Dari sekian banyaknya posisi bercinta yang paling digemari, apa yang paling Parents sukai? Apakah posisi woman on top yang jadi pilihannya?
Melakukan hubungan seks tentu saja perlu variasi. Ibarat bumbu dapur tanpa garam, aktivitas seks tanpa di-refresh dengan gaya bercinta tentu saja sangat membosankan.
Nah, jika Parents bosan dengan posisi seks misionaris, biasanya posisi woman on top akan menjadi pilihan selanjutnya. Selain itu, posisi ini digemari perempuan karena memberinya kendali pada percintaan di atas ranjang.
Posisi woman on top memberikan kepuasan hingga capai orgasme
Setidaknya posisi ini diakui menjadi kegemaran para Bunda. Sebut saja Anya, perempuan berusia 28 tahun ini mengaku kalau posisi woman on top bisa membuatnya mencapai kepuasan bercinta.
Beruntung, sang suami pun tidak keberatan dan setuju jika posisi ini bisa memberikan kenikmatan untuk istrinya.
“Ya, namanya juga aktivitas seksual kan memang harus dikomunikasikan. Ya, sejak awal saya bilang kalau paling senang jika posisi saya di atas. Lebih puas. Untung saja suami keberatan. Lagi pula, gaya bercinta itu kan harus terus dieksplorasi. Jadi, bukan berarti setiap make love, posisi woman on top terus menerus,” tegas Anya.
Sang suami, Andre, juga menambahkan, “Ya, masing-masing dari kami memang punya gaya favorit yang bisa bantu kami untuk mencapai klimaks. Intinya, sih, mau apa pun posisinya harus dikomunikasikan dengan baik. Sama-sama nyaman, jangan dipaksa,”
Artikel terkait: Duh, penis ternyata bisa patah! Hati-hati lakukan 3 posisi seks ini
Salah satu risko bisa menyebabkan fraktur penis.
Penelitian tentang posisi woman on top
Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa posisi woman on top saat bercinta menyimpan bahaya yang tidak main-main. Ilmuwan menyatakan, posisi ini bisa menyebabkan fraktur penis atau penis patah. Selain posisi woman on top, posisi doggy style juga berisiko 29% menyebabkan penis patah.
Penelitian ini dilakukan di School of Medical Sciences, Universitas Campinas di Brazil dan dipublikasikan di jurnal Advances in Urology Mereka menjelaskan posisi woman on top adalah posisi paling berisiko menyebabkan fraktur penis.
Ilmuwan menganalisis cedera akibat hubungan seksual yang terjadi pada laki-laki, dan fraktur penis menjadi hal paling sering terjadi. Sekitar 50% laki-laki yang melaporkan alami cedera saat seks adalah ketika bercinta dengan gaya woman on top.
Penelitian ini melihat data pasien dari rumah sakit di Campinas, yang mengalami fraktur penis dalam rentang waktu 13 tahun. Rata-rata usia pasien adalah 34 tahun. Penelitian ini melibatkan 44 orang yang mengalami fraktur penis dari tiga rumah sakit di Campinas, Brazil. Para laki-laki diminta mengungkapkan posisi bercinta mereka selama ini.
Terungkap bahwa gaya yang paling berisiko menyebabkan fraktur penis adalah posisi woman on top dan doggy style.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa variasi yang satu ini memiliki risiko paling tinggi sebagai penyebab terjadinya fraktur penis. Hipotesis para ilmuwan dalam studi ini menyebut, posisi bercinta dengan perempuan di atas, akan membuat seluruh berat badannya bertumpu pada penis yang sedang ereksi.
Saat melakukan gaya ini, laki-laki tidak bisa menghentikan pergerakan saat terjadi kesalahan pada proses penetrasi. Sedangkan bila laki-laki yang mengendalikan gerakan, mereka bisa langsung berhenti saat terjadi kesalahan dalam penetrasi, sehingga membatasi cedera yang bisa terjadi.
Meski demikian, perlu menjadi catatan bahwa data pasien yang dikumpulkan dalam kurun waktu 13 tahun hanya mendapati sebanyak 44 lelaki dengan cedera penis akibat hubungan seksual. Sehingga kondisi penis patah akibat berhubungan intim bisa dikatakan kondisi langka yang jarang terjadi.
Jadi, Anda tidak perlu absen melakukan posisi ini. Tapi cukup dengan lebih berhati-hati. Biar bagaimana pun, apa pun gaya bercinta tentu saja perlu dilakukan lebih hati-hati untuk mencegah segala risiko yang bisa terjadi.
Terlepas ingin melakukan posisi woman on top atau tidak, jangan lupa untuk mengomunikasikan pada pasangan terkait variasi apa yang akan dipilih. Tak lupa, jangan ragu juga untuk bermesraan atau melakukan pillow talk setelah berhubungan seks. Harapannya, kedua belah pihak, baik suami dan istri bisa merasa nyaman dan terpuaskan. Setuju bukan, Parents?
***
Baca juga:
Terungkap! Ini 7 Hal yang Ada di Pikiran Paksu saat Bunda di Posisi Woman on Top
5 Tanda Suami Romantis Menurut Islam, Pak Suami Termasuk Nggak Bun?
Istri Malas Berhubungan Seks? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.