Beberapa anak secara alami memiliki sifat pemalu, ini berarti mereka lebih lambat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. Terutama pada balita, sebenarnya sangat normal jika mereka cenderung lebih pemalu. Yang jadi pertanyaan Parents kemudian, adakah cara menghilangkan sifat pemalu balita?
Jawaban, ya! Parents dapat membantu anak yang pemalu dengan cara mendukung mereka terlibat dalam situasi sosial dan mendorong anak untuk lebih berani. Lalu, apa saja yang bisa Ayah dan Bunda lakukan? Yuk, simak ulasan selengkapnya.
Mengapa Anak Bersifat Pemalu?
Pada dasarnya, perilaku pemalu adalah hal yang normal pada bayi dan anak-anak. Coba perhatikan, bayi akan menempel pada orang tuanya atau menangis ketika berada dalam lingkungan sosial yang asing baginya. Sering kali, mereka mencoba menghindari interaksi sosial dengan cara menyembunyikan kepala, berpaling, atau menutup mata.
Pada anak prasekolah, sifat pemalu ini dapat dikenali dari sejumlah perilaku. Seperti anak enggan berbicara ketika orang asing berbicara dengannya, ia mungkin selalu bersembunyi di balik tubuh orang tuanya, atau menghindari bergabung dalam permainan.
Adapun anak usia sekolah yang pemalu biasanya cenderung lebih pasif saat di kelas dan mengalami kesulitan berteman. Ia lebih suka duduk dan menonton orang lain bermain, atau menghindari kegiatan baru.
Anak pemalu bukan berarti ada yang salah dengan dirinya. Faktanya, setiap anak berbeda dan beberapa dari mereka memang lebih pemalu daripada yang lain. Ini hanyalah bagian dari cara unik mereka berinteraksi dengan dunia.
Meski demikian, Parents dapat melatih agar si kecil lebih percaya diri dan merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Berikut ini kiat-kiat yang bisa dilakukan.
Artikel terkait: Cara Bijak menjadi Orang Tua Si Pemalu
7 Cara Menghilangkan Sifat Pemalu Anak Balita
1. Jangan Paksa Anak untuk Membaur
Beri si kecil waktu untuk merasa nyaman dengan situasi baru. Misalnya, jangan membuatnya langsung ke pelukan orang dewasa yang tidak dikenal. Tidak perlu juga memaksa anak langsung berbaur dengan anak-anak yang baru ditemuinya.
Sebaliknya, dorong orang dewasa untuk bermain di dekat si kecil. Selain itu, ajaklah anak berbicara dengan nada yang lembut agar ia merasa lebih tenang.
2. Cara Menghilangkan Sifat Pemalu dengan Tetap Dampingi si Kecil
Lingkungan baru memang tampak menakutkan bagi anak pemalu, makanya Parents perlu tetap selalu bersamanya sembari ia belajar menghadapi situasi. Dampingi anak saat ia berada di kelompok bermain atau kelompok orang tua. Sembari itu, berikan dorongan agar ia mau melakukan eksplorasi.
Saat si kecil merasa lebih nyaman, Parents dapat secara bertahap menjauh untuk waktu yang singkat. Misalnya, Parents dapat duduk di kursi bersama orang dewasa lainnya sementara anak bermain di lantai, Parents dapat kembali menghampirinya bila perlu.
3. Beri Anak Kesempatan untuk Mengungkapkan Perasaannya
Anak-anak yang pemalu biasanya mengalami kesulitan mengekspresikan perasaan mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa disalahpahami sehingga anak akan kesulitan melepaskan emosi yang terpendam.
Sebagai orang tua, Parents dapat mendorong si kecil untuk mengomunikasikan perasaannya. Ini dapat dilakukan dengan menciptakan aktivitas yang memungkinkan anak untuk mengungkapkan perasaannya tentang suatu situasi.
Contohnya, Parents dapat meminta anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif melalui menggambar atau menggunakan karakter rekaan. Dengan begitu, anak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Artikel terkait: Jangan Panggil Anakku “Pemalu”!
4. Berikan Pujian, Salah Satu Cara Menghilangkan Sifat Pemalu Anak
Pujilah perilaku anak pemalu yang terlihat lebih berani dari biasanya, seperti menanggapi orang lain, melakukan kontak mata, mencoba sesuatu yang baru, atau membaur dengan anak lainnya saat ia bermain. Namun tidak perlu mengucapkan pujian tersebut di hadapan orang banyak, sebab anak mungkin akan lebih menghargainya jika dilakukan secara personal.
Jelaskan secara spesifik perilaku baik apa yang telah dilakukan si kecil. Misalnya dengan mengatakan, “Quinn, Bunda suka, deh, cara Quinn menyapa anak perempuan di taman tadi. Kamu perhatikan enggak bagaimana dia tersenyum ketika kamu melakukan itu?”
5. Ajari Anak untuk Bersikap Sopan Meski Ia Gugup
Penting untuk mengajari anak untuk selalu bersikap sopan tanpa merasa malu. Hanya memang, lagi-lagi Parents juga harus memahami bahwa anak pemalu selalu merasa tidak nyaman dalam situasi dengan orang baru.
Anak-anak mungkin tidak menyadari bahwa menjadi pemalu terkadang bisa dianggap kasar. Misalnya, seseorang mungkin tampak tidak ramah jika mereka tidak menanggapi orang lain dengan sopan. Padahal, ia hanya merasa terlalu gugup.
Mengajari anak-anak bagaimana cara merespons dengan tepat meskipun merasa cemas dengan situasi sosial, akan membawa mereka selangkah lebih maju dalam mengatasi rasa malu.
6. Sikapi dengan Bijak Saat Orang Lain Mengatakan Anak ‘Pemalu’
Melabeli anak sebagai seseorang yang “pemalu” di hadapan orang lain bisa jadi membingungkan bagi anak. Ini mungkin juga terasa memalukan baginya. Jadi, hindari terus-menerus memberi tahu orang-orang bahwa anak Parents pemalu. Pasalnya, hal ini hanya akan menegaskan keraguan anak tentang kemampuannya sendiri.
Sebagai orang tua, dorong anak untuk mencoba hal-hal baru dan bagaimana agar ia mengembangkan kepercayaan dirinya. Saat ada orang lain yang mengomentari sikap pemalu si kecil, cukup berikan koreksi dengan lembut di depan anak.
Misalnya sambil mengusap kepala anak, katakan, “Lulu hanya butuh sedikit waktu untuk berkenalan. Begitu dia merasa nyaman, dia akan senang bermain.”
7. Beri Contoh, Cara Jitu Menghilangkan Sifat Pemalu Anak
Sebagaimana kata pepatah, cara terbaik mengajari anak tentang sesuatu adalah dengan menunjukan kepada mereka perilaku untuk bisa dicontoh. Parents dapat mencontohkan perilaku sosial yang terbuka, seperti percaya diri dan berani.
Dengan begitu, anak dapat melihat dan belajar langsung dari orang tuanya. Misalnya, ketika seseorang menyapa Parents, selalu sapa kembali.
Saat Sifat Pemalu Menjadi Masalah
Perilaku pemalu anak mungkin menjadi masalah jika hal itu menyebabkan ia merasa sangat tertekan dan menghambatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, rasa malu akan menjadi masalah jika:
- Anak enggan pergi ke suatu tempat karena ia terlalu malu akan bertemu dengan orang lain di sana.
- Si kecil menunjukkan tanda-tanda kecemasan dalam situasi sosial seperti pesta atau sekolah
- Anak mengatakan dia merasa kesepian, tetapi ia tidak tahu bagaimana bergabung dengan anak-anak lain.
- Si kecil merasa tidak bisa menjawab atau bertanya di kelas.
Beberapa anak yang pemalu bisa jadi mengembangkan gangguan kecemasan. Jadi, jika perilaku pemalu si kecil tampak berlebihan dan sulit diubah, sebaiknya bicarakan dengan profesional seperti dokter anak atau psikolog.
Artikel terkait: Ingin anak percaya diri di depan umum? Ini 5 hal yang bisa Parents terapkan!
Sifat Pemalu atau Alami Gangguan Perkembangan? Kenali Perbedaannya
Terkadang terasa sulit untuk membedakan, apakah anak memiliki sifat pemalu atau justru mengalami gangguan tertentu. Oleh karena itu, Parents perlu mengamati secara teliti bagaimana anak merespons situasi sosialnya untuk memastikan bahwa sikapnya selama ini bukan tanda-tanda adanya masalah.
Sebagai contoh:
- Anak dengan gangguan keterlambatan bicara (speech delay) mungkin menunjukkan tanda-tanda bahwa dia ingin berbicara dengan orang lain. Ia terlihat mencari kontak mata atau mencoba menjalin hubungan sosial, tetapi kemudian merasa frustrasi karena dia tidak dapat dipahami.
- Seorang anak dengan gangguan pendengaran mungkin tidak mendengar atau menanggapi apa yang dikatakan orang lain, atau mengalami kesulitan mengikuti instruksi.
- Seorang anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) mungkin mengalami kesulitan membaca isyarat sosial, tidak bermain dengan cara yang sama seperti anak-anak lain, dan tampak tidak tertarik dalam interaksi sosial.
Bicarakan lebih jauh dengan pengasuh atau gurunya di PAUD untuk mendapatkan gambaran lebih jauh tentang perilaku anak yang tidak biasa.
****
Nah, Parents itulah cara menghilangkan sifat pemalu pada anak balita. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
5 Cara untuk Mengubah Anak Pendiam dan Pemalu Menjadi Pemberani
Cerita Wina Natalia, Istri Musisi Anji: "Jangan Malu Memiliki Anak Istimewa"
Ingin anak percaya diri di depan umum? Ini 5 hal yang bisa Parents terapkan!