X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengenal Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan yang Harus Segera Diatasi!

Bacaan 4 menit

Ada beragam jenis phobia yang bisa dialami seseorang, salah satunya Ergophobia. Kondisi ini terjadi saat seseorang merasakan ketakutan yang terjadi terus menerus, secara tidak normal pada pekerjaan. Ergophobia berasal dari bahasa Yunani “ergon” artinya kerja dan “phobos” artinya ketakutan.

Biasanya penderita bisa mengalami kecemasan yang tidak semestinya terjadi pada sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan. Misalnya saja ketakutan di lingkungan pekerjaan meskipun orang tersebut menyadari rasa takut yang dialami.

Ketakutan sebenarnya juga bisa berasal dari kombinasi beberapa hal mulai dari takut gagal dalam memenuhi tugas yang diberikan, takut bersosialisasi dengan rekan kerja, hingga takut untuk berbicara di depan teman kerja lainnya.

Ergophobia atau Phobia Pekerjaan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan yang Harus Segera Diatasi!

Bekerja dan mencari nafkah menjadi salah satu kegiatan yang kerap dilakoni seseorang agar bisa bertahan hidup dan menjalani hidup yang lebih sejahtera. Sebab, ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi juga keinginan tertentu yang hanya bisa terpenuhi dengan materi.

Seseorang dengan kondisi ergophobia ini menyadari pentingnya bekerja untuk kehidupan. Namun, ketakutan yang intens akan bisa mengganggu produktivitas orang tersebut. Bila kondisi ini tak tertangani, akan bisa menyebabkan masalah lain, seperti masalah keuangan, kehidupan, hingga memengaruhi kesehatan fisik maupun mentalnya.

Artikel Terkait: Mengenal Philophobia, Kondisi Ketika Seseorang Takut Jatuh Cinta

Apa Saja Tanda Ergophobia?

Seseorang yang mengalami kondisi ini bisa ditandai dengan beberapa gejala. Gejala-gejala yang dialami bisa berdampak baik pada kondisi fisik maupun psikologis penderitanya.

Ketika dihadapkan pada pekerjaan atau hanya memikirkan pekerjaan itu sendiri, biasanya seseorang bisa mengalami beberapa hal berikut ini.

  • Serangan panik yang tiba-tiba
  • Detak jantung yang meningkat
  • Muncul rasa takut dan cemas berlebihan pada pekerjaan
  • Menjadi berkeringat
  • Nyeri perut
  • Bagian tubuh lain terasa nyeri
  • Sesak napas
  • Kepala terasa sakit
  • Menghindari pekerjaan maupun hal yang berhubungan dengan pekerjaan

Biasanya penderita menyadari bahwa gejala tersebut tidak normal. Namun, mereka merasa kesulitan untuk mengendalikan gejala-gejala di atas.

Meski demikian, gejala setiap orang bisa berbeda-beda, bergantung dengan kondisi yang dialami. Oleh karena itu, bila merasa sudah mengalami gejala di atas sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel Terkait: Mengenal Nomophobia, Kondisi Kecanduan Handphone yang Kerap Dialami Remaja

Penyebab Kondisi Ergophobia

Mengenal Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan yang Harus Segera Diatasi!

Seperti jenis fobia maupun ketakutan lainnya, Ergophobia sendiri masih belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko terjadinya kondisi ini pada diri seseorang, di antaranya:

Faktor bawaan atau genetik

Keturunan atau genetik memegang peranan terjadinya fobia jenis ini. Bila ada keluarga yang memiliki Riwayat ergophobia, seseorang pun akan lebih berisiko mengalaminya.

Hal yang dipelajari dari lingkungan

Fobia jenis ini bisa juga terjadi karena proses pembelajaran seseorang dari lingkungannya. Kemungkinan seseorang sebelumnya tidak ada masalah dengan pekerjaannya. Namun, setelah mendengar pengalaman orang lain yang mengalami kejadian tidak menyenangkan di tempat kerja, orang tersebut bisa mengalaminya.

Pengalaman yang tidak menyenangkan

Memiliki pengalaman yang traumatis di tempat bekerja bisa berujung pada ergophobia. Selain pengalaman dari lingkungan sekitar, pengalaman traumatis juga bisa dirasakan sendiri setelah mengalami perlakukan buruk.

Misalnya saja mendapatkan perlakuan tidak adil, bullying, hingga pekerjaan yang tidak dihargai, membuat seseorang akan mengembangkan rasa takutnya untuk bekerja.

Artikel Terkait: Pistanthrophobia, Rasa Takut dan Tidak Percaya Hingga Menolak Hubungan Asmara

Cara Mengatasinya

Mengenal Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan yang Harus Segera Diatasi!

Setiap orang bisa mengalami gejala karena penyebab yang beragam. Karenanya, penanganan setiap orang pun bisa beragam.

Dokter biasanya akan merekomendasikan untuk melakukan sesi terapi hingga pemberian obat-obatan. Ada juga pasien yang dianjurkan untuk mendapatkan kombinasi dari dua hal tersebut.

Cara yang biasa dilakukan antara lain:

Terapi pemaparan

Dalam terapi ini, pasien akan dipaparkan atau dilibatkan dengan pemicu ketakutan yang dialami. Hal ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari menonton sebuah video hingga praktik bekerja langsung.

Dalam sesi ini, biasanya pasien akan diajarkan teknik relaksasi untuk meredakan rasa cemas dan takut.

Terapi perilaku kognitif

Pada jenis terapi ini, pasien akan dibantu untuk mengidentifikasi hal yang memicu ketakutannya. Setelah diketahui penyebabnya, orang tersebut akan dituntun untuk merespon ketakutan dengan cara yang lebih positif.

Melakukan teknik relaksasi

Relaksasi menjadi salah satu metode sederhana untuk mengurangi keparahan akan gejala ketakutan. Sejumlah hal bisa direkomendasikan mulai dari Latihan pernapasan, meditasi, yoga, maupun jenis olahraga lainnya.

Mengonsumsi obat-obatan

Sejumlah obat bisa diberikan pada kondisi pasien tertentu. Mulai dari antidepresan maupun obat anti cemas lainnya bila dianggap tepat untuk diberikan.

Cerita mitra kami
Manfaat dan Cara Mudah Tanamkan Kebiasaan Minum Air Putih pada Anak
Manfaat dan Cara Mudah Tanamkan Kebiasaan Minum Air Putih pada Anak
Benarkah Main dengan Alam Bisa Meningkatkan Kemampuan Belajar si Kecil?
Benarkah Main dengan Alam Bisa Meningkatkan Kemampuan Belajar si Kecil?
3 Bekal yang Bantu Si Kecil Raih Kesuksesan di Masa Depan
3 Bekal yang Bantu Si Kecil Raih Kesuksesan di Masa Depan
Ayo ungkapkan harapan Ibu untuk buah hati dan menangkan voucher liburan sekeluarga!
Ayo ungkapkan harapan Ibu untuk buah hati dan menangkan voucher liburan sekeluarga!

Itulah ciri, penyebab, dan cara mengatasi kondisi ergophobia. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.

****

Baca Juga:

id.theasianparent.com/komunikasi-orang-tua-dengan-anak

id.theasianparent.com/anak-ditinggal-sendirian-di-rumah

id.theasianparent.com/cara-mengatasi-depresi-pada-remaja

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anisyah Kusumawati

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Mengenal Ergophobia, Ketakutan pada Pekerjaan yang Harus Segera Diatasi!
Bagikan:
  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

    Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

  • People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

    People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

    Mengenal Inferiority Complex Beserta Kiat-kiat Mengatasinya

  • People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

    People Pleaser: Penyebab, Tanda, & Cara Berani Bilang "Tidak"

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.