X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Peneliti asal Cina hasilkan bayi kembar anti HIV dari rekayasa genetika!

Bacaan 3 menit

Seorang peneliti asal Cina mengklaim berhasil membuat rekayasa genetika pada manusia untuk yang pertama kalinya di dunia – dengan membuat dua bayi kembar melalui ‘pengeditan’ DNA yang digadang mampu menuliskan sejarah baru bagi kehidupan umat manusia.

Meskipun begitu, terobosan ini masih menjadi kontroversi di dunia pengetahuan ilmiah karena mendobrak etika yang ada atas eksperimen terhadap manusia.

Seorang peneliti asal Amerika Serikat mengaku juga mengambil peranan dalam penelitian ini, sebab rekayasa genetika pada manusia di Amerika Serikat masih dilarang. Perubahan DNA dapat berbahaya bagi perkembangan genetika di masa mendatang.

Karena masih banyak ilmuwan yang menentang terobosan ini, bahkan beberapa di antaranya juga melaporkan penelitian ini sebagai eksperimen manusia.

Rekayasa genetika pada manusia, bagaimana cara kerjanya?

rekayasa genetika pada manusia

Peneliti yang bernama He Jiankui ini setidaknya bereksperimen terhadap tujuh pasangan selama masa kesuburan, dan hanya satu kehamilan pada saat itu.

Tujuan utama penelitian ini bukanlah untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit tertentu diwariskan, namun keadaan alami yang bisa saja dialami oleh setiap orang – kemungkinan untuk melawan infeksi HIV di masa mendatang.

“Saya merasa memiliki tanggung jawab yang besar bukan hanya sekedar untuk menjadikan penelitian ini sebagai yang pertama namun juga menjadikannya sebagai sebuah contoh,” ungkapnya. “Masyarakatlah kelak yang akan memutuskan, langkah apa yang akan diambil setelahnya.” lanjutnya.

Proses rekayasa genetika pada manusia ini dilakukan dengan metode CRISPR atau kepanjangan dari ‘clustered regularly interspaced short palindromic repeats’.

Meskipun banyak ilmuwan yang menentangnya, namun salah satu ahli genetika terkenal yang berasal dari George University mendukung upaya rekayasa genetika pada manusia untuk virus HIV yang dilakukan oleh He Jiankui, sebab menurutnya virus HIV merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang sangat besar dan menakutkan.

Perbedaan mencolok antara Amerika Serikat dan Cina adalah kebijakan mengenai kloning dan rekayasa genetika pada manusia. Jika di Amerika Serikat, kloning diperbolehkan tidak dengan Cina. Sementara sebaliknya, rekayasa genetika malah diperbolehkan di Cina sementara Amerika Serikat dilarang ketat.

Mengapa memilih penderita HIV untuk rekayasa genetika?

rekayasa genetika pada manusia

Ia telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mempraktikkan rekayasa genetika pada tikus percobaan, monyet dan embrio manusia di laboratorium.

Kemudian ia memilih untuk membuat rekayasa genetika pada manusia yang terinfeksi HIV karena persoalan virus ini memang juga merupakan persoalan besar di Cina yang belum bisa terselesaikan.

Ia berusaha untuk menonaktifkan gen yang disebut CCR5 yang membentuk pintu protein yang memberi peluang HIV untuk memasuki sel. Eksperimen yang dilakukannya ini melibatkan semua pria pengidap HIV sementara perempuan yang tidak terinfeksi. 

Sejak awal ia bahkan memberitahukan bahwa apa yang akan dilakukannya ini belum pernah dicoba sebelumnya dan mungkin saja membawa resiko-resiko tertentu. Tak hanya itu, ia juga menawarkan asuransi hingga bayi hasil rekayasa genetikanya itu berusia 18 tahun.

Terlepas dari kontroversinya, menurut Bunda apakah yang dilakukan peneliti Cina ini merupakan terobosan yang akan berguna bagi kehidupan generasi di masa mendatang?

Referensi: Telegraph

Baca juga:

Video Bayi Lucu Sekali, Rekayasa Komputerkah?

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tiara Iraqhia

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Peneliti asal Cina hasilkan bayi kembar anti HIV dari rekayasa genetika!
Bagikan:
  • Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Mitos atau Fakta?

    Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Mitos atau Fakta?

  • Selain penderita gangguan darah, ternyata ini 5 orang yang pantang minum jahe

    Selain penderita gangguan darah, ternyata ini 5 orang yang pantang minum jahe

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Mitos atau Fakta?

    Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Mitos atau Fakta?

  • Selain penderita gangguan darah, ternyata ini 5 orang yang pantang minum jahe

    Selain penderita gangguan darah, ternyata ini 5 orang yang pantang minum jahe

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.