Struktur kalimat adalah bagian penting dari bahasa apa pun. Sangat penting untuk dapat memahami dan menyusun kalimat agar dapat berkomunikasi secara efektif. Dalam susunan kata di Bahasa Indonesia, ada yang namanya kalimat baku dan tidak baku. Contoh kalimat baku dan tidak baku biasanya akan tersedia di dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia.
Penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis kalimat tersebut untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Di artikel ini kita akan belajar mengenai contoh kalimat baku dan tidak baku.
Penjelasan disertai Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku
Kalimat Baku: Ini adalah kalimat dengan subjek, kata kerja, dan objek dalam urutan yang benar
Kalimat baku adalah bentuk struktur kalimat yang paling umum. Mereka terdiri dari subjek, kata kerja, dan objek dalam urutan itu.
Misalnya, “Anjing mengejar bola” adalah kalimat baku karena mengandung ketiga komponen dalam urutan yang benar. Kalimat baku biasanya benar secara tata bahasa dan digunakan untuk menyampaikan makna pesan.
Kalimat standar juga dapat digunakan untuk membentuk kalimat kompleks. Misalnya, “Anjing mengejar bola melintasi taman, tetapi tidak pernah menangkapnya” adalah kalimat kompleks yang dibentuk dengan menggabungkan dua kalimat baku.
Kalimat Tidak Baku: Kalimat-kalimat ini mungkin tidak lengkap atau memiliki urutan kata yang salah
Kalimat tidak baku adalah kalimat yang tidak benar secara tata bahasa, baik karena struktur yang tidak lengkap atau urutan kata yang salah. Kalimat-kalimat ini sering muncul dalam percakapan informal atau dalam pembicaraan anak kecil.
Kalimat baku mungkin sulit untuk dipahami, tetapi kalimat ini berguna untuk menyampaikan emosi atau nuansa yang tidak dapat dilakukan oleh Kalimat Standar. Contoh Kalimat tidak baku termasuk “Di rumah hari ini” atau “Dia nggak menyukainya”.
Contoh Kalimat Baku : Saya menyantap roti lapis untuk makan siang
“Saya menyantap roti lapis untuk makan siang” adalah contoh kalimat baku. Kalimat baku terdiri dari subjek, kata kerja, dan objek dalam urutan tata bahasa yang benar.
Dalam kalimat ini, subjeknya adalah “saya”, kata kerjanya adalah “menyantap”, dan objeknya adalah “roti lapis untuk makan siang”. Kalimat baku dianggap benar secara tata bahasa dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan teks tertulis formal.
Contoh Kalimat Tidak Baku: Makan siang dengan roti lapis
Contoh keempat dari kalimat tidak baku adalah “Makan siang dengan roti lapis.”
Kalimat ini tidak baku karena tidak mengikuti aturan gramatikal konvensional dalam bahasa. Kalimat ini kehilangan subjek dan kata kerja, dan tidak dalam urutan yang benar. Kalimat baku yang memiliki arti yang sama adalah “Saya makan sandwich untuk makan siang”.
Contoh Kalimat Baku: Dia membeli baju baru untuk pesta
Kalimat baku: Dia membeli baju baru untuk pesta. Dalam kalimat ini, subjek, “dia”, diikuti dengan kata kerja, “membeli”, dan kemudian objek langsungnya, “baju baru”.
Kalimat tersebut juga mengandung frase adverbial, “untuk pesta”, untuk memberikan informasi tambahan tentang acara tersebut. Semua kata dan frasa berada dalam urutan yang benar. Ini adalah contoh kalimat baku.
Contoh Kalimat Tidak Baku: Untuk baju pesta baru dia beli
Kalimat tidak baku adalah kalimat yang tidak mengikuti kaidah baku sintaksis dan tata bahasa.
Contoh kalimat tidak baku antara lain: untuk baju pesta baru dia beli.
Kalimat ini tidak mengikuti urutan kata biasa subjek-kata kerja-objek. Itu juga tidak memiliki kata kerja dalam kalimat, yang diperlukan untuk kalimat lengkap.
Kalimat tidak baku dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam puisi atau pidato dialek. Mereka juga dapat digunakan sebagai cara untuk menciptakan efek humor atau retoris.
Contoh Kalimat Baku: Dia berjalan ke toko.
Kalimat “Dia berjalan ke toko” mengandung subjek, kata kerja, dan objek dan dalam bentuk lampau. Semua kata dalam kalimat dieja dengan benar, mengikuti aturan ejaan Standar yang diterima. Kalimat ini dapat dipahami oleh sebagian besar pembaca dan dianggap sebagai contoh kalimat baku.
Contoh Kalimat Tidak Baku: Ke Toko dia berjalan
Kalimat di atas tidak mengikuti struktur subjek-kata kerja-objek biasa, sehingga dianggap sebagai kalimat tidak baku.
Kalimat tidak baku dapat digunakan dalam bahasa lisan, puisi, dan tulisan informal, tetapi juga dapat membingungkan pembaca. Penting untuk menggunakannya dengan hemat, karena dapat membuat tulisan Anda tidak jelas.
Kesimpulannya, kalimat baku dan tidak baku masing-masing memiliki tujuannya dalam bahasa. Kalimat baku membantu menjaga percakapan dan bahasa tertulis teratur dan ringkas, sementara kalimat tidak baku memberikan peluang untuk kreativitas dan ekspresi. Memahami perbedaan antara keduanya akan membantu Anda menjadi komunikator yang lebih baik dan lebih memahami nuansa bahasa tertulis.
Baca juga:
10 Macam Tanda Baca Beserta Fungsi dan Contoh Penggunaannya
id.theasianparent.com/aa000051-contoh-interaksi-sosial-di-masyarakat
Pengertian Kalimat Pasif Disertai Contoh Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.