Tidak semua ibu bisa melakukan direct breastfeeding atau menyusui bayi secara langsung. Contohnya, bagi ibu bekerja yang harus kembali beraktivitas setelah masa cuti melahirkan selesai. Alhasil, mereka harus memberikan ASI perah (ASIP) pada anak mereka. Berbicara mengenai ASIP, bagaimana cara menyimpan ASIP agar kualitasnya bisa tetap terjaga? Berikut ulasannya!
Cara menyimpan ASIP
Ada beberapa langkah bagaimana cara menyimpan ASIP menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia.
- ASI perah disimpan dalam lemari pendingin atau menggunakan portable cooler bag
- ASI perah segar dapat disimpan dalam wadah tertutup selama 6-8 jam pada suhu ruangan (26ºC atau kurang). Jika lemari pendingin (bersuhu 4ºC atau kurang), ASI dapat disimpan selama 3-5 hari, di freezer satu pintu selama 2 minggu, di freezer dua pintu selama 3 bulan, dan di dalam deep freezer (bersuhu -18ºC atau kurang) selama 6 sampai 12 bulan.
- Bila ASI perah tidak akan diberikan dalam waktu 72 jam, maka ASI harus dibekukan.
- ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin (bersuhu 4ºC atau kurang) dapat bertahan selama kurang lebih 4 jam. Selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari pendingin selama 24 jam tetapi tidak dapat dibekukan lagi.
Agar penyimpanan ASIP lebih efektif, rencanakan untuk menyimpan ASIP sebanyak 60-177 ml dalam satu wadah. Bunda bisa menakarnya sesuai dengan banyaknya ASI yang biasa dikonsumsi bayi dalam sekali makan. Langka ini bisa membantu mengurangi jumlah ASI yang harus dibuang.
Artikel terkait: 3 Jenis ASI yang Bunda produksi selama menyusui, apa saja ya?
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan label ASI dengan tanggal saat dimasukan ke dalam kulkas. Bunda juga sebaiknya menerapkan metode penyimpanan ASIP first in first out (ASIP yang paling pertama disimpan di kulkas akan terlebih dahulu dikeluarkan dan diberikan ke bayi), untuk memastikan bayi selalu mendapat ASIP dalam kondisi baik setiap harinya.
ASI memang dapat disimpan dalam lemari es bersuhu -18ºC hingga 12 bulan. Namun perlu diingat ya, Bun, setelah 90 hari, keasaman dalam ASI dapat meningkat dan nutrisi dapat menurun. Jadi, Bunda sebaiknya hanya memberikan bayi ASIP yang telah dibekukan selama 6 bulan saja, tidak lebih dari itu.
Cara memanaskan ASI
Setelah mengetahui cara menyimpan ASIP, Bunda juga sebaiknya mengetahui cara untuk menghangatkan ASIP berikut ini:
- Ambil ASIP dari lemari es dan sisihkan
- Tuang air yang sangat hangat (bukan mendidih) ke dalam cangkir atau mangkuk.
- Tempatkan kantong ASI di dalam mangkuk berisi air hangat. Ingat, ya, Bun, ASIP harus disimpan dalam wadah tertutup selama perendaman di air hangat.
- Biarkan ASIP dalam air hangat selama 1-2 menit sampai ASIP mencapai suhu yang diinginkan.
- Dengan tangan bersih, masukkan ASI ke dalam dot bayi.
- Aduk ASIP (jangan kocok) untuk mencampur lemak yang mengapung.
- Sebelum menawarkan susu kepada bayi, Bunda sebaiknya memeriksa suhu ASI. Bunda dapat melakukan ini dengan menuangkan sedikit ke pergelangan tangan.
- Untuk mencegah kuman masuk ke dalam susu, hindari memasukkan jari ke dalam botol.
Selain itu, Bunda juga dapat menghangatkan ASI dengan meletakkan kantong ASI di bawah air mengalir. Sayangnya, cara ini membutuhkan waktu lebih lama dan menggunakan banyak air.
Yang paling penting, jangan pernah menghangatkan ASIP di microwave ya, Bun! Gelombang mikro tidak memanaskan makanan secara merata, sehingga menghangatkan ASIP di microwave mungkin dapat ‘membakar’ mulut bayi. Gelombang microwave juga dipercaya dapat merusak nutrisi dan antibodi dalam ASI.
Memilih wadah penyimpanan ASI
Salah satu hal yang perlu diperhatikan tentu saja terkait dengan wadah penyimpanan. Tempat yang baik untuk penyimpanan ASIP adalah wadah berbahan beling atau plastik dengan tutup yang kedap udara.
Jika Bunda lebih memilih wadah plastik, salah satu wadah untuk menyimpan ASIP yang bisa Bunda gunakan yaitu kantong ASI merek Bunny. Kantong ASI yang satu ini sudah bebas dari BPA (BPA free) dengan tutup rapat double Zip-lock dan juga double Layer sehingga lebih kuat dan tidak mudah robek.
Tidak hanya itu, kantong ASI merek Bunny juga disertai dengan temperature sensing function. Jadi, kita bisa tahu suhu ASIP hanya dengan melihat dari kantongnya.
Saat sensor termal berwarna pink dan biru menandakan ASi masih dalam kondisi dingin. Jika sensor thermal berwarna pink dan putih, hal ini menandakan suhu ASI sudah ideal. Dan saat kedua sensor thermal berwarna putih menandakan ASI dalam kondisi panas.
Kantong ASI merek bunny juga tersedia dalam beberapa varian dan ukuran, di antaranya yaitu Bunny breastmilk storage bag 100 ml, Bunny breastmilk storage bag 200 ml, Bunny breastmilk storage bag with spout 120 ml dan Bunny breastmilk storage bag with spout 250 ml.
Tertarik untuk memilih wadah yang satu ini? Bunda bisa membelinya di alfamart, alfamidi dan di sini.
Sumber: Healthline
Baca juga:
5 Cara Alami yang Bisa Memperbanyak ASI, Bunda Perlu Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.