TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Cara Menumbuhkan Pola Berpikir Kritis Pada Anak

Bacaan 3 menit
Cara Menumbuhkan Pola Berpikir Kritis Pada Anak

Pola pikir kritis tentu penting bagi tumbuh kembang anak. Lalu, bagaimana cara menumbuhkan pola pikir tersebut pada si kecil?

Semua orangtua tentu berupaya  memberikan pendidikan terbaik bagi buah hatinya. Salah satunya adalah dengan cara menumbuhkan pola berpikir kritis pada anak.

Kemampuan berpikir kritis ini akan menjadi landasan penting dalam kehidupan yang bisa menentukan kesuksesan seseorang di masa depan. Pada anak-anak, kemampuan berpikir kritis akan menjadi landasan penting yang mempengaruhi cara anak berpikir di usia dewasa.

Menumbuhkan pola berpikir kritis sebaiknya dilakukan sejak anak-anak.

Menumbuhkan pola berpikir kritis sebaiknya dilakukan sejak anak-anak.

Cara menumbuhkan pola berpikir kritis pada anak sejak usia dini

Berpikir kritis merupakan pola pikir yang melibatkan proses “menganalisa” dan “mengevaluasi “ suatu informasi melalui pengamatan, pengalaman dan komunikasi.

Dengan berpikir kritis, anak  tidak hanya menerima informasi begitu saja, melainkan dengan mempertanyakannya. Sehingga kelak  bisa menilai suatu informasi dan memecahkan masalah dengan tepat dan akurat.

Namun berpikir kritis ini tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan melalui proses pembelajaran yang konsisten dan berkesinambungan. Proses belajar ini bahkan bisa dimulai sejak usia balita.

Sebagaimana yang kita ketahui, pada Masa Emas /Golden Age (usia 1-3 tahun) kemampuan otak anak   untuk menyerap informasi sangat tinggi. Masa-masa ini tidak akan terulang lagi. Dan informasi yang diserap anak pada masa ini akan berdampak bagi perkembangan anak di masa mendatang.

Pada masa inilah semestinya orangtua bisa mengoptimalkan perannya sebagai pendidik dan peletak dasar kecerdasan, baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.  Mengenalkan pola berpikir kritis pada anak tidaklah sesulit dan serumit yang dibayangkan. Orangtua  bisa mengenalkan dan mengajarkan cara berfikir kreatif  pada anak dengan cara yang menyenangkan dan tidak dipaksakan.

Cara menanamkan pola pikir kritis pada anak

Menumbuhkan cara berpikir kritis pada anak bisa kita lakukan dalam suasana santai dalam keseharian kita.  Cara-cara sederhana di bawah ini  dapat kita lakukan untuk menumbuhkan pola pikir kritis pada anak-anak kita :

1. Ajarkan anak untuk mengamati suatu benda dan menarik kesimpulan berdasarkan pengamatannya.

Misalnya : ketika anak melihat kucing, tanyakan berapa jumlah kaki, mata, telinga yang dimiliki kucing.

2. Ajak anak untuk membandingkan dua objek yang berbeda dan kontras

Hal ini akan membuat anak belajar untuk menganalisa dan mengkategorikan “persamaan” maupun “perbedaan” dari objek yang diamati.

Contohnya : meminta anak untuk membandingkan buah apel dan rambutan. Atau kucing dan burung. Atau apapun yang ada di sekitar mereka. Tanyakan pada mereka, apa persamaan dan perbedaan keduanya.

3. Mendiskusikan dan menganalisa cerita

Misalkan dengan meminta anak untuk menceritakan kembali cerita yang sudah ia dengar atau kita bacakan dengan bahasa anak.

Kemudian tanyakan pendapat anak mengenai isi cerita, karakter tokoh dan arahkan anak agar mampu menghubungkan cerita dengan kejadian dalam kehidupan nyata.

Contoh, mengapa kelinci bisa dikalahkan oleh kura-kura? Bolehkah kita bersikap sombong seperti yang kelinci lakukan?

4. Mengajarkan kerjasama dalam permainan yang mengasyikkan

  • Kita bisa memberi kesempatan pada pada anak untuk bekerjasama dengan mengundang teman-teman seusianya, atau melibatkan saudara-saudaranya.
  • Kemudian, beri stimulus pada anak agar berani mengungkapkan gagasan dan ide, serta mengeksplorasi kreativitas mereka.
  • Sebagai alat bantu, kita bisa menyediakan permainan kreatif seperti plastisin, lego, pasir, gelembung sabun dan lain-lain.
  • Atau dengan mengajak anak-anak bercerita bersama. Kemudian mintalah anak untuk menyampaikan penilaiannya agar mereka belajar mempertahankan pendapat mereka dengan cara yang baik.

5. Mintalah anak untuk melanjutkan sebuah cerita

Biarkan anak mengembangkan imajinasi dan daya kreatifnya untuk menentukan arah dan ending cerita.
Gantilah metoda menjawab pertanyaan yang diajukan anak dengan balik bertanya.

Hal ini akan menumbuhkan daya kreatif anak, dan yakinlah, kita akan terkejut mendengar jawaban-jawaban mereka yang ajaib dan lucu.

Bila kita konsisten menerapkan cara-cara di atas, kita tidak saja membangun pola pikir kreatif pada anak, melainkan juga membangun mental anak dan menciptakan kedekatan anak orangtua yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak sepanjang hidupnya.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, Parents!

***

Baca juga:

Dorong anak berpikir kritis dengan lakukan 3 hal ini

Cerita mitra kami
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Rahasia Agar Anak Cerdas
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
8 Eksperimen Sains Sederhana yang Dapat Dilakukan Anak dan Orang Tua di Rumah
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting
10 Kiat Mendidik Anak Berbakat di Sekolah, Wawasan Orang Tua Penting

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Liza P. Arjanto

  • Halaman Depan
  • /
  • Prasekolah
  • /
  • Cara Menumbuhkan Pola Berpikir Kritis Pada Anak
Bagikan:
  • 7 Ciri-Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia, Cek Sekarang!

    7 Ciri-Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia, Cek Sekarang!

  • 7 Ciri-ciri Anak Jenius atau Gifted Child, Apakah Si Kecil Salah Satunya?

    7 Ciri-ciri Anak Jenius atau Gifted Child, Apakah Si Kecil Salah Satunya?

  • 10 Ciri-Ciri Anak Punya Sifat Baik yang Terlihat saat Balita, Cek!

    10 Ciri-Ciri Anak Punya Sifat Baik yang Terlihat saat Balita, Cek!

  • 7 Ciri-Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia, Cek Sekarang!

    7 Ciri-Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia, Cek Sekarang!

  • 7 Ciri-ciri Anak Jenius atau Gifted Child, Apakah Si Kecil Salah Satunya?

    7 Ciri-ciri Anak Jenius atau Gifted Child, Apakah Si Kecil Salah Satunya?

  • 10 Ciri-Ciri Anak Punya Sifat Baik yang Terlihat saat Balita, Cek!

    10 Ciri-Ciri Anak Punya Sifat Baik yang Terlihat saat Balita, Cek!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti