Hubungan seks di bulan ramadhan bagi suami istri bukanlah hal yang dilarang. Namun tentunya ada aturan tertentu yang harus ditaati. Salah satunya tidak boleh dilakukan di siang hari.
Aturan mengenai hubungan seks di bulan ramadhan sudah tercantum di dalam al-Qur’an, yakni si surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya:
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Ayat di atas menjelaskan, bahwa suami istri hanya boleh melakukan hubungan seks di bulan ramadhan pada malam hari. Juga memuat larangan untuk melakukannya saat sedang beri’tikaf di dalam masjid.
Lalu apa kata pakar psikologi tentang hal ini?
Waktu yang tepat berhubungan intim di bulan ramadhan menurut para pakar
Dr. Boyke Dian Nugraha SpOG memberi saran pada suami istri, agar keintiman tetap terjaga selama bulan puasa, usahakan suami membantu istri melakukan pekerjaan rumah setelah berbuka puasa. Supaya istri tidak kelelahan dan tetap ada gairah untuk bercinta. Terutama jika suami istri hanya tinggal berdua saja.
Sedangkan untuk waktu yang tepat melakukan seks di bulan ramadhan, ada perbedaan pendapat menurut para ahli. Prof DR Dr Wimpie Pangkahila, Sp. And menyarankan agar melakukannya setelah berbuka puasa. Karena tubuh sudah memiliki energi setelah mendapat asupan makanan.
Dr. Boyke sendiri menyarankan untuk berhubungan intim antara pukul 3 pagi hingga jam setengah empat. Baru dilanjutkan dengan sahur dan shalat subuh. Tentunya dengan mandi junub terlebih dulu.
Sementara itu, Zoya Amrin, seorang psikolog di bidang seksual menyarankan agar hubungan seks di bulan ramadhan dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Menentukan kapan dan dimana akan bercinta seharusnya bisa dibicarakan dan disepakati oleh suami istri. Agar bisa menyiapkan energi dan gairah untuk melakukannya.
Artikel terkait: Tips Cantik Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan
Tips melakukan hubungan seks di bulan ramadhan
1. Diniatkan sebagai ibadah
Di bulan ramadhan, setiap amalan yang diniatkan sebagai ibadah akan mendapat pahala berlipat-lipat. Demikian pula dengan hubungan suami istri. Melakukan hubungan intim dengan pasangan yang halal juga akan mendapat pahala. Lipatgandakan pahalanya dengan meniatkannya sebagai ibadah dan bukan pelampiasan nafsu semata.
2. Tidak melakukannya di siang hari
Pantangan yang harus ditaati oleh umat Islam selama berpuasa ialah tidak makan dan minum serta berhubungan intim di siang hari bulan ramadhan. Agar pikiran Anda tidak melulu memikirkan seks, alihkan perhatian Anda dengan melakukan ibadah yang bisa melipatgandakan pahala puasa. Seperti membaca al-Qur’an atau melakukan shalat sunnah.
3. Berusaha memahami pasangan
Bulan ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Memahami kebutuhan pasangan adalah salah satu cara mendapatkan berkah tersebut. Bila pasangan Anda sedang tidak bergairah untuk bercinta, berusahalah memahami dan jangan memaksanya.
Lakukan hal lain yang bisa membuat kalian tetap mesra tanpa harus berhubungan intim. Seperti melakukan ibadah bersama, atau sekedar mengobrol santai setelah berbuka puasa.
4. Mandi junub dengan air hangat
Setiap muslim diwajibkan mandi junub setelah melakukan hubungan suami istri, baik di bulan puasa atau bulan lainnya. Mandi junub dilakukan untuk membersihkan tubuh dari hadas besar, supaya bisa kembali melakukan ibadah seperti shalat dan puasa dengan lancar.
Mandi junub dengan air hangat bisa membantu membuat tubuh segar kembali dan siap untuk beribadah lagi. Jangan lupa untuk mandi junub sebelum azan subuh berkumandang supaya puasa Anda tidak batal.
5. Mengatur waktu yang baik
Sepakati bersama kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim. Apakah setelah berbuka puasa, setelah shalat tarawih atau di waktu sahur. Saran dari para pakar di atas juga bisa dijadikan pertimbangan.
6. Makan makanan bergizi
Agar tubuh tetap fit dan stamina terjaga selama berpuasa, asupan makanan saat sahur dan berbuka juga harus diperhatikan. Makanan bergizi seimbang bisa membantu menjaga tubuh tetap bugar, jangan lupa lakukan olahraga ringan menjelang waktu berbuka puasa.
***
Semoga bermanfaat.
Referensi: Beritagar, Esquire
Baca juga:
Yang Boleh dan Tidak Boleh Anda Lakukan Selama Ramadhan
Pentingkah Membuat Jadwal Hubungan Intim dengan Suami? Ini Jawabannya!
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.