Anak anda pemalu? jangan panik Nda, karena itu anugerah!
Si kecil sering menundukkan kepala dan menjawab dengan suara pelan waktu kakek dan neneknya, atau teman-teman Anda bertanya sudah sekolah atau belumkah ia.
Sementara di sekolah ia lebih sering duduk sendiri daripada bermain bersama teman-temannya. Anda sebagai orang tua kadang merasa bingung dan kehabisan akal, cara apalagi yang harus diterapkan agar anak Anda tidak lagi menjadi si pemalu.
Alan Yip, pengarang buku FUNtastic Parenting, memiliki beberapa saran bagi orang tua dengan anak pemalu. Menurutnya, pertama kali kita harus waspada dan berhati-hati untuk tidak menggunakan labeling negatif.
Jika kita memanggil dan mengatakan bahwa ia pemalu di hadapan orang lain, artinya kita telah dengan sengaja mengkondisikan mereka untuk menjadi pemalu. Anak akan menganggap dirinya pemalu karena Anda mengatakan bahwa ia adalah si pemalu, dan tak berusaha untuk move on dari keadaaan itu.
Sebaliknya, sebagai orang tua kita perlu mengubah bahasa dan cara pandang kita terhadap anak pemalu. Anda bisa menjelaskan pada kerabat bahwa buah hati Anda sedikit berhati-hati saat menghadapi situasi baru, atau katakan anak Anda perlu sedikit ‘pemanasan’ sebelum bisa memulai suatu percakapan.
Jangan terlalu fokus pada betapa pemalunya si kecil
Ya, sebaliknya, berikan dukungan agar ia meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Cara terbaik untuk membiasakannya bergaul adalah dengan mengajaknya bergabung dengan anak-anak yang berusia lebih muda.
Dengan demikian ia tak akan merasa minder karena harus bersaing dengan anak-anak seusia yang (ia kira) lebih trampil dan pandai daripadanya. Pola sosialisasi semacam ini juga merupakan cara terbaik untuk meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri pada anak pemalu.
Orang tua harus berikan pujian
Cara lain menjadi orang tua yang baik untuk anak pemalu adalah dengan memberikan pujian pada hal-hal baik yang mereka lakukan. Sebelum dapat melakukan ini Anda terlebih dahulu harus mengetahui bakat dan minat si anak pemalu.
Karena anak pemalu cenderung tertutup dan suka melakukan aktifitas apapun seorang diri, bisa jadi anak Anda suka menggambar, menulis atau membaca buku. Katakanlah sesuatu seperti ‘Wow, indah sekali gambarmu. Mama suka warnanya.’ Atau ‘Wah serius amat bacanya. Nanti kalo mau tidur ceritakan buat Ibu ya.’
Memiliki karakter pemalu seringkali dipandang sebagai sebuah kekurangan. Namun, Anda akan makin memperparah situasi dengan mencoba menutupinya, atau memaksa anak pemalu untuk menjadi lebih berani dan membuatnya merasa menjadi seseorang yang bukan dirinya. Orang tua bijaksana adalah mereka yang jeli melihat kelebihan dan keunikan anak di atas segala kekurangan, apapun karakter mereka.
Seringkali si kecil akan menundukkan kepala dan menjawab dengan suara pelan ketika ditanya oleh orang terdekatnya. Sementara disekolah ia akan lebih sering duduk diam dibandingkan bermain dengan teman temanya. Anak yang masih kecil akan cenderung pemalu dan enggan untuk berbicara di samping orang yang tidak dikenalnya. Parent tentu bingung saat menghadapi anak yang seperti ini. Mari simak cara bijak yang bisa dilakukan oleh orang tua berikut.
Saran Bagi Parent Dengan Anak yang Pemalu
Pengarang buku Funtastic Parenting bernama Alan Yip memiliki beberapa saran bagi para parent yang memiliki anak pemalu. Menurutnya pertama kali Anda harus waspada dan berhati hati untuk tidak menggunakan labeling negatif. Jangan memanggil anak dengan sebutan pemalu di banyak orang karena rasa pemalu yang dimiliki oleh anak akan semakin dalam ketika mendapatkan julukan ini.
Sebaliknya Anda perlu mengubah bahasa dan cara pandangan terhadap anak yang pemalu. Anda bisa menjelaskan kepada kerabat bahwa si kecil memang sedikit berhati hati saat menghadapi situasi baru. Anda juga bisa mengatakan bahwa si kecil membutuhkan pemanasan sebelum bisa memulai suatu percakapan.
Memberikan Pujian Cara yang Tepat Untuk Dilakukan
Sebaliknya sebagai orangtua berikan dukungan agar si kecil meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Cara terbaik untuk membiasakannya bergaul adalah dengan mengajaknya bergabung dengan anak anak yang berusia lebih muda. Dengan demikian ia tidak akan merasa minder karena harus bersaing dengan anak anak seusia yang kiranya jauh lebih trampil dan pandai dari si kecil.
Cara lain untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak pemalu adalah dengan memberikan pujian pada hal hal baik yang mereka lakukan. Namun sebelum Anda memberikan pujian ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu bakat dan minat si kecil. Karena anak pemalu cenderung akan tertutup dan suka melakukan apapun seorang diri misalnya menggambar atau menulis. Maka Anda bisa memberikan pujian betapa bagus gambarnya.
Itulah beberapa cara yang bisa parent lakukan saat menghadapi anak yang pemalu dan cenderung diam. Anda harus memperhatikan kemampuan anak dengan lebih serius sehingga memiliki cara yang tepat untuk membuatnya percaya diri. Perhatikan kegiatan atau apa yang disukai anak sehingga ia akan percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.