Ciri-Ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya

Beberapa hal yang wajib Bunda perhatikan agar jahitan cepat kering, yuk, disimak!

Apa saja ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal adalah pertanyaan yang kerap ditanyakan para ibu selepas bersalin. Memang tidak semua ibu yang melahirkan normal akan mendapat jahitan episiotomi ini.

Jahitan episiotomi itu sendiri merupakan jahitan yang dibuat sebagai hasil dari robekan perineum. Robekan pada jalan lahir bisa terjadi akibat tekanan yang kuat saat ibu mengejan di persalinan normal. Akibatnya, sebagian ibu perlu mendapatkan jahitan di bagian antara anus dan vagina (perineum).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal ini. Namun, alangkah baiknya jika Anda mengetahui pengertian episiotomi, pencegahan, hingga cara merawatnya.

Artikel terkait: Pahami 5 Perubahan Vagina Setelah Melahirkan

Apa Itu Jahitan Episiotomi?

Prosedur episiotomi bertujuan untuk mencegah vagina robek lebih besar saat menjalani persalinan normal di rumah sakit. Setelah episiotomi dilakukan, dokter atau bidan akan memperbaiki luka di area perineum hingga tertutup. Warna jahitan biasanya berwarna hitam, tetapi ada juga yang berwarna lain atau bening. Anda dapat melihat bentuk jahitan jika Anda memeriksa area di antara vulva dan anus Anda.

Jahitan episiotomi dapat larut atau terserap oleh kulit, karenanya Anda tidak perlu ke rumah sakit lagi untuk melepasnya. Jahitan akan larut dalam kulit dalam beberapa hari dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 sampai 4 minggu. Jahitan episiotomi jarang menimbulkan komplikasi akibat penggunaannya. Bunda mungkin akan mendapati sisa benang jahitan episiotomi yang berupa noda hitam saat menyeka area kemaluan dengan tisu.

Cara Tahu Ciri-Ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal

Bagaimana Bunda bisa tahu ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal? Untuk mengetahui bagaimana kondisi jahitan Bunda saat ini, Bunda sebenarnya bisa mencari tahunya sendiri, yaitu dengan menggunakan cermin yang dihadapkan pada area vagina.

Bunda bisa mengecek apakah luka pada perineum kondisinya semakin membaik atau belum sepenuhnya pulih. Berikut ciri-ciri utama jahitan kering yang bisa Bunda perhatikan, antara lain:

  • Jahitan akan terasa gatal. 
  • Berkurangnya rasa nyeri di area jahitan Bunda tersebut.
  • Terbentuk jaringan baru yang tumbuh berwarna kemerahan pada robekan. 
  • Adanya pembengkakan yang terjadi di awal, namun nantinya mulai membaik. 
  • Perlahan, warnanya akan berubah menjadi keputihan disertai gatal dan terasa kencang. 
  • Seiring waktu, warna luka akan memudar. 

Namun untuk mengetahui apakah jahitan tersebut sudah kering dengan baik atau belum, sebaiknya Bunda memastikannya dengan mendatangi dokter kandungan saat kontrol pasca melahirkan.

Inilah pentingnya ke dokter kandungan selepas melahirkan, yang biasanya dijadwalkan sekitar seminggu setelah melahirkan.

Artikel terkait: 11 Makanan Sumber Vitamin A untuk Kesehatan Ibu Menyusui

Berapa Lama Luka Jahitan Sembuh Setelah Melahirkan?

Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan episiotomi perlu dilakukan saat persalinan normal, yaitu kelahiran bayi pertama, posisi bayi sungsang, bayi terlahir besar lebih dari 4 kg, atau karena bayi lahir dengan alat bantu forceps.

Biasanya membutuhkan waktu antara 2 dan 4 minggu untuk menyembuhkan jahitan antara vagina dan perineum. Namun begitu, setiap orang bisa berbeda-beda waktu penyembuhannya, tergantung besar kecilnya jahitan.

Jahitan episiotomi biasanya akan sembuh pada bulan pertama atau lebih setelah kelahiran si kecil, tetapi bersiaplah untuk kemungkinan memar dan bengkak, yang mana hal itu alami terjadi, demikian dikutip laman parenting Cgbabyclub.

Artikel terkait: 5 Jenis infeksi yang rentan terjadi pasca operasi caesar, ini cara mencegahnya

Hal yang Harus Diwaspadai Terkait Jahitan Lepas Pasca Melahirkan

Selain ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan, Bunda juga harus mewaspadai tanda-tanda jahitan lepas. Sebenarnya, jahitan yang terlepas ketika luka belum sembuh adalah sesuatu yang jarang terjadi, tetapi tetap saja ada kemungkinan untuk bisa terjadi.

Hal ini bisa disebabkan karena infeksi atau tekanan pada jahitan. Efek jahitan lepas ini adalah meninggalkan luka terbuka.

Apa saja ciri-ciri jahitan lepas setelah melahirkan normal? Berikut di antaranya sebagaimana dikutip dari laman Royal College of Obstetricians & Gynaecologist: 

  • Bunda mengalami rasa sakit yang meningkat di area jahitan
  • Terdapat darah dari vagina
  • Terdapat cairan seperti keputihan atau nanah
  • Adanya pembengkakan yang tidak wajar di area vagina
  • Demam karena infeksi

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, ada sebagian perempuan yang juga bisa melihat sendiri atau merasakan jahitannya lepas di area vagina. Bunda sangat perlu berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin ketika mengetahui jahitan yang terlepas pasca melahirkan.

Perawatan Jahitan Episiotomi

Cara terbaik untuk merawat jahitan Anda adalah dengan menjaganya tetap bersih dan kering. Cobalah untuk mencuci perineum Anda menggunakan air hangat setiap kali Anda buang air. Selain itu, cobalah tips merawat luka jahitan pasca melahirkan normal berikut ini:

  • Mandi setidaknya sekali sehari.
  • Ganti pembalut Anda secara teratur, 2 hingga 4 jam, dan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukannya.
  • Biarkan jahitan Anda terkena udara. Buka celana Anda dan berbaring selama 10 menit, dua kali sehari. Letakkan handuk bersih di bawah untuk melindungi sprei atau sofa.
  • Menggunakan air hangat saat mandi dan buang air kecil. Air hangat dapat memberi efek menenangkan dan membantu proses penyembuhan luka.
  • Kompres dingin di area luka jahitan. Bunda bisa membuat kompres dingin dari es batu yang dibungkus handuk atau kain, lalu tempelkan selama sekitar 10 menit pada area jahitan.
  • Lakukan latihan dasar panggul, karena ini akan membantu penyembuhan, meningkatkan sirkulasi ke area tersebut, dan mencegah kebocoran dari usus atau kandung kemih.
  • Kenakan pakaian longgar agar udara bisa bersirkulasi di sekitar luka Anda.
  • Cukup Istirahat. Hal ini penting agar Bunda lekas pulih dan tubuh tetap fit.
  • Kontrol dan awasi luka. Anda dapat memeriksa perineum dengan cermin tangan untuk melihat seberapa baik penyembuhannya.
  • Hindari penggunaan menstrual cup atau tampon selama 6 minggu pertama setelah melahirkan.
  • Lakukan terapi air hangat atau juga disebut sitz bath untuk merendam area bokong dan organ intim Anda. Gunakan bak mandi atau baskom yang diisi dengan larutan air hangat dan garam tidak beryodium. Terapi ini berguna untuk mempercepat proses pemulihan jahitan dan menghilangkan rasa sakit. Namun, berendam dengan air hangat tidak boleh dilakukan sampai setidaknya 24 jam setelah melahirkan.
  • Gunakan alas duduk kesehatan yang diperuntukkan bagi penderita wasir. Sebaiknya pilih alas dengan material gel, hipoalergenik, pH seimbang, dan bebas parfum.
  • Penggunaan obat bius lokal seperti lidocaine (baik itu obat minum, salep, maupun semprot) dapat membantu mengurangi rasa sakit. Perlu diingat obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. 
  • Tingkatkan asupan air dan serat Anda untuk mencegah sembelit. Konsultasikan pada dokter mengenai penggunaan obat pencahar.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen juga dapat membantu Anda meringankan rasa nyeri.
  • Selalu bersihkan tangan Anda dengan sabun atau cairan anti bakteri sebelum membersihkan area perineum. Hal ini untuk mencegah luka Anda terinfeksi oleh bakteri dari tangan Anda. 
  • Ganti tisu basah untuk bayi dengan tisu toilet untuk mengurangi iritasi akibat gesekan.
  • Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengeringkan luka, gunakan pengering rambut dengan udara panas yang disetel rendah. Jaga jarak setidaknya sekitar 20 cm dari area luka jahitan Anda. 
  • Saat membersihkan area kemaluan, usap dari depan ke belakang.

Selain tips di atas, Bunda juga sebaiknya konsumsi dan minum banyak air setiap hari, dan makan makanan kaya serat, seperti roti gandum, beras merah buah-buahan dan sayuran, untuk membantu mencegah sembelit dan membantu pengeringan luka.

Perawatan Tindak Lanjut 

Periksakan kembali jahitan Anda ke rumah sakit setelah 6 minggu pasca persalinan. Biasanya, pada janji temu ini dokter atau bidan juga akan memberitahukan kapan Anda dapat kembali melakukan hubungan seksual, serta memberikan panduan untuk mengatasi inkontinensia urin (kesulitan mengontrol keluarnya air kencing) atau masalah pasca persalinan lainnya yang dapat Anda alami.

Jika mengalami masalah seperti inkontinensia atau rasa sakit yang berkelanjutan, dokter mungkin akan merekomendasikan latihan Kegel untuk membantu memulihkan otot di sekitar perineum.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Seperti semua prosedur bedah lainnya, infeksi dapat terjadi setelah episiotomi. Segera hubungi dokter Anda atau pergi ke ruang gawat darurat jika Anda mengalami infeksi seperti:

  • Demam 38 C atau lebih
  • Keluar cairan berbau busuk dan/atau kehijauan dari jahitan
  • Timbul bemerahan dan bengkak di sekitar jahitan
  • Terasa nyeri tak tertahankan di area sayatan
  • Keluar nanah di dalam atau sekitar luka jahitan

Perlu diingat bahwa selain infeksi, ada komplikasi serius lainnya yang akan mungkin terjadi setelah episiotomi. Jika Anda memiliki gejala yang tidak biasa atau mengkhawatirkan, atau sekadar memiliki pertanyaan seputar perawatan setelah prosedur episiotomi, jangan ragu untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

***

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Artikel telah diupdate oleh: Ade Aisyah

 

Baca juga:

11 Potret Kedekatan Anak Artis dan Pengasuh, Sudah Seperti Keluarga Sendiri!

Ingin Segera Menikah, Dul Jaelani Curhat: "Pernikahan Kalau Bisa Sekali Seumur Hidup"

id.theasianparent.com/choi-tae-joon

Penulis

Aulia Trisna