Para peneliti masih mencari sebab utama mengapa beberapa anak terlahir dengan autisme. Studi terbaru menyatakan bahwa demam saat hamil, terutama saat trimester kedua, ternyata meningkatkan risiko anak yang lahir dengan autisme.
Riset ini dikembangkan oleh Universitas Columbia dan dipublikasikan ke dalam jurnal Molecular Psychiatry. Dalam penelitian disebutkan bahwa penyebab autisme terkait dengan infeksi.
Demam merupakan reaksi normal apabila tubuh terinfeksi virus, sehingga para peneliti ingin melihat apakah peningkatan suhu tubuh saat kehamilan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang terdeteksi beberapa tahun kemudian.
Penelitian tersebut melibatkan hampir 100.000 ibu dan anak mereka yang lahir di antara tahun 1999 hingga 2009 di wilayah Norwegia. Sekitar 16% wanita dilaporkan mengalami setidaknya satu kali demam selama kehamilan mereka.
Persentase yang sama juga berlaku di Amerika Serikat. Ada sekitar 583 anak usia antara 3 hingga 7 tahun didiagnosis mengidap gangguan spektrum autisme.
Para peneliti juga turut memasukan variabel lain berupa usia ibu, kebiasaan merokok, dan kehamilan sebelumnya. Hasilnya, ibu hamil yang demam pada trimester kedua 40% berpotensi memiliki anak dengan gangguan autisme.
Ibu hamil yang hanya mengalami satu atau dua kali demam setelah 12 minggu, maka risiko anak-anak mengalami autisme meningkat sekitar 30%. Namun, jika demam yang dialami sampai tiga kali atau lebih, maka kemungkinan anak mengalami autisme melonjak hingga lebih dari 300%.
Risiko demam saat hamil termasuk masih rendah
Ibu hamil, jangan takut dulu! Menurut Dr. Mady Hornig, profesor madya epidemiologi di Pusat Infeksi dan Imunitas Universitas Columbia mengatakan bahwa keseluruhan risikonya yang masih sangat rendah.
Bahkan, seperti dikutip dari Time, di antara ibu yang mengalami tiga kali lebih demam setelah kehamilan 12 minggu, anak yang terkena autisme hanya 5 anak dari 308 anak-anak atau sekitar 1 banding 62. Bandingkan dengan 376 dari 65.502 anak-anak yang ibunya tidak pernah demam, atau sekitar 1 banding 178 orang.
Karena metode penelitian ini masih berupa observasi, maka peneliti belum dapat memastikan kaitan antara demam saat kehamilan dan autisme ini. Kini, metode penelitian mereka turut menambahkan variabel baru berupa sampel darah ibu hamil.
Selain itu, respon imunitas ibu hamil terhadap infeksi dan bakteri pun juga akan dianalisis. Diharapkan, jika variabelnya ditambahkan dan diteliti secara lebih rinci, peneliti bisa menemukan penyebab pasti autisme dan cara mencegahnya sejak dari dalam kandungan.
Penelitian juga menyebutkan bahwa ibu hamil yang terbiasa mengonsumsi parasetamol saat demam cenderung memiliki risiko lebih rendah melahirkan anak dengan autisme ketimbang ibu hamil yang demam tetapi tidak mengonsumi obat apa pun.
Para peneliti juga ingin melihat apakah minum ibuprofen juga memberikan perlindungan yang sama. Seperti yang diketahui, baik parasetamol maupun ibuprofen dapat menurunkan demam, terlebih ibuprofen yang berfungsi sebagai anti inflamasi.
Sampai saat ini masih terus dilakukan penelitian apakah kedua obat ini berpotensi memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko infeksi yang terkait dengan demam dan infeksi. Namun, sampel penelitian ibu hamil yang mengonsumsi ibuprofen masih sangat sedikit.
Pada jurnal penelitian lainnya disebutkan hubungan antara konsumsi ibuprofen dengan keguguran. Itulah mengapa banyak dokter kandungan yang tidak menyarankan konsumsi ibuprofen saat hamil.
Baca juga: Obat-obatan yang Perlu Dihindari Selama Kehamilan
Seperti halnya ilmu pengetahuan lain, kebenaran dari riset mengenai kaitan demam saat hamil dengan risiko autisme ini akan terus dicari.
Sebaiknya, konsultasikan pada dokter kandungan bila Anda mengalami demam saat hamil. Inisiatiflah untuk mencari opsi kedua dari dokter lainnya apabila penjelasan yang diberikan kurang sesuai dengan gejala yang dialami.
Tindakan pencegahan lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan mencuci tangan serta menghindari orang yang sedang sakit. Semoga ibu hamil dan calon bayi tetap sehat!
Baca juga:
Kenali Gejala Autisme pada Anak Sejak Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.