Selain memiliki manfaat kesehatan, seks seharusnya menjadi hal yang menyenangkan bagi pasangan. Namun di balik manfaat dan kenikmatannya, keteledoran kecil dalam hubungan seks ternyata bisa berujung cedera saat seks dan berakibat serius.
Cedera saat seks sebenarnya sering dialami baik pria maupun wanita. Berikut ini theAsianparent akan mengulas 7 kasus cedera saat seks yang bisa terjadi ketika berhubungan.
Kasus Cedera Saat Seks yang Konyol dan Pernah Terjadi
1. Vagina terbakar akibat pasangan melakukan oral sex setelah konsumsi makanan pedas
Vulva (area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina) seorang wanita terbakar setelah pasangannya makan saus pedas dan melakukan seks oral padanya.
Bagi Anda pecinta makanan pedas, harap berhati-hati. Kisah ini dialami seorang wanita yang melaporkan sensasi terbakar di area vaginanya setelah ia menerima seks oral dari pasangannya.
“Saus pedas yang dikonsumsi pasangannya sebelum hubungan seks meninggalkan luka bakar ringan di daerah genitalnya,” kata Dr Gabe Wilson, seorang dokter unit gawat darurat, kepada Men’s Health tentang pasiennya.
Makanan pedas seperti cabai, tidak hanya menimbulkan rasa panas di lidah tetapi juga di permukaan kulit. Hal ini terjadi karena kulit memiliki reseptor yang memproses rasa sakit dari hal-hal dari luar tubuh seperti suhu ekstrem dan bahan kimia.
Ketika cabai menyentuh kulit, reseptor kulit memprosesnya sebagai reaksi kimia yang menciptakan sensasi menyakitkan. Terlebih lagi vagina adalah bagian tubuh yang memiliki bagian kulit yang paling sensitif. Efek panas cabai bisa menjadi bencana.
Artikel terkait: Oral Seks Untuk Suami atau Istri, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?
2. Cincin kawin nyangkut di penis
Kasus berikut ini mungkin terdengar agak konyol. Seorang pria memasang cincin kawin di sekitar penisnya. Hal itu ia lakukan dengan harapan cincin kawin tersebut dapat membantunya mengatasi disfungsi ereksi.
“Pasien mengalami disfungsi ereksi, dan mengalami kesulitan mempertahankan ereksi sehingga dia melakukan beberapa pencarian di internet, dan pun menemukan bahwa memasang cincin pada penis dapat membantu,” kata Dr. Robert J. Hartman Jr kepada Men’s Health.
Sebenarnya ada cincin khusus yang dirancang untuk penis. Hanya saja pria tersebut memutuskan untuk menggunakan cincin kawinnya untuk menguji tips yang didapatnya dari internet.
Malang tak dapat ditolak, cincinnya nyangkut dan tak bisa dilepaskan dari penis. Karena terbuat dari logam yang kokoh, cincin kawin tentu tak dapat terlepas begitu saja setelah terjadi ereksi.
Hartman mengatakan cincin kawin menghentikan aliran darah dari penis pasiennya, akibatnya penis menjadi bengkak dan muncul garis-garis nekrosis (kematian sel). Untunglah tim dokter bisa melepas cincin itu menggunakan pisau gergaji ujung berlian.
3. Cedera saat seks: Wanita ini alergi sperma hingga dilarikan ke UGD
Kasus alergi sperma yang pertama terjadi pada seorang wanita setelah ia menelan air mani pasangannya. Wanita itu juga mengalami kesulitan bernapas, sehingga harus dilarikan ke UGD.
Menurut BMJ Case Reports, ketika tim dokter melakukan penyelidikan lebih jauh, mereka menemukan bahwa wanita ini ternyata alergi terhadap antibiotik penilisin. Sementara pasangannya memiliki jejak antibiotik serupa, yaitu amoksisilin, yang terdapat dalam air maninya.
Si pasangan pria rupanya menggunakan amoksisilin untuk mengobati infeksi telinga yang sedang ia derita. Alergen yang ditransfer melalui hubungan seks jarang diteliti, dan kasus ini adalah salah satu yang pertama yang menunjukkan fenomena tersebut.
Studi lain, yang diterbitkan pada 2007 di The Journal of Investigational Allergology dan Clinical Immunology, melibatkan seorang wanita yang juga memiliki reaksi alergi setelah menelan air mani pasangannya. Wanita yang dimaksud memiliki riwayat alergi kacang Brazil, dan dokter menemukan jejak kacang brazil pada air mani pasangannya setelah ia mengonsumsi kacang tersebut beberapa hari sebelumnya.
Artikel terkait: “Alergi sperma membuatku susah punya anak…”, simak kisahnya!
4. Cedera trauma pada penis karena terjepit resleting
Sexual Medicine pernah memuat laporan pada bulan Maret 2013, mereka menemukan ternyata trauma penis akibat terjepit resleting cukup umum terjadi.
Para peneliti menyatakan, antara tahun 2002 hingga 2010, diperkirakan 17.616 orang berada ruang gawat darurat di Amerika Serikat karena cedera akibat alat kelamin mereka terjepit resleting.
“Penis hampir selalu merupakan satu-satunya organ genital yang terlibat,” tulis para peneliti. Usia rata-rata pasien untuk jenis cedera ini adalah 22 tahun.
5. Orgasme 3 jam tanpa henti, wanita ini dilarikan ke rumah sakit
Seks yang berakhir dengan orgasme biasanya menjadi tujuan sebagian besar orang, tetapi apa jadinya jika orgasme terjadi selama 3 jam tanpa henti?
Pada TLC Show “Sex Sent Me to ER,” seorang wanita bernama Liz melakukan hubungan seks dengan pasangannya Eric. Tetapi ketika orgasme berlangsung selama satu jam setelah berhubungan seks, dia mulai panik dan mencoba minum anggur dan melompat-lompat untuk mencoba dan menghentikan orgasme, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Akhirnya Liz pergi ke rumah sakit. Setelah tiga jam merasakan orgasme, baru orgasmenya mereda.
TLC Show tidak mengutip diagnosis spesifik untuk kondisi Liz. Tetapi suatu gangguan yang disebut persistent genital arousal disorder (PGAD) memang ada.
PGAD terjadi ketika seseorang memiliki rangsangan genital yang sering muncul entah dari mana dan tidak selalu disebabkan oleh pemicu gairah seksual yang khas.
Bahkan jika mereka melakukan masturbasi atau mengalami orgasme, itu tidak menawarkan kelegaan dari kondisi tersebut dan dapat mengakibatkan stres dan rasa sakit yang konstan. Kondisi ini biasanya memengaruhi wanita.
6. Menjadi tuli gara-gara ciuman yang terlalu hot
Ciuman adalah ekspresi yang biasanya digunakan untuk menunjukkan kasih sayang. Tapi ciuman yang terlalu hot bisa menjadi masalah serius.
Mengutip dari Reuters, seorang wanita di Cina dengan penuh gairah mencium kekasihnya hingga berakibat fatal, gendang telinganya pecah.
Wanita ini tiba di rumah sakit dalam keadaan benar-benar tuli di telinga kirinya. Dokter mengatakan telinganya akan kembali normal dalam waktu dua bulan. Untung saja bukan tuli permanen ya.
“Ciuman itu mengurangi tekanan di mulut, menarik gendang telinga, dan menyebabkan kerusakan telinga,” kata dokter yang menangani wanita itu.
Artikel Terkait: Awas! Bahaya di balik posisi seks woman on top yang jadi favorit wanita
7. Cedera saat seks: Radang usus buntu akibat menelan kondom
Jika biasanya seseorang terkena usus buntu akibat kebanyakan makan pedas, lain halnya dengan yang terjadi pada kasus satu ini.
Seorang wanita berusia 26 tahun tiba di rumah sakit dengan keluhan mual dan nyeri di daerah perutnya. Setelah melakukan tes, dokter menemukan dia menderita radang usus karena menelan kondom.
Menelan kondom bisa mengakibatkan peradangan, menurut laporan 2016, yang diterbitkan dalam Journal of Medical Case Reports.
***
Itulah beberapa kasus cedera saat seks yang pernah terjadi. Mungkin tidak masuk akal bagi Anda, namun hal ini juga bisa menimpa kalian. Jadi, selalu hati-hati ya saat bercinta!
Baca juga:
Waspada saat bercinta, ini 5 cedera seks yang bisa Anda alami!
5 Alasan Mengapa Anal Seks Tidak Dianjurkan, Coba Variasi yang Lain
Vagina Berdarah Usai Melakukan Seks, Apa Sajakah Penyebabnya?