Ciri-Ciri ASI Basi yang Berbahaya Bagi Bayi, Ini Pendapat Ahli Laktasi

Berbau tidak sedap hingga terasa asam, ketahui ciri & bahaya pemberian ASI basi pada bayi!

Bunda, ASI perah atau ASIP yang terlalu lama disimpan bisa saja basi dan berbahaya bila diberikan pada si Kecil, lho. Maka itu, mengetahui ciri-ciri ASI basi sangat penting untuk menghindari hal ini. 

Selain terlalu lama disimpan, ASIP menjadi basi ketika disimpan di tempat terbuka, atau ketika lemari pendingin tempat penyimpanan ASIP dibuka terlalu lama.

ASIP juga hanya bisa bertahan selama 6 jam dalam suhu ruangan. Sementara bila disimpan di lemari pendingin, maksimal hanya 3-5 hari saja. 

Lantas, seperti apa saja ciri ASI basi? Berikut ulasan lengkapnya.

Ciri-Ciri ASI Basi yang Perlu Anda Ketahui

ASI mengandung beberapa nutrisi, komponen imunologi, dan enzim. Selama ASI disimpan, perubahan pada satu atau lebih komponen ini menyebabkan perubahan penampilan, bau, dan rasa ASI.

Perlu diingat, rasa dan bau ASI ini bisa berbeda-beda dari masing-masing ibu.

Beberapa ibu mengungkapkan kalau ASI yang disimpan terasa dan berbau seperti sabun, sementara yang lain menggambarkannya sebagai berbau logam.

Dalam kedua kasus tersebut, memahami mengapa perubahan ini terjadi bisa membantu Bunda mengetahui tanda-tanda ASI yang sudah tidak baik untuk dikonsumsi bayi.

Berikut ini beberapa cara untuk mengetahui kelayakan ASI untuk dikonsumsi si Kecil:

1. Berbau Tidak Sedap

Danielle Spradlin, seorang konsultan laktasi bersertifikat mengatakan, salah satu ciri-ciri ASI basi adalah mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Baunya mirip dengan susu sapi yang sudah basi, Bun.

2. Tidak Larut saat Diaduk

Saat disimpan, komponen lemak dan non lemak di dalam ASI cenderung akan memisahkan diri.

Biasanya, jika ASIP masih segar, kedua komponen tersebut akan menyatu saat diaduk pelan.

Namun, bila lemak ASI tidak larut saat Anda mengaduknya, atau ada gumpalan di dalam ASI yang tidak mau larut saat diaduk, tandanya ASIP tersebut sudah tidak bagus.

3. Disimpan di Pendingin Lebih dari 3 Hari

Mengutip dari laman Baby Center, kesegaran ASI perah jika disimpan di dalam lemari pendingin, bukan di freezer, hanya bertahan selama 3-5 hari. Bergantung dari suhu dan lokasi tempat penyimpanan ASIP.

Dianjurkan untuk tidak menyimpan ASIP di bagian pintu kulkas, karena suhunya berubah-ubah akibat proses buka-tutup pintu.

4. ASIP Tidak Tertutup dengan Rapat

ASIP rentan menjadi basi bila terkena udara. Oleh sebab itu, penting menyimpan ASIP dalam wadah tertutup rapat kedap udara.

Mayo Clinic merekemondasikan penyimpanan ASIP pada plastik ziplock atau tas khusus ASI agar terhindar dari kontaminasi udara.

5. ASIP Terasa Asam

Bila Anda ragu apakah ASIP masih bagus atau tidak untuk diberikan pada bayi, cobalah mencicipinya setetes. Jika ASIP terasa kecut, sebaiknya segera buang dan jangan memberikannya pada bayi.

Bila bayi yang biasanya mau diberikan ASIP tiba-tiba tidak mau minum ASIP, Anda juga bisa mencoba mencicipi rasa ASIP tersebut. Jika ASIP terasa asam, tandanya itu sudah basi sehingga bayi pun menolaknya.

Artikel terkait: Bunda, Ini 3 Penyebab Bayi Menolak Minum ASI Perah!

Hal yang Memengaruhi Rasa ASI

Perubahan rasa ASI bisa disebabkan beberapa hal. Meskipun beberapa bayi tidak memperhatikan atau mempedulikan rasa ini, beberapa bayi bisa merasakan perubahannya dan menyusu lebih sedikit, mogok menyusui, atau bahkan tidak mau menyusui sama sekali.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi rasa ASI:

1. Hormon

Pergeseran kadar hormon dalam tubuh setelah kembali menstruasi atau saat hamil lagi bisa memengaruhi rasa ASI.

Namun, jangan khawatir, hanya rasanya yang berubah. Bunda masih tetap aman menyusui meskipun sedang menstruasi. Serta, biasanya aman untuk terus menyusui jika Bunda sedang hamil lagi selama kehamilan tidak berisiko tinggi. 

2. Olahraga

Penumpukan asam laktat dalam tubuh bersama dengan asinnya keringat pada payudara sehabis berolahraga berat dapat mengubah rasa ASI.

Agar rasa ASI tidak berubah, sebaiknya olahraga dengan intensitas yang ringan atau sedang. Sebaiknya mandi dan bersihkan tubuh Bunda sebelum menyusui si kecil.

3. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat mengubah rasa ASI. Jika Bunda mengonsumsi obat dan si kecil tampak tidak menyukai rasa ASI, bisa jadi ini penyebabnya.

Konsultasikan dengan dokter jika menurut Bunda ini akan menjadi masalah menyusui.

4. Merokok

Studi menunjukkan bahwa ASI dari ibu yang merokok akan menjadi bau dan memiliki rasa yang berbeda.

Jadi, hindari merokok saat sedang menyusui si kecil. Banyak penelitian menyebutkan bahwa kandungan asap rokok akan berpengaruh pada kesehatan bayi.

5. Alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol diketahui memengaruhi rasa ASI. Dibutuhkan sekitar dua jam agar kandungan alkohol bisa dicerna oleh tubuh dan tidak memengaruhi rasa ASI.

Jadi, selama itu pula Bunda tidak boleh menyusui si kecil setelah mengonsumsi alkohol. 

6. ASI yang Dibekukan dan Dicairkan

Saat Bunda memerah ASI perah dan menyimpannya di freezer, terkadang akan ada bau dan rasa sabun.

Ini aman untuk diberikan pada si kecil, tetapi mereka mungkin tidak menyukai rasa yang berbeda dan menolaknya.

7. Mastitis

Mastitis adalah infeksi payudara yang membuat ASI memiliki rasa asin yang kuat. Jika Bunda sedang mengalami mastitis, tidak apa-apa untuk terus menyusui si kecil. Tetapi, dia mungkin akan menolak untuk menyusu di payudara yang terinfeksi.

8. Produk Tubuh

Losion, krim, sabun, parfum, minyak, atau salep apa pun yang Anda oleskan pada payudara dapat menambahkan rasa yang berbeda pada ASI saat bayi menyusu.

Jika Bunda menggunakan produk tubuh pada payudara atau di dekat payudara, pastikan untuk membersihkan payudara sebelum menyusui bayi.

Bahaya Memberikan ASIP Basi pada Bayi

Melansir dari Romper, Danielle yang bekerja sebagai konsultan laktasi di Oasis Lactation Services juga menambahkan bahwa biasanya bayi mengalami kondisi sakit jika ASI perah jadi basi karena kontaminasi.

Hal ini bisa terjadi saat Bunda atau pengasuh yang menyiapkan ASI sambil menyiapkan makanan yang mengandung bakteri seperti salmonella atau E.coli

Karena itulah, sangat penting memastikan tempat ASIP, proses penyiapan dan orang yang menyiapkannya dalam kondisi bersih serta higienis. 

"Kita seringkali lupa, barang yang sering kita sentuh seperti komputer, ponsel, tas popok, dan tas pompa ASI tidaklah bersih. Benda-benda itu kadang juga diletakkan di lantai atau di dasar mobil," tutur Danielle. 

"Kontaminasi dari tangan manusia adalah salah satu yang paling mudah dikontrol, yakni dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memompa ASI," Danielle menambahkan. 

Apa Gejala Bayi Meminum ASI yang telah Basi dan Kapan Harus Waspada?

Bayi yang mengonsumsi ASI basi akan menunjukkan gejala muntah-muntah, diare, demam, hingga rewel dan menangis.

Langkah yang perlu Anda lakukan ialah langsung membawanya ke dokter, dan memberikan ASI langsung dari payudara. 

ASI yang sudah basi tidak hanya nutrisinya sudah rusak, bahkan bisa mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan bayi.

Oleh sebab itu, disarankan bagi para ibu menyusui, jika mendapati ada ciri-ciri ASI basi seperti yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya jangan diberikan kepada bayi.

Cara Menyimpan ASIP yang Benar

Ada beberapa cara untuk menyimpan ASI yang benar. Bunda dapat menggunakan botol plastik atau kaca dengan bagian atas yang dapat ditutup rapat. Atau menggunakan kantong steril yang dapat ditutup rapat.

Simpan ASI dalam jumlah yang dikonsumsi bayi saat menyusu. Dengan cara ini, Bunda tidak akan menyia-nyiakan ASI perah. 

Misalnya, jika bayi Anda makan 100 ml saat menyusui, masukkan 100 ml ASI ke dalam wadah penyimpanan. Selalu beri tanggal pada wadah ASI agar Bunda tahu berapa lama untuk menyimpannya.

Di mana harus menyimpan ASIP? 

Simpan ASI yang sudah dipompa di lemari es atau pendingin sesegera mungkin. Bunda juga dapat membekukan susu jika tidak akan langsung digunakan.

Berapa lama bisa menyimpan ASI dengan aman?

Pada suhu kamar (kurang dari 77 ° F), itu bertahan hingga 6 jam. Dalam pendingin dengan paket es, ASI bertahan hingga 24 jam.

Di kulkas, ASI tahan 3 sampai 5 hari. Sedangkan, di dalam freezer tahan sampai 6 bulan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Warna ASI yang disimpan dapat bervariasi: bisa kebiruan, kekuningan, atau kecoklatan.

Ini adalah hal normal karena ASI memisahkan bagian lemak dari susu yang naik ke atas. Sebelum diberikan pada si kecil, kocok botol atau kantong tertutup sehingga lemaknya kembali tercampur ke dalam ASI. 

Jika tidak, maka ASI mungkin akan memiliki kualitas yang kurang segar. Bunda harus mencium bau ASI sebelum memberikannya kepada bayi.

Susu yang buruk akan berbau asam. Jika masih tidak yakin, coba cicipi susunya. Jika rasanya asam, maka ASI perlu dibuang.

Jika Bunda memilih untuk membekukan ASI, Bunda harus mencairkannya sebelum memberikannya kepada bayi.

Ada 2 cara untuk mencairkan susu. Cara pertama, masukkan wadah susu ke dalam air hangat. Putar wadah di sekitar air sampai susu mencair.

Cara kedua, masukkan wadah susu ke dalam lemari es bagian bawah sehari sebelum akan digunakan.

ASI yang dicairkan dapat disimpan di lemari es hingga 24 jam, tetapi tidak boleh dibekukan kembali di dalam freezer.

Jangan gunakan air panas untuk mencairkan ASI. Susu bisa menjadi terlalu panas dan melukai mulut bayi.

Juga, jangan mencairkan ASI beku di dalam microwave. Ini dapat merusak protein yang ada di dalam ASI.

Jika Bunda memiliki masalah lain saat menyusui, ini saatnya Bunda bergabung dengan komunitas Mama MengASIhi! Di sini, Bunda bisa saling berbagi cerita dan pengalaman serta tips selama perjalanan menyusui.

Semoga informasi mengenai ciri-ciri ASI basi ini bermanfaat, ya!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

How To Tell If Breast Milk Is Bad? Signs And Tips To Prevent
www.momjunction.com/articles/how-to-tell-if-breast-milk-is-bad-spoil-signs-tips_00738355/ 

What Does Breast Milk Taste Like?
www.verywellfamily.com/how-does-breast-milk-taste-431548 

What Does Breast Milk Taste Like? You Asked, We Answered (and More)
www.healthline.com/health/what-does-breast-milk-taste-like 

Breast Milk Storage Guidelines
www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/storing-breast-milk/ 

Breastfeeding: How to Pump and Store Your Breast Milk
familydoctor.org/breastfeeding-how-to-pump-and-store-your-breast-milk/ 

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/kesalahan-menyimpan-asi/

id.theasianparent.com/3-panduan-khusus-menyimpan-asip

id.theasianparent.com/cara-menyimpan-asip

Penulis

Fitriyani