Dalam bahasa medis, gagal napas disebut sebagai sindrom gangguan pernapasan akut atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Ini merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika cairan mengisi kantung udara di paru-paru.
Terlalu banyak cairan di paru-paru dapat menurunkan jumlah oksigen atau meningkatkan jumlah karbondioksida dalam aliran darah. Gagal napas dapat mencegah organ mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi dan pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan organ.
Artikel terkait: Begini 7 Cara Membersihkan Paru-paru dari Lendir Membandel
Gagal napas juga dapat disebabkan oleh trauma yang serius. Gejala biasanya terjadi dalam satu atau dua hari dari penyakit atau trauma asli, dan mungkin termasuk sesak napas yang ekstrem dan terengah-engah. Kondisi ini termasuk dalam keadaan darurat medis dan berpotensi mengancam jiwa
Gagal Napas – Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Melansir dari Healthline, gejala sindrom gangguan pernapasan akut biasanya muncul antara satu hingga tiga hari setelah cedera atau trauma. Gejala dan tanda umum ARDS meliputi:
- Sesak dan napas cepat
- Kelelahan otot dan kelemahan umum
- Tekanan darah rendah
- Kulit atau kuku yang berubah warna
- Batuk kering dan meretas
- Demam
- Sakit kepala
- Denyut nadi cepat
- Kebingungan mental
Penyebab Gagal Napas
Kondisi ini terutama disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil di paru-paru. Cairan dari pembuluh ini bocor ke kantung udara paru-paru.
Kantung udara ini adalah tempat oksigen masuk dan karbon dioksida dikeluarkan dari darah. Ketika kantung udara ini terisi dengan cairan, lebih sedikit oksigen yang masuk ke darah. Beberapa hal umum yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru ini meliputi:
- Menghirup zat beracun, seperti air garam, bahan kimia, asap, dan muntah
- Infeksi darah yang parah, seperti sepsis
- Infeksi paru-paru yang parah, seperti pneumonia
- Cedera di dada atau kepala, seperti saat kecelakaan mobil atau olahraga kontak
- Overdosis obat penenang atau antidepresan trisiklik
Artikel terkait: 6 Olahraga untuk Memperkuat Pernapasan agar Paru-paru Lebih Sehat
Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari kondisi lain. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko mengembangkan kondisi gagal napas di antaranya:
- Usia di atas 65 tahun
- Penyakit paru kronis
- Riwayat penyalahgunaan alkohol atau merokok
- Mengalami syok toksik
- Mengalami gagal hati
Diagnosis
Jika Anda mencurigai seseorang yang mengalami gagal napas, segera bawa ke ruang gawat darurat. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis. Diagnosis dini dapat membantu mereka bertahan dari kondisi tersebut. Dokter mungkin akan melakukan beberapa langkah berikut untuk mendiagnosis sindrom gangguan pernapasan akut:
- Tes darah
- X-ray
- CT scan
- Swab tenggorokan dan hidung
- Elektrokardiogram
- Echokardiogram
- Pemeriksaan jalan napas
Artikel terkait: Pasien corona mengalami penurunan fungsi paru-paru, video ini membuktikannya!
Cara Mengatasi Gagal Napas
1. Oksigen
Tujuan utama pengobatan kondisi gawat darurat ini adalah untuk memastikan seseorang memiliki oksigen yang cukup untuk mencegah kegagalan organ. Seorang dokter dapat memberikan oksigen dengan masker. Mesin ventilasi mekanis juga dapat digunakan untuk memaksa udara masuk ke paru-paru dan mengurangi cairan di kantung udara.
2. Manajemen Cairan
Manajemen asupan cairan adalah strategi pengobatan gagal napas lainnya. Ini dapat membantu memastikan keseimbangan cairan yang memadai. Terlalu banyak cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru. Namun, terlalu sedikit cairan dapat menyebabkan organ dan jantung menjadi tegang.
3. Obat-obatan
Orang dengan ARDS sering diberikan obat untuk mengatasi efek samping. Beberapa jenis obat diantaranya sebagai berikut:
- Obat pereda nyeri untuk menghilangkan rasa tidak nyaman
- Antibiotik untuk mengobati infeksi
- Pengencer darah untuk mencegah gumpalan terbentuk di paru-paru atau kaki
4. Rehabilitasi paru
Orang yang pulih dari gagal napas mungkin memerlukan rehabilitasi paru. Ini adalah cara untuk memperkuat sistem pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Program tersebut dapat mencakup latihan olahraga, kelas gaya hidup, dan tim pendukung untuk membantu pemulihan dari gagal napas.
Demikian ulasan seputar gagal napas. Semoga bermanfaat!
***
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Ingin Paru-paru Tetap Sehat? Konsumsi 15 Makanan Ini
Bayi menderita paru-paru basah karena pengasuh suka merokok, ibu ini peringatkan semua orangtua!
Pneumonia pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.