Ini Langkah Penanganan Medis Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil

Bagaimana penanganan medis terhadap ibu hamil yang terpapar COVID-19? Lalu, apakah gejala covid pada ibu hamil berbeda dengan orang pada umumnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Informasi perihal penanganan COVID-19 sangat penting, terutama penanganan gejala COVID pada ibu hamil. Terlebih, ibu hamil termasuk kategori yang rentan terpapar virus corona. Ibu hamil lebih berpotensi terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) serta pneumonia berat. Mengingat ISPA dan penumonia jadi salah satu gejala COVID-19 yang cukup mengkhawatirkan, maka ibu hamil perlu ekstra hati-hati. Ketahui penanganan COVID-19 pada ibu hamil berikut ini.

Gejala COVID-19 pada Ibu Hamil

Gejala COVID-19 pada ibu hamil hampir sama dengan gejala terinfeksi Virus Corona pada umumnya, yakni demam, batuk-batuk, sakit kepala, diare, anosmia, hingga nyeri otot. Gejala ini dapat berbeda antara satu orang dengan yang lainnya sesuai dengan daya tahan tubuh masing-masing. 

Secara umum, menurut laporan dari World Health Organization (WHO), ibu hamil tanpa disertai komorbid biasanya mengalami gejala ringan hingga sedang. Namun, hal ini sangat tergantung pada kondisi kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

Jika ibu hamil yang terpapar COVID-19 memiliki riwayat penyakit tertentu, atau kondisi kehamilan tidak normal, maka gejala yang mungkin timbul perlu diwaspadai. Sebab, hal ini bisa menyebabkan kondisi kesehatan ibu hamil mengalami perburukan.

Berdasarkan riset yang dilakukan pada 147 wanita hamil positif COVID-19, sebanyak 8% di antaranya memiliki penyakit berat. Tercatat bahwa 1% dari 8% wanita hamil dengan penyakit berat ini masuk kondisi kritis. Data berikutnya mencatat 3% dari 147 wanita hamil memerlukan perawatan intensif karena terjadi infeksi.

Dengan demikian, ibu hamil khususnya yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, serta penyakit jantung harus waspada apabila terpapar COVID-19. Apabila muncul gejala maka segera menghubungi penyedia layanan fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun demikian, belum ada data yang menunjukkan potensi penularan virus corona dari ibu ke bayi selama berada di dalam kandungan. Potensi penularan justru terjadi pasca kelahiran, dengan penularan dari orang ke orang. Data yang menunjukkan bahwa bayi setelah lahir bisa langsung positif juga sangat sedikit sampai hari ini.

Baca juga: Screening COVID-19 pada Ibu Hamil, Kapan Harus Dilakukan dan Bagaimana Prosedurnya?

Penanganan yang Bisa Dilakukan

Setelah melakukan pemeriksaan, dan dinyatakan positif COVID-19, pastikan ibu hamil mendapatkan penjelasan lengkap tentang kondisi kesehatan diri dan kandungan. Sebab, hasil pemeriksaan tersebut yang akan menentukan apakah isolasi dan perawatan akan dilakukan di rumah atau di RS. 

Jika isolasi bisa dilakukan secara mandiri di rumah, tanyakan juga apa saja yang sebaiknya disiapkan. Beberapa mungkin tidak hanya memerlukan obat-obatan untuk mengobati gejala, tetapi juga tabung oksigen. Ibu hamil biasanya juga disarankan untuk memperhatikan posisi tidur selama menjalani isolasi mandiri. Selain itu, juga disarankan untuk tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila ibu hamil melakukan isolasi mandiri di rumah, maka perlu pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janin. Oleh sebab itu, umumnya pemeriksaan COVID-19 pada ibu hamil dilakukan secara berlapis untuk memastikan bukan hanya ibu hamil saja tetapi juga kondisi kesehatan janin. 

Selain penanganan medis di atas, ada beberapa hal lainnya juga yang dapat dilakukan. Ibu hamil disarankan untuk menjaga pola makan dan kualitas makanan yang dikonsumsi selama isolasi. Pastikan ibu hamil hanya makan makanan sehat, terutama buah dan sayuran selama masa penyembuhan.

Selain itu, walau mungkin tubuh terasa lemas, ibu hamil dianjurkan untuk tetap aktif bergerak. Jika memungkinkan, lakukan olahraga ringan secara teratur. Tidak perlu lama, hanya 10-15 menit setiap hari sudah cukup. Terakhir, pastikan ibu hamil beristirahat dengan cukup agar bisa segera pulih. Jangan sampai stres karena justru bisa menurunkan daya tahan tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: 5 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Ini Aturan Pemberiannya

Penanganan Darurat

Catatan penting yang perlu diperhatikan terutama jika ibu hamil dinyatakan positif COVID-19 adalah terkait usia kandungan. Jika berdekatan dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL) maka ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan dengan seksama.

Ibu hamil dengan usia kandungan memasuki trimester ketiga perlu mewaspadai risiko persalinan emergensi saat terpapar COVID-19. Dalam kondisi terpapar COVID-19, kemungkinan besar ibu hamil akan melakukan persalinan dengan operasi sesar. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, ibu hamil yang terpapar COVID-19 menjelang waktu kelahiran lebih baik melakukan isolasi di RS. Tujuannya untuk berjaga-jaga apabila suatu waktu terjadi kondisi kedaruratan. 

Parents, demikian penanganan medis gejala COVID-19 pada ibu hamil. Hamil di tengah pandemi memang cukup berisiko terlebih apabila ibu hamil memiliki riwayat penyakit komorbid. Namun demikian, kondisi tersebut masih bisa ditangani. Segera ikuti vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil untuk mencegah gejala yang berat apabila terpapar COVID-19. 

Baca juga:

id.theasianparent.com/ibu-hamil-dengan-komorbid

id.theasianparent.com/vaksin-covid-19-ibu-hamil

id.theasianparent.com/ibu-hamil-positif-covid-19-persalinan-sesar

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan