Turun 15 Kilogram, Intip Penampilan Baru Tata Janeeta Setelah Diet

Intip penampilan barunya berikut ini dan tips agar diet bisa tetap sehat, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents yang pernah hamil dan melahirkan mungkin menyadari adanya perubahan drastis yang terjadi di tubuh, salah satunya pertambahan berat badan. Hal ini juga dialami penyanyi Tata Janeeta. Belakangan ia diketahui melakukan diet hingga berhasil mengembalikan tubuh idealnya. Lalu, seperti apa ya diet Tata Janeeta ini?

Artikel terkait: Diet Sehat, Kehamilan Pun Mendekat 

Diet Tata Janeeta Hingga Turun 15 Kilogram, Begini Potret sang Artis

Tata Janeeta mengaku mengalami kenaikan badan yang cukup drastis. Berat badannya bertambah hingga 23 kilogram. Hal itu dikarenakan desakan dari orang-orang yang mengatakan bahwa ibu menyusui harus banyak makan agar memiliki banyak ASI untuk dikonsumsi oleh sang anak.

Pada 25 Juni 2021 lalu, Tata melahirkan buah hati pertamanya dengan pernikahannya bersama Brotoseno. Buah hatinya yang diberi nama Raden Erlangga Danendra Brotoseno tersebut lahir melalui operasi caesar dan kini telah berusia 7 bulan. 

Tata mengunggah fotonya sebelum hamil dan sesudah melahirkan. Terlihat jelas bahwa mantan personil Dewi Dewi tersebut mengalami perubahan berat badan yang signifikan. 

“Berawal dari kata ‘makan yang banyak kan menyusui’, dan akhirnya membuat BB sehabis melahirkan anak ke 3 ini naik 23 KG,” tulis Tata Janeeta pada caption foto tersebut. 

Artikel terkait: Diet dengan Pisang, Efektif dan Mudah 

Berkonsultasi dengan Dokter untuk Menjalani Diet

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menyadari bahwa berat badannya naik cukup banyak, perempuan 39 tahun ini menyadari bahwa hal tersebut tak bisa ia biarkan begitu saja. Dia langsung berkonsultasi dengan dokter untuk membuat tubuhnya bisa kembali seperti semula. Tentunya dengan cara yang aman dan tidak membahayakan bagi dirinya yang masih menyusui.

“Woowwww! ga bisa kaya gini! Akhirnya ketemu sama dr cissie dan dr kembalikan aku ke jalan yang benar, hahahaa..,” jelasnya.

Tata mengaku bahwa dia melakukan diet yang aman dan sehat sesuai anjuran dokter. Diet tersebut tentu disesuaikan untuk seorang ibu menyusui seperti dirinya. 

“Makan makanan yang benar, diet yang aman dan sehat selama menyusui, ga nyusahin, ga menyiksa busui yang maunya ngemil dan makan terus.. walaupun punten dok aku masih suka nakal dikit,” lanjutnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sudah Turun 15 Kilogram

Untungnya, usaha Tata tidak mengkhianati hasil. Setelah berkonsultasi, mantan rekan duet Maia Estianty ini mengatakan telah berhasil menurunkan berat badan hingga 15 kg. Kendati demikian, ia masih harus berjuang sedikit lagi, agar bobot tubuhnya bisa kembali seperti semula.

“Tapi alhamdulillah dari 83 kg skrg BB 68kg artinya sudah turun 15KG .. yayyyyyy.. masih PR 9 kg lagi, semangatttt!,” tutupnya. 

Artikel terkait: Fakta Diet Karnivora untuk Penyuka Daging, Ini Manfaatnya 

Tips Melakukan Diet yang Sehat 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, tertarik melakukan diet seperti yang dilakukan Tata? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai diet, misal biaya yang dibutuhkan dan kondisi kesehatan. 

Penurunan berat badan dapat memberi hasil yang cepat jika dilakukan dengan benar. Penurunan berat badan yang sukses membutuhkan komitmen jangka panjang untuk membuat perubahan gaya hidup sehat dalam makan, olahraga, dan perilaku. 

Dalam memilih program diet, pastikan diet yang akan Parents jalani memiliki aspek berikut:

  1. Fleksibilitas

Rencana fleksibel tidak melarang makanan atau kelompok makanan tertentu, melainkan mencakup berbagai makanan dari semua kelompok makanan utama. Diet sehat termasuk sayuran dan buah-buahan, biji-bijian, produk susu rendah lemak, sumber protein tanpa lemak, dan kacang-kacangan dan biji-bijian.

Rencana yang fleksibel memungkinkan seseorang mengonsumsi makanan yang diinginkan sesekali. Batasi konsumsi  alkohol, minuman manis dan permen tinggi gula karena kalori di dalamnya tidak memberikan nutrisi yang cukup.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Keseimbangan

Rencana Parents harus mencakup mencakup nutrisi dan kalori yang cukup. Makan makanan tertentu dalam jumlah besar, seperti jeruk bali atau daging, memotong kalori secara drastis, atau sama sekali tidak mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti karbohidrat, dapat menyebabkan masalah gizi.

Diet yang aman dan sehat nyatanya tidak memerlukan vitamin atau suplemen yang berlebihan.

3. Aktivitas

Diet sehat tentunya harus mencakup aktivitas fisik. Olahraga ditambah lebih sedikit kalori dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan.

Olahraga juga bisa memberikan banyak manfaat, termasuk melawan kehilangan massa otot yang terjadi dengan penurunan berat badan. Oleh karena itu, juga merupakan faktor penting dalam menjaga penurunan berat badan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penurunan berat badan yang sukses membutuhkan perubahan jangka panjang pada kebiasaan makan dan aktivitas fisik. Beberapa tipe diet yang bisa Parents coba yaitu low carb, low fat, balanced, dan meal replacement. 

Diet yang membuat Parents merasa lapar dan berkekurangan tentu hanya akan membuat tubuh semakin sakit. Banyak diet penurunan berat badan tidak mendorong perubahan gaya hidup sehat yang permanen.

Bahkan jika Parents memang menurunkan berat badan, kondisinya dapat kembali dengan cepat setelah Anda berhenti berdiet. Maka itu, diperlukan kegigihan dan sikap konsisten dalam menjalani diet demi memiliki tubuh baru yang lebih ideal.

Itulah potret diet Tata Janeeta serta beberapa tips diet sehat. Semoga membantu ya, Parents.

****

Baca juga:

5 Cara menambah berat badan janin, bumil wajib tahu

Ingin jadi Gemuk? Ini Makanan Penambah Berat Badan untuk Anda

id.theasianparent.com/diet-ketok