Saat virus korona mejadi pandemi, beberapa negara termasuk Indonesia melakukan beragam cara pencegahan, salah satunya pemberian disinfektan untuk manusia dengan cara disemprotkan ke tubuh.
Sebagai contoh, tindakan ini dilakukan ketika ada Warga Negara Indonesia yang baru sampai dan diisolasi dari Wuhan. Saat sampai di tanah air, satu persatu disemprotkan disinfektan yang diyakini bisa membunuh virus.
Sekarang, di beberapa tempat umum, seperti bandara, rumah ibadah, tempat kerja, bahkan di beberapa perumahan pun telah diberlakukan penanganan yang serupa. Semenjak semakin pesatnya jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, bilik disinfektan atau bilik sterilisasi menjadi cukup populer.
Namun, World Health Organization (WHO) tidak merekomendasikan hal ini. Melalui laman sosial media, baik Instagram maupun Twitter, WHO menuturkan bahwa pemberiannya dengan cara disemprotkan ke seluruh badan sebenarnya tidak dianjurkan.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Menyemprotkan disinfektan untuk manusia tidak dianjurkan WHO
View this post on Instagram
A post shared by World Health Organization (@who) on
Artikel Terkait : Status darurat corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020, ini arahan pemerintah!
Menurut WHO, menyemprotkannya ke seluruh tubuh justru bisa membahayakan kesehatan. Penggunaan disinfektan ini pun tidak bisa sembarang dan harus dilakukan dengan hati-hati.
“Menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh tidak bisa membunuh virus yang sudah memasuki tubuh manusia. Menyemprotkannya bisa membahayakan bila terkena pakaian dan membran mukosa seperti mata dan mulut.
Hati-hati, baik alkohol maupun klorin memang bisa digunakan sebagai disinfektan permukaan, namun penggunaannya harus tepat dan sesuai petunjuk penggunaan,” ujar WHO dalam captionnya.
WHO melarang penggunaan disinfektan pada manusia untuk mencegah virus Corona.
Salah satu perwakilan WHO, N. Paranietharan dalam laman Twitternya pun mengingatkan bahwa hal tindakan ini bisa membahayakan.
Dalam cuitannya tersebut, ia menyebutkan beberapa akun pemerintahan mulai dari Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan beberapa badan pemerintahan lainnya.
”Tolong jangan menyemprotkan disinfektan pada manusia,” ujarnya.
Disinfektan hanya untuk benda-benda sekitar
Penggunaan disinfektan hanya dianjurkan untuk benda-benda di sekitar, bukan untuk manusia.
Cairan disinfektan hanya bisa membersihkan virus yang menempel di permukaan benda, misalnya saja benda dalam keseharian yang kerap disentuh. Beberapa benda yang sebaiknya menjadi perhatian misalnya saja gagang pintu, remot, jendela, keran, maupun benda lain yang sering disentuh.
Membersihkan benda-benda tersebut memang penting dan disarankan agar rutin dilakukan. Tentu, sama pentingnya dengan melakukan isolasi diri di rumah. Namun, tetap pastikan untuk selalu membaca petunjuk di label produk.
Bukan solusi untuk mencegah penularan dari manusia
Menyemprotkan disinfektan pada manusia tidak dianjurkan WHO, source : Liputan6
Penyemprotan disinfektan pun tidak bisa melindungi seseorang dari virus bila melakukan kontak dengan orang yang sudah terinfeksi. Virus bisa berpindah dari orang yang sakit melalui percikan, bersin, dan batuk yang menempel di permukaan.
Percikan inilah yang bisa masuk ke tubuh melalui mata, mulut, dan kulit. Biasanya melalui perantara benda-benda yang telah disebutkan.
Selain itu, penggunaan disinfektan secara langsung bisa berdampak pada kesehatan, di antaranya:
Mengiritasi kulit
Cairan disinfektan ini mengandung alkohol yang berisiko pada tubuh. Saat mengenai kulit, iritasi bisa lebih mungkin terjadi, khususnya bila kulit mengalami luka.
Mengiritasi saluran pernapasan
Saat terhirup kandungan disinfektan ini bisa juga memengaruhi sistem pernapasan seseorang. Terutama bila disinfektan terdiri atas beberapa kandungan zat kimia.
Memengaruhi sistem saraf pusat
Kandungan klorin dan alkohol dalam disinfektan yang berkonsentrasi tinggi pun disebutkan bisa berakibat fatal. Kesehatan saraf pun bisa terganggu akibat kondisi ini. Pencampuran beberapa zat lainnya pun bisa lebih menimbulkan dampak pada kesehatan.
Adapun anjuran yang dari WHO untuk mencegah infeksi virus korona ini ialah rajin mencuci tangan sehari-hari, melakukan pembatasan fisik atau physical distancing, saat batuk dan bersin, tutup mulut menggunakan siku atau tissue, bila mengalami gejala yang ringan lakukan isolasi sendiri di rumah, dan melapor bila memiliki riwayat bepergian ke negara yang terinfeksi virus.
Baca Juga :
Mudah! Ini cara membuat disinfektan sendiri ala Nahla Shihab
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.