Pemerintah kini tengah mendorong produksi minyak makan merah yang nantinya akan digunakan sebagai alternatif minyak goreng. Beberapa fakta tentang minyak makan merah ini pun kemudian menarik perhatian masyarakat. Apalagi kabarnya minyak jenis ini memiliki harga yang lebih murah.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menjelaskan, selain lebih murah, minyak makan merah juga lebih sehat dibanding dengan minyak goreng sawit yang banyak digunakan oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan produksinya tidak melalui proses pembersihan atau bleaching, sehingga kandungan vitamin A tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, Teten juga mengatakan bahwa minyak makan merah ini dapat berguna untuk mencegah terjadinya stunting.
“Padahal yang merah itu justru lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting,” kata Teten setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, melansir dari Kompas.com.
Lantas, apa yang dimaksud dengan minyak makan merah sebenarnya? Apakah benar lebih sehat daripada minyak goreng sawit? Berikut beberapa informasi yang telah berhasil kami rangkum dari berbagai sumber.
5 Fakta Minyak Makan Merah
1. Pengertian Minyak Makan Merah
Sebagian besar orang mungkin menganggap minyak makan merah kurang dikenal dan kurang disukai dibandingkan dengan minyak nabati tropis lainnya seperti minyak kelapa sawit. Namun sebenarnya, minyak jenis ini sudah mulai menarik antusiasme dari sejumlah kelompok di seluruh dunia.
Minyak makan merah ini dihasilkan dari pohon kelapa sawit yang berasal dari Afrika Barat (Elaeis guineensis), tetapi sekarang pohonnya sudah banyak ditanam di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara tropis lainnya. Dalam keadaan tidak diproses, minyak ini memiliki warna merah pekat yang intens karena kandungan karotennya yang melimpah.
Dia juga memiliki rasa seperti paprika, dan dapat meningkatkan rasa pada makanan pedas. Faktanya, minyak ini banyak digunakan di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Indonesia. Ini sempurna untuk menambahkan rasa pada semur, sup, dan tumis.
Artikel Terkait: Mulai Disosialisasikan, Begini Cara Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi
2. Fakta Soal Kandungan Minyak Makan Merah
Saat ditemui beberapa waktu lalu, Teten Masduki juga menjelaskan bahwa minyak makan merah memiliki kandungan protein dan vitamin A yang sangat tinggi. Bahkan karena kandungan yang dimilikinya tersebut, minyak jenis ini telah diproduksi di Malaysia dan kemudian diekspor ke China untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A.
“Malaysia sudah memproduksi dan diekspor ke China untuk mengatasi kekurangan vitamin A dan di dalam negeri sebenarnya sudah ada juga industri yang sudah bikin produksi ini,” ujar Teten.
Meskipun di Indonesia sudah ada yang memproduksinya, kata Teten, Presiden Jokowi meminta kepadanya untuk melakukan uji coba terlebih dahulu. Hal ini mengingat market minyak makan merah di sini belum begitu terbentuk.
“Cuma pak presiden minta memang ini piloting dulu karena market minyak makan merah ini kan masih belum terbentuk karena sudah terlanjur minyak goreng yang bening. Padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting,” kata Menteri Koperasi dan UKM tersebut.
3. Perbedaan Minyak Makan Merah dan Minyak Goreng Sawit
Lebih lanjut, Teten Masduki mengungkapkan perbedaan dari minyak goreng biasa dan minyak makan merah. Meskipun sama-sama terbuat dari kelapa sawit atau CPO, tetapi proses pembuatannya berbeda.
Minyak goreng pada umumnya diolah menggunakan kelapa sawit yang sudah diproses melalui pemutihan atau bleaching. Itulah sebabnya mereka memiliki warna kuning dan bening. Padahal proses tersebut justru membuat banyak vitamin A yang terbuang.
Berbeda dengan minyak goreng biasa, minyak makan merah diolah tanpa melalui proses bleaching. Oleh karena itu, jenis ini memiliki kandungan vitamin A dan protein yang sangat tinggi.
Teten kemudian menjelaskan bahwa teknologi untuk mengolah minyak makan merah ini sudah dibuat oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan. Dan pemerintah kini sedang menunggu detail engineering design oleh PPKS pusat.
“Jadi, teknologi ini sudah dirancang oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan dan ini di bawah BUMN. Dan yang sekarang target kita (adalah) PPKS pusat penelitian kelapa sawit segera membuat detail engineering design-nya yang segera kami akan produksi untuk piloting tadi,” jelasnya.
Melansir Liputan6.com, PPKS sebelumnya sudah memperkenalkan sebuah teknologi yang berfungsi untuk memproduksi minyak makan merah dengan mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien kadar tinggi, yang mencakup karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.
Artikel Terkait: 9 Jenis Minyak Goreng untuk MPASI, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil!
4. Harga Minyak Makan Merah Lebih Murah
Bicara mengenai harga, Teten mengungkap bahwa minyak makan merah akan dijual dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan minyak goreng pada umumnya. Hal itu dikarenakan proses pengolahannya lebih sederhana.
“Harga jualnya ke pasar lebih murah, karena proses lebih sederhana lalu juga si petani dari ongkos produksi untuk menjual sawitnya ini kan minimum seribu hektar ya, kita target memproduksi 10 ton per hari. Itu butuh sawitnya sekitar 50 ton per hari atau 1.000 hektar. Jadi setiap seribu hektar itu akan ada ini, pabrik ini,” ungkap Teten Masduki.
Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui untuk pendirian minyak makan merah berbasis koperasi. Pemerintah juga akan membuat pabrik produksi percontohan di Sumatera dan Kalimantan.
Teten Masduki merasa optimis kalau minyak makan merah ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Saya optimistis dengan minyak makan merah ini, karena sehat dan juga bisa lebih murah dan ini bisa diterima oleh masyarakat,” katanya.
Menteri Koperasi dan UKM Indonesia itu kembali menambahkan bahwa produksi minyak makan merah ini bisa menjadi solusi untuk para petani, yang selama ini merugi karena harga tandan buah tidak stabil.
“Juga solusi untuk distribusi suplai minyak goreng yang jauh lebih merata, karena sekarang ini pabrik minyak goreng kebanyakan di Pulau Jawa. Jadi, nanti akan ada dua, minyak goreng dengan standar yang harus bening, serta ada minyak makan merah yang diproduksi oleh koperasi. Jadi, masyarakat bisa memilih dua produk,” pungkas Teten.
Artikel Terkait: 7 Minyak Goreng Sehat Berkualitas di 2022, Rendah Kolesterol!
5. Manfaat Minyak Makan Merah untuk Kesehatan
Dikarenakan memiliki sumber nutrisi dan antioksidannya yang melimpah, minyak makan merah ini mempunyai manfaat kesehatan bagi siapa saja yang mengonsumsinya, di antaranya adalah:
Kesehatan jantung yang lebih baik. Minyak makan merah memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan jantung. Efek antioksidan, vitamin E, dan karotenoid dalam kandungannya sepertinya membantu mencegah aterosklerosis, penyempitan pembuluh darah.
Peningkatan kesehatan otak. Vitamin E dalam minyak makan merah mungkin dapat mengurangi atau bahkan menghentikan penyakit demensia dan alzheimer akibat lesi pada otak. Ini karena vitamin E melindungi otak dari radikal bebas yang dapat merusak neuron Anda.
Baik untuk kesehatan mata. Jika Anda memiliki cystic fibrosis atau kondisi lain yang mempersulit penyerapan lemak, menambahkan minyak makan merah ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan kadar vitamin A secara signifikan. Vitamin ini juga penting untuk kesehatan mata Anda, jadi minyak jenis ini dapat membantu mengurangi risiko masalah penglihatan.
Demikianlah informasi dan sejumlah fakta tentang minyak makan merah yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Apakah Parents tertarik mencobanya?
***
BACA JUGA:
7 Minyak Zaitun untuk Diet Rekomendasi di 2022, Bantu Menurunkan Berat Badan Sehat
6 Tips Mengolah Minyak Jelantah untuk Keperluan Rumah Tangga
6 Cara Menjernihkan Minyak Goreng Bekas Pakai agar Bisa Digunakan Kembali
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.