kopi untuk Tubuh hingga Jadi Pengendali Serangga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.