Ahli bedah di Oxford baru-baru ini berhasil melakukan operasi transplantasi rahim pertama di Inggris. Keberhasilan ini sekaligus memberikan harapan baru untuk pasangan yang berjuang mendapat keturunan. Penasaran dengan prosedur ini? Berikut informasi donor rahim selengkapnya.
Kisah Donor Rahim Kakak Beradik
Sumber: Pexels
Melansir dari CNN, seorang wanita berusia 40 tahun yang tak mau disebutkan namanya ini baru saja mendonorkan rahimnya kepada saudara perempuannya yang berusia 34 tahun.
Lewat transplantasi ini, sang kakak berharap dapat membantunya adiknya memiliki keturunan yang memang sudah berencana menjalani program bayi tabung (IVF) tahun ini.
Secara medis, sang adik diketahui memiliki kondisi langka pada rahimnya sejak lahir. Dimana rahimnya tidak atau kurang berkembang, namun memiliki ovarium yang berfungsi normal. Sementara sang pendonor telah memiliki dua orang anak dan telah merasa ‘lengkap’ dengan kedua anaknya.
Operasi Sukses, Anggota Tim Terharu
Sumber: Pexels
Sebagaimana yang telah disebutkan, operasi ini merupakan transplantasi rahim pertama di Inggris. Tak ayal para tim medis yang terlibat pun merasa sangat emosional saat mengetahui operasinya berhasil.
“Operasi ini sangat sukses. Donor dan penerimanya adalah dua wanita yang sangat cantik. Kami tidak bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” cerita Prof. Smith, konsultan ahli bedah ginekologi Imperial College London.
Ia juga menjelaskan jika rahim yang ditransplantasikan berfungsi sebagaimana mestinya. Alhasil, program bayi tabung yang sudah direncanakan pun bisa dilakukan sesuai jadwal.
Artikel Terkait: Terobosan Baru untuk Memiliki Keturunan: Cangkok Rahim!
Prosedur Donor Rahim
Sumber: Pexels
Sebelum prosedur pembedahan berlangsung, para petugas medis sempat khawatir jika embrio yang akan ditransplantasikan tidak bisa diambil.
Jika demikian, sedikitnya ada tiga resiko yang mungkin harus dihadapi resipien. Pertama, ada kemungkinan resipien harus menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Jika tidak sampai histerektomi, mereka baru bisa mencoba untuk memiliki bayi lagi enam bulan kemudian dan nantinya juga harus melahirkan lewat bedah caesar setelah sembilan bulan kehamilan.
Namun syukurlah operasi yang dikawal lebih dari 30 staf medis ini berjalan lancar. Prosedur pengangkatan rahim sang kakak memakan waktu delapan jam lebih. Dan satu jam sebelumnya, sang adik juga lebih dulu menjalani prosedur yang memakan waktu sedikitnya sembilan lamanya
Meski melewati hari yang panjang, kondisi donor maupun resipien pun berangsur membaik. Setelah 10 hari perawatan mereka diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Menjadi Harapan Baru Bagi Pejuang Garis Dua
Sumber: Pexels
Menurut laporan, di dunia sudah ada sekitar 50 bayi yang dilahirkan berkat prosedur transplantasi rahim. Catatan ini agaknya memberikan harapan baru bagi para pasangan, khususnya wanita, untuk memiliki dan melahirkan keturunan.
“Keberhasilan ini membuka jalan bagi sekitar 30 operasi serupa dalam setahun ke depan. Ini memberikan harapan baru dalam ranah medis,” ungkap Prof. Smith.
Prof. Smith pun juga sempat mengungkapkan, tak menutup kemungkinan jika prosedur ini nantinya juga bakal dilakukan pada pasien transgender, setidaknya dalam 20 tahun mendatang.
Wah, turut senang dengan keberhasilan ini. Semoga perkembangan di dunia medis ini benar-benar bermanfaat sebagaimana mestinya ya, Parents!
Baca Juga:
Terlahir Tanpa Rahim, Ibu Ini Berhasil Memiliki Bayi Melalui Transplantasi Rahim
Bayi Pertama Hasil Cangkok Rahim Telah Lahir di Brazil
Sempat Sulit Hamil, Ibu 5 Anak Sumbangkan Rahimnya untuk Perempuan Mandul
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.