Saat tubuh perempuan merasa lelah, tak jarang keputihan menjadi salah satu yang kerap dikeluhkan. Lantas apa saja ya, ciri-ciri keputihan karena kecapean?
Keputihan adalah cairan berwarna bening atau putih yang keluar dari vagina. Kondisi ini sebetulnya merupakan hal yang normal.
Namun, perubahan pada jumlah, konsistensi, warna, atau bau dapat mengindikasikan terdapat infeksi maupun masalah lain.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui perbedaan antara gejala keputihan kecapean yang normal dengan yang abnormal.
Artikel terkait: 11 Obat Keputihan untuk Ibu Hamil yang Efektif dan Aman
Apakah Kecapean Mengakibatkan Keputihan?
Ternyata, rasa lelah dan stres yang dialami perempuan memiliki hubungan dengan munculnya keputihan secara tak langsung.
Dalam kondisi yang normal, vagina memiliki mekanisme untuk ‘membersihkan diri’ dan menjaga agar pH tetap seimbang.
Terdapat sejumlah bakteri baik di vagina yang membantu pH tetap asam agar bakteri jahat dan jamur tidak berkembang biak.
Akan tetapi, saat tubuh kelelahan biasanya imunitas pun akan ikut turun. Kondisi ini yang menyebabkan pH di vagina menjadi terganggu.
Bakteri jahat dan jamur pun bisa tumbuh lebih cepat sehingga keputihan bisa terjadi.
Artikel terkait: Bikin Area Intim Tak Nyaman, Ini 5 Resep Jamu untuk Keputihan yang Praktis
Ciri-ciri Keputihan karena Kecapean dan Stres
Keputihan terbagi menjadi kondisi keputihan yang normal dan abnormal.
Bila rasa lelah maupun stres yang jadi penyebabnya, seharusnya keputihan ini bersifat normal dan akan membaik dengan sendirinya.
Berikut beberapa ciri keputihan karena kecapean yang masih normal, melansir Cleveland Clinic.
1. Warnanya Bening atau Putih
Keputihan karena kecapean yang masih normal dan sehat biasanya berwarna bening, putih pucat, atau putih susu.
Waspadai bila keputihan berwarna kuning kehijauan, abu-abu, hingga cokelat, ya. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda infeksi maupun masalah kesehatan lainnya.
2. Punya Tekstur Lengket dan Kental
Tekstur keputihan dipengaruhi oleh hormon segingga bisa encer hingga kental.
Di sisi lain, infeksi atau masalah kesehatan lain bisa menyebabkan keputihan jadi lebih berbusa, menggumpal, dan disertai dengan rasa gatal.
3. Bau Tidak Menyengat
Keputihan yang masih normal biasanya tidak terlalu berbau atau memiliki aroma yang tak terlalu menyengat.
Sebaliknya, bila keputihan berbau busuk disertai perubahan warna dan tekstur, Anda wajib waspada.
4. Tidak Keluar Terus Menerus
Dari segi frekuensi, biasanya keputihan yang masih sehat akan berhenti dengan sendirinya.
Biasanya keputihan akan berkurang saat rasa lelah dan stres yang Anda alami juga sudah berkurang.
5. Tidak Ada Gejala Lainnya
Keputihan akibat stres maupun kelelahan bersifat normal jika tidak ada gejala tambahan lainnya.
Misalnya saja kombinasi dari adanya perubahan warna, tekstur, bau, hingga munculnya rasa gatal maupun terbakar.
Artikel terkait: 10 Jenis Keputihan Normal dan Tidak Normal Serta Artinya bagi Kesehatan
Penyebab Lain Keputihan
Keseimbangan bakteri baik di vagina bisa memengaruhi warna, bau, hingga tekstur keputihan.
Hal-hal yang menyebabkan perubahan keseimbangan tersebut antara lain:
- Penggunaan kontrasepsi seperti IUD hingga pil KB
- Penggunaan sabun atau losion yang beraroma
- Kondisi kehamilan dan menyusui
- Memasuki masa menopause
- Konsumsi obat antibiotik atau steroid
- Terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, bacterial vaginosis, dan sebagainya
- Mengalami diabetes
- Infeksi di area panggul
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri di dalam atau sekitar vagina
- Atrofi Vagina
Artikel terkait: Parfum Vagina untuk Bercinta, Amankah Bila Digunakan?
Tanda Keputihan yang Berbahaya
Setelah mengetahui ciri keputihan normal, mungkin akan timbul pertanyaan, keputihan yang berbahaya itu seperti apa?
Melansir Mayo Clinic, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, khususnya dokter kandungan jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Aroma keputihan yang sangat menyengat
- Keputihan berwarna kehijauan atau kekuningan, dengan tekstur kental, atau seperti keju.
- Mengalami rasa ketidaknyamanan, mulai dari gatal, perih, hingga sensasi terbakar
- Mengalami iritasi pada vagina atau area kulit di sekitar vagina dan uretra
- Mengalami pendarahan atau flek di luar masa menstruasi.
Artikel terkait: Pendarahan Haid yang Banyak (Menorrhagia): Definisi, Gejala, hingga Perawatannya
Bisakah Keputihan Menyebabkan Kelelahan?
Keputihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan bila jumlah dan frekuensinya banyak.
Ketidaknyamanan ini bisa saja mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bila Anda juga mengalami gejala lain seperti gatal, perih, hingga sensasi terbakar karena infeksi.
Hal inilah yang kemungkinan bisa menjadi penyebab tak langsung dari kelelahan saat mengalami keputihan abnormal.
Mengatasi Keputihan yang Tidak Nyaman
Bila keputihan dirasa masih bisa diatasi sendiri dan tak menunjukkan gejala yang bahaya, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi ketidaknyamanannya.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:
- Basuh setiap bagian vagina dengan bersih dengan air mengalir, lalu keringkan dengan dengan handuk katun
- Hentikan penggunaan sabun beraroma, tisu toilet berparfum, maupun wewangian lainnya
- Menggunakan pakaian dalam katun yang longgar
- Hindari dulu penggunaan celana, rok, atau stoking ketat
***
Itulah ulasan mengenai ciri-ciri keputihan karena kecapean dan stres.
Pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala keputihan yang tidak normal.
Semoga bermanfaat.
****
Baca Juga:
Berapa Kedalaman Vagina? Ini Jawaban dari 8 Pertanyaan tentang Vagina
Mengenal Struktur Vagina, Pintu Gerbang Awal Kehidupan Manusia
20 Fakta tentang vagina yang perlu Bunda tahu, No. 14 wajib banget dibaca!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.