Parents, mari bacakan anak dongeng sebelum tidur untuk membuatnya tidur lelap malam ini. Kisah yang satu ini pasti disukai anak. Agar lebih seru, jangan lupa mengganti suara sesuai dengan tokoh dalam cerita ini!
Kisah Putri Mawar dan Burung Emas
Zaman dahulu kala, di negeri yang amat jauh hiduplah seorang putri cantik yang bernama Putri Mawar. Ia dipanggil begitu karena memiliki rambut panjang berwarna merah yang menyerupai bunga mawar.
Setiap malam, ia selalu berdiri di depan balkon istana dan menepuk tangannya. Kemudian, datanglah burung kecil berwarna emas dan hinggap di bahunya. Setiap si burung datang, secara ajaib rambut Putri Mawar mengeluarkan cahaya kemerahan yang amat indah.
Burung emas lalu bersenandung nada-nada indah, Putri Mawar mengikutinya dan bernyanyi bersama. Nyanyian mereka, membuat satu kerjaan tidur lelap, nyenyak, dan bermimpi indah. Mereka lakukan hal itu setiap malam.
Nyanyian sang putri yang memberi mimpi indah membuat penyihir jahat iri hati. Ia kemudian memberikan sang putri mantra kutukan, “Bim salabim abrakadabra…. hilanglah warna sang mawar!” mantra itu membuat rambut merah sang putri berubah menjadi hitam kelam.
Saat malam berikutnya, putri dan burung emas kembali bernyanyi. Namun kali ini, satu kerajaan mengalami mimpi buruk yang amat seram. Sang putri amat bersedih, “Wahai burung emas, katakanlah, apa yang harus kulakukan agar rakyatku kembali bermimpi indah?” ujarnya.
Burung emas menjawab, “Putri, rendam rambutmu dalam air mawar.”
Putri Mawar menuruti perkataan burung emas. Ajaib, rambutnya kembali berubah menjadi warna merah! Rakyatpun bisa kembali bermimpi indah.
Hal ini membuat penyihir semakin marah. Ia kembali memantrai sang putri namun kali ini, ia sekaligus melenyapkan seluruh kelopak mawar yang ada di penjuru negeri.
Putri Mawar kembali kebingungan. Ia tidak bisa lagi berendam di air mawar seperti saran burung emas. Ia kemudian berjalan menuju balkon istana dan menangis.
Tanpa ia duga, seorang pangeran tampan datang membawa kotak berisi rambut merah. Tanpa sengaja, kotak tersebut terkena tetesan air mata putri yang jatuh. Ajaibnya, air mata sang putri merubah isi kotak tersebut menjadi kelopak mawar yang amat indah.
Putri Mawar segera merendam rambutnya dengan air mawar dan ia bisa kembali memberikan mimpi indah bagi seluruh kerjaan.
Putri Mawar kemudian menikah dan hidup bahagia selama-lamanya dengan sang pangeran. Sementara si penyihir jahat, akibat tidak bisa menahan amarahnya, ia musnah dan hancur berkeping-keping.
TAMAT
Pesan Moral Dongeng Sebelum Tidur: Kisah Putri Mawar dan Burung Emas
Cerita ini memiliki pesan bahwa iri hati dan kebencian selamanya tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Selain itu, kebaikan dan ketulusan hati akan selalu menang melawan kejahatan.
Manfaat Dongeng untuk Anak
Menurut psikolog anak Sally Goddard Blythe, direktur Institute for Neuro-Physiological Psychology dan penulis The Genius of Natural Childhood: Secrets of Thriving Children, dongeng memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada anak-anak tentang kehidupan, dan memang memberi kita pengalaman imajiner yang membentuk kita sepanjang hidup kita.
“Dongeng itu penting bukan karena mereka menunjukkan kepada anak-anak bagaimana kehidupan, tetapi karena mereka memberikan bentuk pada ketakutan dan mimpi yang mendalam tentang kehidupan melalui fantasi,” kata Goddard Blythe, seperti dikutip The Telegraph.
Sifat dongeng yang hitam-putih, baik-buruk, membantu anak-anak untuk mempelajari hal-hal yang terjadi di sekitar mereka dan moralitas dasar.
“Narasi dongeng yang sederhana, baik versus buruk dan karakter di dalamnya membantu anak-anak menghadapi ketidakpastian – ketidakpastian yang membuat anak-anak cemas. Dengan menyusun dikotomi yang jelas sejak awal, dongeng membantu anak-anak merasa aman dan nyaman dengan cerita yang berkembang. Jadi, bahkan jika pahlawan di tengah-tengah kisah itu mengalami kesulitan atau kesulitan di sepanjang jalan, anak-anak dapat merasa yakin bahwa mereka pergi ke arah yang benar,” ujarnya.
Dongeng memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi gagasan bahwa hidup tidak selalu mudah, bahwa segala sesuatunya bisa salah, dan orang-orang tidak selalu memiliki niat baik. Pada saat yang sama, karena karakter “baik” biasanya dihargai pada akhirnya, itu adalah cara untuk memperkuat secara positif pentingnya bersikap baik, bijaksana dan benar.
Baca juga:
Foto Bayi Bak Tuan Putri di Negeri Dongeng Ini Pasti Bikin Parents Jatuh Hati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.