Gejala flu saat menstruasi seringkali terjadi pada perempuan yang dikenal sebagai flu menstruasi atau period flu. Istilah ini sebenarnya tidak sah secara medis, tetapi memang ada beberapa perempuan yang mengalaminya, yakni perasaan seperti sakit yang gejalanya seperti flu, seperti sakit kepala, pilek, mual, badan meriang hingga demam menjelang haid.
Mengutip Verywell Health, flu menstruasi atau kondisi menjelang haid badan meriang muncul bersamaan dengan gejala fisik, psikologis, dan emosional yang disebut sebagai sindrom pramenstruasi (PMS). Kondisi tersebut dapat dialami sejak satu atau dua minggu sebelum hari pertama haid atau selama haid. Tingkat keparahannya pun bisa ringan, sedang, hingga parah.
Hal tersebut sebenarnya sulit dijelaskan secara medis. Namun, kondisi tersebut diduga karena perubahan hormonal yang terjadi saat periode menstruasi.
Gejala Flu Saat Menstruasi
Sumber : Freepik
Beberapa orang mengalami gejala flu menstruasi beberapa hari sebelum haid dan ini merupakan bagian dari sindrom pramenstruasi (PMS). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh aktivitas hormon menjelang periode.
Gejala flu haid umumnya berlangsung tidak lebih dari 2 minggu. Biasanya dimulai setelah ovulasi, dalam 2 minggu terakhir dari siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Gejala flu haid biasanya membaik setelah haid dimulai dan menghilang pada saat berakhir. Kondisi ini bisa secara permanen berhenti setelah memasuki masa kenop susu, yakni ketika seseorang berhenti menstruasi.
Mengutip Healthline, gejala flu menstruasi bervariasi pada setiap orang meliputi:
- mual
- sakit kepala
- pusing
- diare
- sembelit
- kelelahan
- nyeri otot
- kram
- demam atau menggigil
- kembung
- sakit punggung
- nyeri perut atau tekanan
- gejala gastroinstestin lain
Apa Penyebab Flu Saat Menstruasi?
Para ahli sebenarnya tidak yakin dengan fenomena ini. Mereka menduga hal tersebut dipengaruhi oleh fluktuasi hormon sepanjang siklus menstruasi sebagaimana PMS juga terjadi karena hal tersebut.
Melansir WebMd, inilah beberapa hormon yang diduga menyebabkan flu menstruasi.
- Peningkatan Prostaglandin: Prostaglandin merupakan molekul yang bertindak sebagai pembawa pesan kimia dalam tubuh seperti hormon. Tubuh memproduksi prostaglandin di lapisan rahim saat memulai menstruasi. Molekul-molekulnya berikatan dengan reseptor di hipotalamus, yakni bagian otak yang mengontrol suhu tubuh. Hal ini menyebabkan demam ringan. Prostaglandin juga menyebabkan kontraksi otot yang kuat di rahim sehingga menyebabkan rasa sakit, tidak nyaman, mual, dan diare pada beberapa perempuan. Kram juga mungkin terjadi karena ini.
- Perubahan Kadar Estrogen: Tingkat estrogen turun atau berubah dengan cepat sekitar waktu menjelang atau selama menstruasi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kram, dan perubahan suasana hati.
- Ovulasi: Ovulasi juga dapat meningkatkan suhu inti tubuh (suhu tubuh basal) selama beberapa hari.
- Perubahan hormon serotonin, yakni hormon yang berperan sebagai neurotransmiter, yaitu pengantar sinyal antarjaringan saraf. Hormon serotonin bisa memengaruhi suasana hati fan berperan dalam fungsi tubuh lainnya, seperti pencernaan, proses pembekuan darah, pembentukan tulang, dan fungsi seksual.
Namun, dugaan penyebab di atas masih perlu banyak penelitian untuk dapat menjelaskan sepenuhnya tentang flu menstruasi.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Sumber : Freepik
Meski berbeda dengan influenza yang disebabkan oleh virus, flu menstruasi atau kondisi badan meriang menjelang haid ini menimbulkan ketidaknyamanan. Melansir Medical News Today, inilah beberapa cara untuk mengatasinya. flu menstruasi.
Mengatasi Flu Saat Menstruasi dengan Obat Rumahan
Untuk gejala ringan biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi gejala flu menstruasi antara lain:
- Tidur cukup bisa membantu meringankan gejala flu menstruasi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang dewasa butuh 7 jam tidur atau lebih setiap malam.
- Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau aspirin, dapat meredakan nyeri dan nyeri.
- Mengatur pola makan, contohnya mengatur kadar gula darah agar stabil, mengonsumsi makanan kaya kalsium, pilih makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh (ikan, kacang-kacangan), dan mengurangi lemak.
- Hindari alkohol, kafein, dan tembakau
- Suplemen herbal: sebuah studi ilmiah tentang keefektifan pengobatan alternatif untuk PMS melaporkan kondisi yang membaik. Salah satunya penggunaan minyak bunga primrose, black cohosh, hingga chasteberry.
- Olahraga, sepeti yoga, meditasi, olah pernapasan, hingga pijat juga bisa mengurangi sakit flu menstruasi.
- Gunakan bantal pemanas. Bantalan pemanas dapat membantu meredakan kram dan nyeri otot. Letakkan bantal pemanas di perut bagian bawah selama 15 menit setiap saat sesuai kebutuhan sepanjang hari.
- Tetap terhidrasi. Minum air putih yang cukup selalu penting, apalagi jika PMS membuat ingin makan semua makanan, termasuk camilan asin. Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah sakit kepala dan mencegah makan kompulsif sebelum menstruasi.
Pengobatan Secara Medis
Umumnya, gejala flu menstruasi tidak perlu dikhawatirkan tetapi beberapa orang bisa mengalami gejala yang lebih parah. Beberapa perawatan medis yang perlu dilakukan antara lain:
- Pereda nyeri untuk nyeri otot dan sendi
- diuretik untuk retensi air
- obat hormon yang memperbaiki gejala dengan memengaruhi kadar hormon
- antidepresan untuk kondisi psikologis yang dapat disebabkan oleh flu periode.
- Minum obat antidiare, termasuk loperamide (Imodium) atau bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol), dapat menghentikan diare. Beberapa juga bisa mengatasi mual dan sakit perut.
Artikel terkait : 10 Minuman untuk Atasi Kram Perut Akibat Menstruasi, Wajib Coba!
Cara Mencegah Flu Saat Menstruasi
Untuk mencegah timbulnya gejala sakit menjelang menstruasi, ada sejumlah cara
Berikut adalah beberapa hal yang dapat yang dapat dilakukan, antara lain:
- Berolahraga secara teratur. Olahraga telah terbukti mengurangi banyak ketidaknyamanan yang terkait dengan menstruasi, termasuk kram, depresi, dan kekurangan energi.
- Makan makanan bergizi: konsumsi makanan kaya nutrisi dalam dua minggu menjelang menstruasi dapat mengurangi gejala PMS. Kurangi asupan alkohol, gula, garam, dan kafein.
- Berhenti merokok: Studios tahun 2018 menemukan kaitan merokok dengan menstruasi tidak teratur dan menopause dini.
- Tidur yang cukup: setidaknya tujuh jam setiap malam. Kurang tidur telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati. Kurang tidur juga dapat menyebabkan mengidam makanan dan makan kompulsif, serta memicu sakit kepala.
- Perbanyak kalsium: Kalsium dapat membantu mengurangi keparahan gejala PMS. Anda dapat mengonsumsi suplemen kalsium atau menambahkan lebih banyak makanan kaya kalsium ke dalam diet.
- Minum vitamin B-6. Vitamin B-6 dapat membantu meringankan beberapa gejala terkait menstruasi, termasuk kemurungan, kembung, dan lekas marah. Vitamin ini bisa diperoleh di suplemen B-6 Atau melalui makanan seperti unggas, ikan, buah, dan kentang.
Artikel terkait : Langkah-langkah memakai menstrual cup, nyaman dan mudah dilakukan!
Kapan Harus ke Dokter?
Sumber : Freepik
Jika mengalami gejala seperti flu di sekitar waktu menstruasi secara teratur hingga memengaruhi kualitas hidup. Segera periksakan diri ke ke dokter kandungan, dokter spesialis kesehatan perempuan, atau dokter umum.
Beberapa ketidaknyamanan selama menstruasi adalah normal, tetapi gejala yang mengganggu aktivitas harian harus didiskusikan dengan dokter.
Gejala menstruasi yang tidak boleh abaikan meliputi:
- Haid yang berat
- Haid yang terlewat atau tidak teratur
- Haid yang menyakitkan
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- rasa sakit saat berhubungan seks
Artikel terkait : Kapan Waktu yang Normal untuk Menstruasi Kembali Setelah Melahirkan?
Pertanyaan Populer Terkait Flu Saat Menstruasi
Apakah minum obat flu pada saat menstruasi boleh?
Konsumsi obat flu saat menstruasi boleh dilakukan tidak karena tidak memberikan dampak pada menstruasi. Sebaliknya, minum obat yang sesuai justru bidang mengurangi gejala sakit yang muncul menjelang menstruasi. Konsumsi obat saat sedang menstruasi umumnya tidak memberikan efek samping yang menganggu menstruasi. Gangguan umumnya terjadi akibat pengaruh hormon di dalam tubuh.
Apakah flu bisa mengganggu siklus menstruasi?
Sakit flu sebenarnya tidak mengganggu siklus menstruasi. Gangguan menstruasi terjadi karena keseimbangan hormon seseorang. Hal ini bisa disebabkan oleh stress/kelelahan, obesitas, berat badan turun, hormon prolaktin berlebih, alat kontrasepsi, hingga kehamilan. Gangguan haid saat flu mungkin karena rasa lelah dan sakit yang bisa memengaruhi hormon.
Apakah saat haid daya tahan tubuh menurun?
Melansir Ovia Health, menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam The Autoimmune Journal, perubahan drastis pada progesteron dan estrogen sebelum menstruasi ini dapat memengaruhi kekebalan. Kram dan kembung yang dialami mungkin sistem kekebalan yang rendah akan lebih sulit melawan virus atau bakteri yang sudah berkembang biak. Proses alami yang mengatur pola tidur, isyarat lapar, hingga pelepasan hormon yang terganggu bisa mengganggu kesehatan juga.
Demikianlah penjelasan tentang flu menstruasi. Meski sebenarnya istilah ini tidak sah secara medis, fenomena menjelang haid badan meriang ini memang terjadi pada sejumlah perempuan. Apakah Bunda juga pernah mengalaminya? Semoga artikel di atas bisa membantu!
***
Baca juga :
4 Fase Ini Dialami Perempuan Saat Menstruasi, Bunda Sudah Tahu?
Seks Saat Siklus Menstruasi, Ini Resikonya
Perubahan Siklus Menstruasi Wanita Sesuai Pertambahan Usia, Ini Penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.