“Duh, bayinya kuning, nih, Bunda!” demikian kata beberapa ibu lain setelah melihat bayi Anda. Sebagai ibu baru, mungkin sulit bagi Anda untuk mengetahui bayi mengalami penyakit kuning. Namun, bila Anda sudah tahu kalau bayi Anda mengalaminya sebenarnya ada cara menurunkan kuning bayi dengan cepat.
Caranya sebagai berikut ini.
5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat, Cek di Sini!
Yang Dimaksud dengan Penyakit Kuning
Melansir Kidshealth, bayi dengan penyakit kuning atau jaundice atau ikterus (icterus) memiliki warna kulit dan mata (bagian putihnya) berwarna kuning. Hal ini terjadi ketika ada terlalu banyak bilirubin di dalam darah bayi.
Bilirubin adalah zat kimia berwarna kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah. Lever bertugas menghilangkannya dari darah dan memasukkannya ke dalam usus sehingga dapat keluar dari tubuh –proses ini memerlukan waktu beberapa hari.
Namun, pada bayi yang baru lahir levernya belum befungsi optimal sehingga belum mampu menghilangkan bilirubin sebaik yang dilakukan orang dewasa. Kondisi ini membuat bilirubin menumpuk lebih cepat daripada yang dapat dipecah lever dan dikeluarkan dari tubuh hingga kemudian bayi mengalami penyakit kuning.
Jaundice bisa muncul kurang dari 1 hari atau 2-3 hari setelah bayi lahir.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/fakta-bilirubin
Gejala Penyakit Kuning
Disebut penyakit kuning atau hijau kekuningan karena bayi menunjukkan warna ini pada seluruh bagian kulit dan bola matanya (bagian putih), dan atau kuku, gusi dan lidahnya. Tidak hanya itu, urine bayi juga berwarna kuning pekat serta bayi menjadi sangat rewel dan terlihat lelah.
Mungkin beberapa ibu baru sulit menyadari kondisi ini pada anak. Salah satu cara untuk mengetahui bayi mengalami penyakit kuning adalah dengan menekan lembut dahi atau hidungnya. Bila saat ditekan kulit tampak menguning, itu tanda ia mengalami jaundice ringan.
Tanda lainnya adalah bayi kurang bisa mengisap payudara ibu dengan baik, ia rewel atau gelisah, dan kalau menangis nadanya tinggi sekali.
Bila gejala-gejala ini tidak segera diatasi –dalam waktu lebih dari satu bulan- maka akan mengakibatkan komplikasi. Salah satunya kernicterus atau kerusakan otak yang diakibatkan penyakit kuning.
Artikel terkait: Ketahui Fakta Bilirubin, Faktor yang Membuat Bayi Menjadi Kuning
Penyebab Bayi Mengalami Penyakit Kuning
Penyakit kuning umum dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir (hampir 80 persen bayi), dan ini normal. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa 60 dari 100 bayi sehat mengalami penyakit kuning.
Penyakit kuning biasanya muncul 2-4 hari setelah bayi lahir dan bisa hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 2 minggu. Hal ini terjadi karena bayi baru lahir memang memiliki lebih banyak sel darah daripada orang dewasa.
Berikut ini beberapa penyebab seorang bayi mengalami penyakit kuning:
1. Lahir prematur
Dengan mayoritas organ tubuh yang belum sempurna (salah satunya lever), bisa dibilang bayi yang lahir prematur lebih tidak siap mengeluarkan bilirubin daripada bayi yang lahir normal. Pada bayi prematur, butuh waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk bisa sembuh dari penyakit kuning.
2. Tidak mendapatkan ASI yang cukup
Hal ini sering terjadi pada beberapa hari pertama kehidupan bayi, karena memang ASI ibu belum keluar atau bayi mengalami kesulitan selama menyusui. Jika bayi mengalami penyakit kuning yang disebabkan kekurangan ASI, (breastfeeding jaundice), yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan lebih sering lagi memberinya ASI.
Bila Bunda mengalami kesulitan dalam memberi ASI kepada bayi, ada baiknya meminta bantuan konsultan laktasi.
3. Memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya
Jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, tubuh ibu membuat antibodi yang menyerang sel darah merah bayi dan penumpukan bilirubin pada darah bayi. Ini terjadi ketika:
- Golongan darah ibu adalah O dan golongan darah bayi adalah A atau B (ketidakcocokan ABO).
- Faktor Rh ibu (protein yang ditemukan pada sel darah merah) negatif dan bayinya Rh positif.
4. Memiliki masalah genetik yang membuat sel darah merah lebih rapuh
Sel darah merah lebih mudah rusak pada masalah kesehatan seperti sferositosis herediter (hereditary spherocytosis) dan defisiensi G6PD.
5. Jumlah sel darah merah tinggi
Bayi lahir dengan jumlah sel darah merah yang tinggi (polycythemia) atau ada memar besar di kepalanya (cephalohematoma).
Penyebab lainnya dari jaundice adalah infeksi, enzim yang rendah, dan juga adanya masalah pada sistem pencernaan bayi (terutama lever).
Artikel terkait: Penyakit Kuning pada Bayi: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati
Ini 5 Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat
Cara menurunkan kuning bayi dengan cepat tergantung pada PENYEBAB penyakit kuning itu sendiri, kadar bilirubin pada tubuh si bayi, dan usia bayi.
Sebenarnya penyakit kuning hilang dengan sendirinya –sebagian besar bayi mengalami ini—dan beberapa ada yang membutuhkan perawatan lebih serius.
Berikut ini beberapa cara menurunkan kuning bayi dengan cepat, seperti yang juga disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. ASI
Kehilangan cairan (dehidrasi) merupakan salah satu penyebab bayi mengalami penyakit kuning. Oleh karena itu, salah satu cara menanganinya adalah dengan meningkatkan cairan nutrisi ke dalam tubuh bayi guna meningkatkan kadar bilirubin kembali.
Rutin menyusui bayi yang baru lahir dan mengalami penyakit kuning. Pada kasus bayi dengan penyakit kuning, IDAI dan Mayo Clinic menyarankan pemberian ASI 8-12 kali ASI pada bayi setiap harinya dengan durasi masing-masing sekitar 10-15 menit.
Sementara bayi yang diberi sufor harus mendapatkan setidaknya 1 hingga 2 ons atau sekitar 30 hingga 60 mililiter sufor setiap 2 hingga 3 jam selama minggu pertamanya.
Jika ASI ibu belum banyak atau sulit keluar, dokter biasanya akan menyarankan suplementasi dengan susu formula (sufor).
Penyakit kuning ringan bisa hilang setelah 1 atau 2 minggu. Namun pada kasus penyakit kuning yang lebih serius, pengobatan harus dimulai sesegera mungkin. Caranya bisa dengan:
2. Fototerapi
Ini dilakukan di rumah sakit. Fototerapi dilakukan dengan cara bayi berbaring di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau.
Dalam kondisi ini bayi hanya mengenakan pakaian seminim mungkin (popok saja) dan penutup mata sehingga memungkinkan sebagian besar kulitnya terpapar cahaya lampu.
Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sedemikian rupa sehingga dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui urin dan feses.
Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan bantalan atau kasur yang memancarkan cahaya.
3. Transfusi darah tukar (exchange blood transfusion)
Prosedur darurat ini bisa dilakukan jika kadar bilirubin sangat-sangat tinggi dan tidak mampu diturunkan dengan fototerapi atau prosedur lain. Caranya dengan mengganti darah bayi dengan darah dari donor guna membantu menurunkan kadar bilirubin dengan cepat.
Pengambilan darah bayi dalam jumlah kecil dilakukan berulang kali, kemudian diganti dengan darah donor. Menurut Mayo Clinic, prosedur yang dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir ini bisa membantu mengencerkan bilirubin dan antibodi ibu.
4. Imunoglobulin intravena (IVIg)
Cara menurunkan kuning bayi dengan cepat bisa dengan metode IVIg atau intravenous immunoglobulin (imuniglobulin intravena). Ini adalah cara mengatasi penyakit kuning yang disebabkan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi di mana bayi membawa antibodi ibu yang berkontribusi pada pemecahan cepat sel darah merah bayi.
Transfusi imunoglobulin intravena –protein darah yang dapat mengurangi kadar antibodi- dapat menurunkan penyakit kuning dan mengurangi kebutuhan akan transfusi darah tukar, meskipun hasilnya tidak konklusif.
5. Berjemur
Hal paling mudah yang bisa Anda lakukan di rumah adalah dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi antara sekitar pukul 7 hingga 9.
Tips, kenakan bayi pakaian yang minim dan pelindung mata untuk menghindari sengatan matahari pada matanya. Jangan menjemur bayi lewat pukul 9 untuk menghindari iritasi yang diakibatkan sengatan matahari panas.
Artikel terkait: https://id.theasianparent.com/cara-menjemur-bayi
Tanda Penyakit Kuning Berbahaya
Selain bayi mengalami gejala di atas, penyakit kuning menjadi sangat berbahaya bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
- Si kecil mengalami demam tinggi di atas 38° Celsius.
- Warna kuning pada kulit bayi semakin pekat dan menyebar lebih luas.
- Menolak saat diberikan ASI atau sufor.
- Tampak lesu atau letih
- Sering menangis dengan nada yang kencang sekali.
***
Demikianlah penjelasan mengenai cara menurunkan kuning bayi dengan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat!
Sumber:
8 Cara Mengatasi Bayi Kuning dengan Tepat
https://bebeclub.co.id/artikel/detail/ibu-perlu-tahu/tips-mengatasi-penyakit-kuning-pada-bayi
Gejala dan Cara Menurunkan Kuning Bayi dengan Cepat
https://kumparan.com/artikel-kesehatan/gejala-dan-cara-menurunkan-kuning-bayi-dengan-cepat-1y9d0pQt7y7/1
Infant jaundice
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/diagnosis-treatment/drc-20373870
Baca juga:
Ikterus Neonatorum: Gejala, Penyebab, Perawatan Bayi Kuning
Normalkah Bayi Kuning karena ASI? Simak Penjelasan Ini, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.