Diabetes dijuluki sebagai mother of all diseases atau induk dari berbagai penyakit karena memang komplikasi yang disebabkan diabetes bisa menyerang banyak organ dalam tubuh, salah satunya mata. Diabetes bisa menyebabkan berbagai penyakit mata, mulai dari glaukoma, retinopati diabetik, diabetic macular edema (DME), katarak, dan juga lainnya. Bagaimana diabetes sebabkan kebutaan? Begini prosesnya, Bunda!
Daftar isi
Indonesia Peringkat 5 Dunia Penderita Diabetes
Dr. dr. Gitalisa Andayani, SpM(K), mengatakan bahwa Indonesia menduduki ranking 5 penderita diabetes terbesar di dunia yaitu dengan penderita sebanyak 19,5 juta –ranking 1 ditempati China dengan jumlah pasien 140,9 juta orang.
Jumlah penderitanya di Indonesia diperkirakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan terus meningkat di tahun 2030 menjadi 21,3 juta.
Hal ini dikatakan dr. Gita saat menghadiri virtual media briefing berjudul Hindari, Cegah, dan Kontrol Komplikasi Mata pada Pasien Diabetes Melitus, Selasa (11/10/2022) bersama dengan PT Bayer Indonesia.
Artikel terkait: 7 Kebiasaan Penyebab Penyakit Diabetes Melitus, Waspadai, ya!
Bagaimana Bisa Diabetes Sebabkan Kebutaan?
Komplikasi diabetes terbagi atas dua yaitu komplikasi pembuluh darah kecil dan pembuluh darah besar. Yang menjadi bagian dari komplikasi pembuluh darah kecil adalah retinopati, nefropati (penyakit ginjal), dan neuropati.
Sedangkan yang termasuk komplikasi pembuluh darah besar adalah penyakit serebrovaskuler, jantung, dan vaskuler perifer. Serta retinopati merupakan penyebab utama kebutaan pada individu usia kerja di negara-negara maju.
Menurut The Royal College of Ophthalmologists, retinopati diabetika adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan diabetes melitus seperti hiperglikemi (gula darah tinggi). Penyakit ini berada pada pembuluh darah mikro (yang memberikan suplai darah ke retina di belakang mata) yang sifatnya kronik progresif.
Kondisi ini membuat pembuluh darah retina lemah, mudah bocor, serta menyebabkan pembengkakan dan penebalan retina. Bila ada pembengkakan di bagian makula (bagian tengah retina yang penting untuk pusat penglihatan jelas) disebut Diabetik Makula Edema (DME)
Faktor Risiko Diabetes Sebabkan Kebutaan
Beberapa faktor risiko yang membuat diabetes sebabkan kebutaan adalah:
- Sudah lama menderita diabetes
- Hiperglikemia (kadar HbA1c)
- Hipertensi
- Hiperlipidemia
- Kehamilan
- Memikili penyakit nefropati dan atau penyakit ginjal
Faktor lainnya adalah:
- Obesitas
- Merokok rutin
- Mengonsumsi alkohol
- Kurang aktif secara fisik
- Tidur mendengkur
- Memiliki penyakit hati berlemak nonalkohol
- Kadar prolaktin serum, adiponektin serum, dan homosistein serum tinggi
- Usia
Artikel terkait: Diabetes pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Tanda Diabetes Sudah Pengaruhi Kualitas Mata
Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin besar juga risiko ia mengalami retinopati diabetik dan juga DME. Dengan kata lain, besar kemungkinan si penderita mengalami penurunan hingga kehilangan penglihatan.
Dampaknya pada si penderita kemudian adalah kemandirian, produktivitas, dan kemampuannya dalam melakukan tugas sehari-harinya berkurang.
DME dapat menyebabkan perubahan penglihatan, seperti:
- Penglihatan kabur
- Pandangan tampak berkabut
- Warna pada sekitar tidak jelas
- Pandangan terdapat daerah-daerah hitam.
Masalah di atas akan menyebabkan si penderita mengalami:
- Sulit membaca
- Sulit mengemudi hingga mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) atau SIM-nya dicabut
- Kesulitan memahami warna
- Depresi hingga kematian
- Bergantung pada orang lain dalam menjalankan kesehariannya
Bila kondisi ini tidak segera diobati maka akan menyebabkan kondisi yang lebih parah. Artinya, semakin cepat masalah retinopati diketahui dan diobati, maka masalah penglihatan pun bisa dihindari semaksimal mungkin.
Pencegahan
Untuk mencegah Anda mengalami diabetes sebabkan kebutaan dan juga retinopati diabetik, ada beberapa yang disarankan American Diabetes Association (ADA), yaitu:
- Menurunkan glikemik atau kadar gula darah (HbA1c) hingga <7% telah terbukti mengurangi komplikasi mikrovaskular dan dikaitkan dengan pengurangan penyakit makrovaskular jangka panjang>kurang dari 7%). Pada pasien yang punya harapan hidup terbatas dan komplikasi atau komorbiditas berat disarankan kadar HbA1c 7,5-8,0%.
- Mengontrol tekanan darah kurang dari 130/80 mmHg. Bila tekanan darah pasien lebih dari 140/90 mmHg harus diobati dengan obat terapi.
- Mengontrol kolesterol. Salah satu caranya bisa dibantu dengan obat-obatan penurun kolesterol. Diusahakan LDL kurang dari 100mg/dl dan HDL di atas 50 mg/dl, dan trigycerides puasa kurang dari 150 mg/dl.
Selain itu, penderita diabetes harus mengontrol berat badan tetap ideal, tidak merokok (juga tidak menjadi perokok pasif), menjaga pola makan seimbang dan rutin berolahraga.
Artikel terkait: Waspada! Ini Tanda dan Gejala Awal Diabetes yang Sering Tak Disadari
Kapan Penderita Diabetes Harus Periksa Mata?
- Bila Anda penderita diabetes tipe 1, lakukan pemeriksaan mata dalam 3-5 tahun setelah Anda terdiagnosis.
- Bila Anda penderita diabetes tipe 2, lakukan pemeriksaan mata sesegera mungkin setelah terdiagnosis diabetes.
Pemeriksaan harus diulang setiap tahunnya atau lebih sering sesuai rekomendasi dari dokter mata Anda. Pada penderita diabetes perempuan yang ingin hamil, ada baiknya Bunda memeriksakan kondisi mata Anda dan berkonsultasi dengan dokter mata di awal trimester awal.
Demikianlah penjelasan bagaimana diabetes sebabkan kebutaan pada penderitanya. Semoga artikel ini mencerahkan pandangan Anda dalam menjaga kondisi kesehatan Anda lebih baik lagi.
Baca juga:
12 Makanan Ini Dianjurkan untuk Penderita Diabetes, Catat Parents!
Inilah Tips Merawat Luka Diabetes yang Dianjurkan, Bisa Dilakukan di Rumah!
Cegah Diabetes, Ini 8 Manfaat Air Kelapa Hijau Bagi Kesehatan