Di dalam dunia kesehatan ada istilah dental phobia, yaitu orang-orang yang memiliki rasa takut berlebihan untuk pergi ke dokter gigi. Ketakutan tak wajar ini juga disebut dengan istilah dental fear yang membuat orang dewasa maupun anak-anak enggan memeriksakan giginya.
Dental phobia bisa terjadi karena trauma masa lalu dengan dokter gigi dan bisa juga bayangan soal dokter gigi berserta prosedurnya yang seram di mata pasien. Berbagai suara alat-alat kedokteran gigi akan membuat orang tersebut ketakutan sekalipun bukan ia yang diperiksa.
Hal ini sebenarnya harus segera diatasi. Karena mulut adalah gerbang utama kesehatan tubuh yang patut dijaga kesehatannya.
Berikut 7 dental phobia yang biasa dialami oleh banyak orang beserta cara mengatasinya:
Dental phobia #1: Takut tanpa ada penyebabnya
Beberapa orang tak perlu punya alasan untuk takut ke dokter gigi. Pokoknya, ruangan pemeriksaan dokter gigi itu selalu jadi tempat menyeramkan untuknya.
Hanya melihat bentuk kursi, bor gigi, tang, dan dokter giginya saja ia sudah merinding. Apalagi sampai periksa gigi sendiri.
Jika Anda termasuk kategori ini dan masih merasa butuh pertolongan dokter gigi, ada baiknya untuk membuat janji dulu dengan dokter gigi dan katakan padanya bahwa Anda punya dental phobia. Jika dokter Anda mengerti, ia akan berjanji pada Anda untuk mengobrol dulu untuk membuat Anda nyaman sebelum mengambil tindakan pemeriksaan.
Jika dokter gigi Anda sudah meremehkan rasa takut Anda sejak janji pemeriksaan, maka ada baiknya mencari dokter gigi yang lain. Karena pelayanan tiap dokter gigi berbeda dan kenyataannya tak semua dokter memahami pasiennya.
2. Takut pada alat-alat kedokteran gigi
Kursi, tang, pinset, dan segala macam yang ada di ruang dokter gigi bisa jadi alat menakutkan bagi beberapa orang. Apalagi jika ia belum mengerti fungsi masing-masing alatnya.
Suara bor gigi memang sulit dihindari, belum lagi getarannya. Imajinasi orang yang memiliki dental phobia akan membuat mereka berpikir bahwa dokter salah menggunakan alat tersebut dan itu akan menyakitinya.
Cara mengatasi ketakutan pada alat-alat kedokteran gigi adalah dengan menyentuhnya langsung dan berkenalan dengan fungsinya. Hal itu akan membuat Anda merasa nyaman jika alatnya memasuki mulut Anda nantinya.
Minta dokter untuk memahami bahwa Anda perlu berkenalan dengan alat-alat tersebut karena Anda memiliki dental phobia. Dengan itu, maka Anda akan mulai terbiasa dengan cara alat tersebut bekerja.
3. Orang yang gampang muntah
Beberapa pasien yang memiliki dental phobia sering gampang muntah terutama saat sedang foto rontgen gigi. Mintalah metode lain berupa jenis X-ray Panorama yang tak perlu memasukkan alat ke dalam mulut.
Katakan juga pada dokter jika Anda adalah orang yang yang gampang muntah saat alat-alat gigi mulai menyentuh bagian dalam mulut. Saat akan muntah, berikan kode pada dokter agar ia memberikan waktu pada Anda untuk tenang dan memastikan apakah itu memang benar-benar akan muntah hanya perasaan tak nyaman pada perut akibat cemas belaka.
4. Takut dokter gigi
Beberapa dokter gigi bisa jadi penyebab datangnya dental phobia karena ia tampak kurang ramah dan menghina kondisi gigi pasiennya. Misalnya dengan ucapan, “ih… giginya rusak banget,” atau, “duh… Kok giginya bisa sampai kayak gini sih?”
Komentar sederhana itu memang bisa membuat pasien minder dan enggan ke dokter gigi lagi. Agar dapat mengatasi ini, Anda perlu mencari dokter gigi yang memiliki rasa humor yang baik dan ramah.
Selain itu, dokter dengan empati tinggi dan berhati-hati dengan ucapannya akan banyak membantu Anda. Membiasakan anak ke dokter gigi sejak dini dan berhubungan akrab dengan klinik gigi juga akan membuatnya tidak takut dokter gigi lagi suatu hari nanti.
5. Takut suara mesin gigi
Suara bor memang sering membuat telinga merinding. Solusinya, Anda bisa menutup mata saat prosedur pemeriksaan gigi dan menggunakan penutup telinga.
6. Takut dengan kursi pasien
Kursi pasien yang digunakan oleh dokter gigi akan membuat beberapa orang tampak ngeri dan tak nyaman. Cara mengatasi ini adalah dengan mengatur tinggi rendahnya kursi agar nyaman.
7. Sulit bernafas dengan hidung
Beberapa orang punya permasalahan berupa sulit bernafas lewat hidung ketika ada sesuatu yang ada di mulut. Hal ini akan menyulitkan pasien saat sedang diperiksa gigi nantinya.
Dokter Dr. Louis Siegelman, D.D.S. mengungkapkan bahwa nitrous oxide dari dokter akan membantu pasien bernafas dengan normal ketika giginya diperiksa. Konsultasikan juga opsi lain yang memungkinkan untuk dipakai oleh dokter gigi Anda.
Sebagai pasien, saat sedang melakukan pemeriksaan gigi, Anda berhak atas anestesi lokal agar tidak merasa sakit sama sekali saat diperiksa. Di Jerman bahkan pasien berhak mendapatkan obat jenis morfin.
Soal dental phobia ini, Anda tak sendiri. Huffington Post menyatakan bahwa menurut riset dari Sahlgrenska Academy Universitas Gothenburg Swedia, sekitar 5% populasi dunia memiliki phobia tersebut.
Jika rasa takut Anda sudah berlebihan hingga menyatakan anti memeriksakan gigi ke dokter, maka terapi ke psikolog untuk menghilangkan phobia barangkali juga diperlukan.
Jangan ragu untuk menceritakan ketakutan Anda pada dokter gigi maupun psikolog. Karena phobia Anda bisa disembuhkan jika pasiennya memang memiliki keinginan untuk menghilangkannya.
Baca juga:
Bayi Tumbuh Gigi? Dokter Membahasnya Untuk Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.