Akhir-akhir ini, publik dikejutkan dengan adanya data pelanggan Indihome yang bocor. Jumlah data pelanggan yang bocor pun tidak main-main, yakni mencapai 26 juta data pelanggan. Data yang bocor berupa data riwayat browsing atau penelusuran pengguna Indihome. Adapun pihak yang membocorkan masih belum diketahui hingga kini.
Kasus kebocoran data pelanggan Indihome ini terjadi setelah data pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sempat bocor beberapa waktu lalu. Berikut ini kami himpun beberapa fakta mengenai data pelanggan Indihome yang bocor.
Artikel terkait: 5 Pedoman Agar Anak Cerdas Berinternet, Orang Tua dan Guru Wajib Tahu
Data Pelanggan Indihome Bocor
Kasus kebocoran data ini menduat pertama kali setelah seorang pakar keamanan siber dan Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mencuitkannya di akun media sosial Twitter. Dalam utas yang dibuat, ia mengatakan bahwa awalnya, pada tahun 2020 ada data browsing history pengguna IndiHome yang dibagikan secara gratis.
“Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan,” tulis Teguh melalui akun Twitter @secgron.
Kemudian, kali ini, ada 26 juta data pelanggan yang dibagikan secara gratis pula. Tidak hanya berupa data browsing history, tetapi juga data pribadi lainnya, yakni nama pelanggan dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK,” lanjutnya.
Hal ini pun dibenarkan oleh seorang pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha. Dilansir dari Suara.com, Pratama menjelaskan bahwa kebocoran data ini ramai diperbincangkan pada Minggu (21/8) pagi lalu. Data pelanggan tersebut pertama kali diunggah oleh akun “Bjorka” di salah satu forum peretas, yakni Breached.
Lebih jauh, Pratama mengungkapkan bahwa data tersebut diperkirakan dibobol pada kisaran bulan Agustus 2022 dan memiliki ukuran 16 GB.
Artikel terkait: Ini pentingnya menjaga privasi data di Internet!
Pihak Telkom Membantah
Terkait dengan kabar kebocoran tersebut, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza, membantah kabar tersebut. Kepada Antara, ia mengatakan bahwa pihak Telkom sudah melakukan pengecekan dan investigasi. Menurutnya, temuan awal menyimpulkan bahwa data tersebut invalid.
“Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid,” jelasnya.
Reza juga mengeklaim bahwa data pelanggan yang dimiliki oleh pihak Indihome tidak mudah untuk diakses karena telah dienkripsi dan memiliki firewall berlapis.
“Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis,” jelasnya.
Reza juga mengungkapkan bahwa history yang diretas bukan dari internal Telkom, melainkan dari situs lain. Menurutnya, ada indikasi peretasan ini disebabkan adanya akses terhadap situs-situs terlarang.
“Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Sebaiknya memang kita semua bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware,” lanjutnya.
Artikel terkait: Google: Ini 3 Langkah Bantu Kami Ciptakan Internet Aman untuk Anak di YouTube
Tanggapan Kominfo
Selain pihak Telkom, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia juga telah memberikan pernyataan terkait kasus tersebut. Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan mengatakan, pihaknya akan segera memanggil pihak manajemen Telkom untuk melakukan pendalaman.
“Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” kata Semuel.
Demikian beberapa fakta terkait kasus bocornya data pelanggan Indihome. Keamanan data pribadi di ranah virtual memang perlu mendapat perhatian lebih.
Baca juga:
Catat! Ini 5 Cara Tes Kecepatan Internet Melalui HP dan Laptop
Penggunaan internet pada anak tetap aman bila Parents lakukan 5 hal ini
Ciptakan Internet Safety untuk Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.