X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!

Bacaan 7 menit
5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!

Bila tidak segera ditangani, penyakit kuning bisa menyebabkan komplikasi, Begini cara menurunkan kuning bayi dengan cepat.

“Duh, bayinya kuning, nih, Bunda!” demikian kata beberapa ibu lain setelah melihat bayi Anda. Sebagai ibu baru, mungkin sulit bagi Anda untuk mengetahui bayi mengalami penyakit kuning. Namun, bila Anda sudah tahu kalau bayi Anda mengalaminya sebenarnya ada cara menurunkan kuning bayi dengan cepat.

Caranya sebagai berikut ini. 

5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!

Yang Dimaksud dengan Penyakit Kuning

cara menurunkan kuning bayi dengan cepat

Melansir Kidshealth, bayi dengan penyakit kuning atau jaundice atau ikterus (icterus) memiliki warna kulit dan mata (bagian putihnya) berwarna kuning. Hal ini terjadi ketika ada terlalu banyak bilirubin di dalam darah bayi.

Bilirubin adalah zat kimia berwarna kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah. Lever bertugas menghilangkannya dari darah dan memasukkannya ke dalam usus sehingga dapat keluar dari tubuh –proses ini memerlukan waktu beberapa hari.

Namun, pada bayi yang baru lahir levernya belum befungsi optimal sehingga belum mampu menghilangkan bilirubin sebaik yang dilakukan orang dewasa. Kondisi ini membuat bilirubin menumpuk lebih cepat daripada yang dapat dipecah lever dan dikeluarkan dari tubuh hingga kemudian bayi mengalami penyakit kuning.

Jaundice bisa muncul kurang dari 1 hari atau 2-3 hari setelah bayi lahir.

Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/fakta-bilirubin

Gejala Penyakit Kuning

Disebut penyakit kuning atau hijau kekuningan karena bayi menunjukkan warna ini pada seluruh bagian kulit dan bola matanya (bagian putih), dan atau kuku, gusi dan lidahnya. Tidak hanya itu, urine bayi juga berwarna kuning pekat serta bayi menjadi sangat rewel dan terlihat lelah.

Mungkin beberapa ibu baru sulit menyadari kondisi ini pada anak. Salah satu cara untuk mengetahui bayi mengalami penyakit kuning adalah dengan menekan lembut dahi atau hidungnya. Bila saat ditekan kulit tampak menguning, itu tanda ia mengalami jaundice ringan.

Tanda lainnya adalah bayi kurang bisa mengisap payudara ibu dengan baik, ia rewel atau gelisah, dan kalau menangis nadanya tinggi sekali.

Bila gejala-gejala ini tidak segera diatasi –dalam waktu lebih dari satu bulan- maka akan mengakibatkan komplikasi. Salah satunya kernicterus atau kerusakan otak yang diakibatkan penyakit kuning.

Artikel terkait: Ketahui Fakta Bilirubin, Faktor yang Membuat Bayi Menjadi Kuning

Penyebab Bayi Mengalami Penyakit Kuning

5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!

Penyakit kuning umum dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir (hampir 80 persen bayi), dan ini normal. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa 60 dari 100 bayi sehat mengalami penyakit kuning.

Penyakit kuning biasanya muncul 2-4 hari setelah bayi lahir dan bisa hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 2 minggu. Hal ini terjadi karena bayi baru lahir memang memiliki lebih banyak sel darah daripada orang dewasa.

Berikut ini beberapa penyebab seorang bayi mengalami penyakit kuning:

1. Lahir prematur

Dengan mayoritas organ tubuh yang belum sempurna (salah satunya lever), bisa dibilang bayi yang lahir prematur lebih tidak siap mengeluarkan bilirubin daripada bayi yang lahir normal. Pada bayi prematur, butuh waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk bisa sembuh dari penyakit kuning.

2. Tidak mendapatkan ASI yang cukup

Hal ini sering terjadi pada beberapa hari pertama kehidupan bayi, karena memang ASI ibu belum keluar atau bayi mengalami kesulitan selama menyusui. Jika bayi mengalami penyakit kuning yang disebabkan kekurangan ASI, (breastfeeding jaundice), yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan lebih sering lagi memberinya ASI.

Bila Bunda mengalami kesulitan dalam memberi ASI kepada bayi, ada baiknya meminta bantuan konsultan laktasi.

3. Memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya

Jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, tubuh ibu membuat antibodi yang menyerang sel darah merah bayi dan penumpukan bilirubin pada darah bayi. Ini terjadi ketika:

  • Golongan darah ibu adalah O dan golongan darah bayi adalah A atau B (ketidakcocokan ABO).
  • Faktor Rh ibu (protein yang ditemukan pada sel darah merah) negatif dan bayinya Rh positif.

4. Memiliki masalah genetik yang membuat sel darah merah lebih rapuh

Sel darah merah lebih mudah rusak pada masalah kesehatan seperti sferositosis herediter (hereditary spherocytosis) dan defisiensi G6PD.

5. Jumlah sel darah merah tinggi

Bayi lahir dengan jumlah sel darah merah yang tinggi (polycythemia) atau ada memar besar di kepalanya (cephalohematoma).

Cerita mitra kami
Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!
Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!
Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!
Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak Bayi dan Balita
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun
Inilah Tahap Perkembangan Anak 1 Tahun

Penyebab lainnya dari jaundice adalah infeksi, enzim yang rendah, dan juga adanya masalah pada sistem pencernaan bayi (terutama lever).

Artikel terkait: Penyakit Kuning pada Bayi: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

Ini 5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat

cara menurunkan kuning bayi dengan cepat

Cara menurunkan kuning bayi dengan cepat tergantung pada PENYEBAB penyakit kuning itu sendiri, kadar bilirubin pada tubuh si bayi, dan usia bayi.

Sebenarnya penyakit kuning hilang dengan sendirinya –sebagian besar bayi mengalami ini—dan beberapa ada yang membutuhkan perawatan lebih serius.

Berikut ini beberapa cara menurunkan kuning bayi dengan cepat, seperti yang juga disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

1. ASI

Kehilangan cairan (dehidrasi) merupakan salah satu penyebab bayi mengalami penyakit kuning. Oleh karena itu, salah satu cara menanganinya adalah dengan meningkatkan cairan nutrisi ke dalam tubuh bayi guna meningkatkan kadar bilirubin kembali.

Rutin menyusui bayi yang baru lahir dan mengalami penyakit kuning. Pada kasus bayi dengan penyakit kuning, IDAI dan Mayo Clinic menyarankan pemberian ASI 8-12 kali ASI pada bayi setiap harinya dengan durasi masing-masing sekitar 10-15 menit.

Sementara bayi yang diberi sufor harus mendapatkan setidaknya 1 hingga 2 ons atau sekitar 30 hingga 60 mililiter sufor setiap 2 hingga 3 jam selama minggu pertamanya.

Jika ASI ibu belum banyak atau sulit keluar, dokter biasanya akan menyarankan suplementasi dengan susu formula (sufor).

Penyakit kuning ringan bisa hilang setelah 1 atau 2 minggu. Namun pada kasus penyakit kuning yang lebih serius, pengobatan harus dimulai sesegera mungkin. Caranya bisa dengan:

2. Fototerapi

Ini dilakukan di rumah sakit. Fototerapi dilakukan dengan cara bayi berbaring di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau.

Dalam kondisi ini bayi hanya mengenakan pakaian seminim mungkin (popok saja) dan penutup mata sehingga memungkinkan sebagian besar kulitnya terpapar cahaya lampu.

Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sedemikian rupa sehingga dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui urin dan feses.

Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan bantalan atau kasur yang memancarkan cahaya.

3. Transfusi darah tukar (exchange blood transfusion)

Prosedur darurat ini bisa dilakukan jika kadar bilirubin sangat-sangat tinggi dan tidak mampu diturunkan dengan fototerapi atau prosedur lain. Caranya dengan mengganti darah bayi dengan darah dari donor guna membantu menurunkan kadar bilirubin dengan cepat.

Pengambilan darah bayi dalam jumlah kecil dilakukan berulang kali, kemudian diganti dengan darah donor. Menurut Mayo Clinic, prosedur yang dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir ini bisa membantu mengencerkan bilirubin dan antibodi ibu.

4. Imunoglobulin intravena (IVIg)

Cara menurunkan kuning bayi dengan cepat bisa dengan metode IVIg atau intravenous immunoglobulin (imuniglobulin intravena). Ini adalah cara mengatasi penyakit kuning yang disebabkan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi di mana bayi membawa antibodi ibu yang berkontribusi pada pemecahan cepat sel darah merah bayi.

Transfusi imunoglobulin intravena –protein darah yang dapat mengurangi kadar antibodi- dapat menurunkan penyakit kuning dan mengurangi kebutuhan akan transfusi darah tukar, meskipun hasilnya tidak konklusif.

5. Berjemur

Hal paling mudah yang bisa Anda lakukan di rumah adalah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi antara sekitar pukul 7 hingga 9.

Tips, kenakan bayi pakaian yang minim dan pelindung mata untuk menghindari sengatan matahari pada matanya. Jangan menjemur bayi lewat pukul 9 untuk menghindari iritasi yang diakibatkan sengatan matahari panas.

Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/cara-menjemur-bayi

Tanda Penyakit Kuning Berbahaya

cara menurunkan kuning bayi dengan cepat

Selain bayi mengalami gejala di atas, penyakit kuning menjadi sangat berbahaya bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

  • Si kecil mengalami demam tinggi di atas 38° Celsius.
  • Warna kuning pada kulit bayi semakin pekat dan menyebar lebih luas.
  • Menolak saat diberikan ASI atau sufor.
  • Tampak lesu atau letih
  • Sering menangis dengan nada yang kencang sekali.

***

Demikianlah penjelasan mengenai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat!

Sumber:

8 Cara Mengatasi Bayi Kuning dengan Tepat

https://bebeclub.co.id/artikel/detail/ibu-perlu-tahu/tips-mengatasi-penyakit-kuning-pada-bayi

Gejala dan Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat

https://kumparan.com/artikel-kesehatan/gejala-dan-cara-menurunkan-kuning-bayi-dengan-cepat-1y9d0pQt7y7/1

Infant jaundice

www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/diagnosis-treatment/drc-20373870

Baca juga:

Ikterus Neonatorum: Gejala, Penyebab, Perawatan Bayi Kuning

Normalkah Bayi Kuning karena ASI? Simak Penjelasan Ini, Bun!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

febriasilaen

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • 5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!
Bagikan:
  • Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!
    Cerita mitra kami

    Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!

  • Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!
    Cerita mitra kami

    Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!

  • Mata Merah pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

    Mata Merah pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

  • Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!
    Cerita mitra kami

    Ingin Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil? Yuk, Simak 5 Tips Stimulasi Berikut Ini, Bunda!

  • Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!
    Cerita mitra kami

    Bunda, Ini 5 Pilihan Hadiah Terbaik untuk Si Kecil yang Aktif!

  • Mata Merah pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

    Mata Merah pada Bayi: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.