Zarifa Ghafari menjadi sorotan di tengah konflik yang melanda Afghanistan. Zarifa adalah salah satu dari dua wali kota perempuan pertama di Afghanistan. Ia memimpin wilayah Maidan Wardak, daerah yang cukup dikuasai Taliban.
Perjuangan Zarifa Ghafari untuk menjadi wali kota tentu tidak mudah. Ia dicemooh dan ditolak karena sebagian masyarakat Afghanistan tidak ingin dipimpin oleh perempuan. Namun, Zarifa Ghafari tak menyerah, ia terus maju dan memperjuangankan hak-hak perempuan di Afghanistan.
Parents, yuk, kenali sosok Zarifa Ghafari lebih dekat lewat fakta-fakta di bawah ini.
Artikel terkait: Ratusan Bayi Jadi Korban Perang di Afghanistan Setiap Bulannya [Video]
Fakta-Fakta Soal Zarifa Ghafari Walikota Perempuan Pertama di Afghanistan
1. Lahir di Paktia
Zarifa Ghafari lahir di Paktia, Afghanistan pada tahun 1992. Selain sebagai wali kota perempuan pertama, Zarifa juga merupakan salah satu wali kota termuda sepanjang sejarah Afghanistan. Ia menjadi walikota saat berusia 26 tahun.
Zarifa lahir dari pasangan yang berprofesi guru dan pasukan khusus Afghanistan. Kesibukannya sebelum jadi wali kota adalah sebagai wirausaha, ia sempat memiliki sebuah stasiun radio populer yang ditujukan untuk perempuan di Wardak.
2. Punya Gelar Sarjana Ekonomi dan Berwirausaha
Zarifa merupakan anak sulung dari delapan bersaudara. Ia menyelesaikan sekolah menengahnya di Halima Khazan Highschool, Paktia. Zarifa memperoleh gelar MA di bidang ekonomi dari Universitas Punjab, Pakistan.
Perjalanan Zarifa Ghafari menjadi walikota berawal dari ketika ia diminta untuk mengikuti ujian pegawai negeri yang digelar oleh Presiden Ashraf Ghani.
Saat kembali ke India untuk melanjutkan pendidikan master, Zarifa ditelpon seorang temannya. Ternyata, Presiden Ashraf Ghani mengumumkan di Facebook bahwa Ghafari telah ditunjuk sebagai walikota Maidan Shar.
Artikel terkait: Taliban Bicara soal Hak Perempuan di Afghanistan, Bagaimana Reaksi Masyarakat?
3. Zarifa Ghafari Jadi Perempuan Pertama yan Menjadi Walikota Afghanistan
Zarifa memenangkan kursi walikota pada 2018. Ia langsung jadi perbincangan karena menjadi perempuan pertama dan perempuan termuda dalam sejarah yang memegang jabatan sebagai wali kota di Afghanistan.
Usia Zarifa saat awal menjabat masih sangat muda, yakni 26 tahun. Zarifa menjabat sebagai wali kota sejak Maret 2018 di daerah Wardak, yang berpenduduk 35 ribu orang.
4. Fokus pada Perjuangan Hak Perempuan
Zarifa Ghafari juga dikenal sebagai walikota yang selalu memperjuangan hak-hak perempuan di Afghanistan.
“Tugas saya adalah membuat orang percaya pada hak-hak perempuan dan kekuatan perempuan,” tulisnya di Twitter.
Bahkan, stasiun radio miliknya, Peghla FM, berfokus pada isu-isu perempuan. Peghla merupakan bahasa Pashtun yang berarti gadis muda.
Zarifa juga mendirikan yayasan bernama APAW Organisation yang bergerak di bidang edukasi kepada perempuan mengenai hak-hak mereka sekaligus membantu mereka berkembang dalam aspek pendidikan dan ekonomi.
Artikel Terkait: Haru! Banyak bayi yatim korban serangan di Afghanistan, ibu ini bantu menyusui
5. Zarifa Ghafari Pernah dapat Penolakan
Tidak mudah bagi Zarifa untuk berada di posisi ini. Beberapa kali ia mendapat penolakan dan ancaman. Pada awal masa jabatannya, sekelompok pria melakukan aksi demonstrasi di depan kantor wali kota.
Sebagian dari pengunjung rasa disinyalir merupakan pendukung Gubernur Wardak, Mohammad Arif Shah Jahan yang menentang penunjukan seorang perempuan sebagai pemimpin.
Zarifa membutuhkan waktu sembilan bulan untuk meyakinkan publik soal kemampuannya. Protes-protes tersebut tidak dihiraukannya dan ia terus berkantor setiap hari.
Program yang diusung Zarifa adalah kampanye kebersihan kota dan pengelolaan sampah. Ia juga memperjuangkan hak-hak dan keamanan bagi kaum perempuan serta akses universal ke pendidikan dan ekonomi.
Pada awal 2020, Zarifa sempat mengalami penyerangan dengan senjata api di dekat mobilnya saat berada di Khosha Khan di kota Kabul.
Zarifa Ghafari tinggal di sebuah rumah di Kabul, ibu kota Afghanistan. Karena pekerjaannya, dia harus bolak-balik ke Maidan Shar setiap hari karena alasan keamanan.
6. Penghargaan yang Didapatkan Zarifa Ghafari
Pada 6 Maret 2020, ia bersama dengan beberapa perempuan dari 11 negara lainnya menerima penghargaan International Women of Courage (IWOC) award dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Zarifa bahkan masuk ke dalam daftar BBC 100 Women pada 2019.
Itulah kisah inspiratif dari Zarifa Ghafari. Semoga bisa menginspirasi!
Baca Juga:
Parents wajib tahu! Hal ini bisa cegah gangguan mental pada remaja
id.theasianparent.com/petugas-polisi-hamil
Gadis 7 tahun ini melaporkan ayahnya sendiri ke polisi, gara-gara apa?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.