Bulan Ramadan adalah bulan suci di mana pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Setiap Muslim sebaiknya menggunakan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, ada juga orang yang masih berbuat kemaksiatan di bulan Ramadan yang mulia ini. Kenyataan tersebut akan menimbulkan pertanyaan, jika amal kebaikan berlipat ganda di bulan Ramadan, lantas apakah dosa di bulan Ramadan juga akan dilipatgandakan?
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang hal ini. Ada yang mengatakan bahwa dosa akan dilipatgandakan dan ada juga yang mengatakan bahwa dosa tidak ditulis pada bulan Ramadan.
Pendapat Pertama, Dosa di Bulan Ramadan Akan Dilipatgandakan
Referensi yang pertama memberikan informasi bahwa siapa saja yang melakukan perbuatan maksiat pada bulan Ramadan maka dosanya akan dilipatgandakan.
Taqiyyuddin Abdul Ghani al-Maqdisi meriwayatkan sabda Rasulullah dalam Fadhail Ramadhan:
Dari Ummi Hani’ berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya umatku tidak akan dihinakan selama mereka menegakkan puasa Ramadan”. Kemudian seorang laki-laki bertanya, “Apakah kehinaan mereka karena menyia-nyiakan bulan Ramadan?” Rasulullah bersabda, “Melanggar perkara yang diharamkan pada bulan Ramadan. Siapa saja yang melakukan keburukan; zina atau minum khamr, maka Allah tidak menerima ibadah Ramadannya. Allah akan melaknatnya, juga malaikat dan langit, sampai tahun berikutnya. Apabia dia mati sebelum bertemu Ramadan berikutnya, maka dia tidak lagi memiliki kebaikan di sisi Allah yang bisa menjauhkannya dari api neraka. Berhati-hatilah dengan bulan Ramadan, sesungguhnya kebaikan dilipatgandakan dalam bulan Ramadan, dengan kelipatan yang berbeda dari bulan-bulan lain. Demikian pula amal keburukan akan dilipatgandakan.”
Artikel terkait: Supaya Makin Semangat Beribadah, Ajarkan Si Kecil Tentang 10 Keutamaan Bulan Ramadan
Selain itu, ulama lain juga memiliki pendapat yang sama. Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hanbali dalam al-Adab asy-Syar’iyyah , “Maksiat yang dilakukan pada hari-hari dan tempat-tempat yang mulia maka dosa serta siksaannya akan diperberat oleh Allah sesuai dengan kadar kemuliaan waktu dan tempat tersebut.”
Musthafa bin Sa’ad bin Abduh as-Suyuthi al-Hanbali dalam Mathalib Ulinnuha mengatakan, “Kebaikan dan keburukan dilipatgandakan pada tempat yang mulia seperti Makkah, Madinah, Baitul Muqqadas serta masjid. Demikian pula pada waktu-waktu yang mulia seperti: hari Jumat, bulan-bulan mulia serta bulan Ramadan.”
Maksud Melipatgandakan Dosa di Bulan Ramadan
Melipatgandakan dosa seperti yang disebutkan memiliki dua makna yaitu dari segi kualitas dan kuantitas.
Dosa di bulan Ramadan diperberat dari segi kualitas artinya satu dosa yang dilakukan tetap tercatat sebagai satu dosa tetapi menjadi satu dosa yang berat.
Sedangkan makna diperberat dari segi kuantitas artinya satu dosa yang dilakukan bisa dicatat menjadi berlipat ganda sampai tujuh ratus kali lipat.
Artikel terkait: 11 Doa di Bulan Ramadan yang Dianjurkan Rasulullah, Yuk Ajarkan pada Si Kecil
Pendapat Kedua, Dosa Tidak Ditulis pada Bulan Ramadan
Dalam Durratun Nasihin juga dijelaskan bahwa kesalahan yang dilakukan pada bulan Ramadan tidak tercatat oleh malaikat karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan pengampunan. Utsman bin Hasan al-Khaubari mengutip sabda Rasulullah:
Rasulullah Saw bersabda, “Pada malam pertama bulan Ramadan, Allah Ta’ala berfirman, “Siapa saja yang menyintaiKu, maka Aku akan menyintainya. Siapa saja yang mencariKu, maka Aku akan mencarinya. Siapa saja yang memohon ampun kepadaKu, maka Aku akan mengampuninya berkat kemuliaan Ramadan. Kemudian pada bulan Ramadan, Allah memerintahkan Malaikat Pencatat Amal, agar mencatat kebaikan umat Muhamamad, dan tidak mencatat kejelekan mereka, dan Allah akan menghapus dosa-dosa mereka yang telah lalu”.
Artikel terkait: 8 Amalan sunnah di bulan Ramadhan, sayang untuk dilewatkan
Menarik Kesimpulan dari Dua Pendapat
Dua pendapat di atas saling bertolak belakang, tetapi bisa dicari jalan tengahnya.
Pertama, hadis yang menceritakan bahwa dosa pada bulan Ramadan dilipatgandakan adalah hadis daif. Di samping itu, dosa yang disebutkan di dalamnya adalah dosa-dosa besar yaitu berzina dan minum khamr.
Ini mengarahkan pemahaman pada sebuah pengertian bahwa dosa yang dilipatgandakan adalah dosa-dosa besar.
Yang kedua, hadis yang mengatakan bahwa kesalahan pada bulan Ramadan tidak akan dicatat oleh malaikat tidak ditemukan sumbernya dalam berbagai kitab hadis. Namun, jika benar itu menjadi sabda Rasulullah, maka kemungkinan yang dikehendaki adalah dosa-dosa kecil.
Sekalipun ada keterangan tersebut, kita sebagai umat Muslim tetap saja tidak boleh menyepelekan dosa sekecil apa pun apalagi di bulan Ramadan yang mulia ini. Sebab, menyepelekan dosa kecil merupakan suatu dosa besar.
Setiap mukmin hendaknya melihat setiap dosa seperti gunung yang akan memperberat dirinya. Kita tidak boleh bersikap seperti orang munafik yang melihat dosanya hanyalah dosa kecil yang bisa dihalau.
Sebab Ramadan adalah bulan mulia yang penuh ampunan, jangan sampai kita berani membuat Allah merasa murka dengan dosa kita sekecil apa pun di bulan ini.
***
Itulah penjelasan soal dosa di bulan Ramadan. Semoga bisa menjadi pengingat Parents untuk terus melakukan amal baik di bulan suci ini.
Baca juga:
id.theasianparent.com/doa-10-hari-pertama-ramadan
6 Dzikir untuk Parents dan Keluarga Amalkan di 10 Hari Pertama Bulan Ramadan
Tetap Mesra di Bulan Puasa, Ikuti 6 Tips Bercinta saat Ramadhan Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.