Saat ini mulai banyak anak-anak yang tertarik untuk membuat konten YouTube sendiri. Nah, agar bisa membuat konten yang berkualitas, tentu anak membutuhkan bimbingan dari orangtua. Dengan demikian, orangtua pun pelu tahu tips atau cara mengajarkan anak membuat konten YouTube.
Ditambah lagi di zaman sekarang, YouTuber seolah menjadi pekerjaan bergengsi yang sangat keren. Sebab, dengan menjadi profesi ini, kita bisa menumpahkan kreativitas sesuai dengan minat dan bakat. Daya tarik itulah yang membuat anak-anak semakin termotivasi untuk membuat konten YouTube.
Cara Mengajarkan Anak Membuat Konten YouTube
Bagi Parents yang buah hatinya tertarik untuk membuat konten YouTube, berikut ini adalah beberapa tips mengajarkan anak membuat konten YouTube.
1. Berdiskusi dengan Anak
Sebelum membuat kanal YouTube, sebaiknya Parents berdiskusi dengan buah hati terkait motivasi, minat, dan bakatnya dalam membuat video di YouTube.
Ajak anak untuk membuat semacam perencanaan yang matang terkait:
- Kanal YouTube apa yang ingin dibuatnya?
- Adakah idolanya di YouTube sehingga menginspirasi dirinya untuk membuat konten serupa?
- Apakah alasan mendasar yang membuat anak ingin membuat konten video di YouTube?
Setelah mengetahui apa motivasi anak serta minatnya, kini saatnya Parents dan buah hati untuk menyusun rencana kanal YouTube dengan lebih cermat. Misalnya, menuliskan proposal terkait kanal YouTube tersebut yang isinya audiens target, jadwal unggah video, dan tentu saja tema kanal.
Ada begitu banyak YouTuber anak-anak yang membuat video terkait review mainan anak, vlog sehari-hari, atau tentang tips dan trik di sekolah. Biasanya anak-anak terinspirasi dari salah satu YouTube favoritnya terlebih dahulu.
Di sini anak-anak bisa meneliti apa yang ia sukai dari video tersebut dan apa yang tidak disukai. Lalu lakukan semacam evaluasi sederhana dari karya yang sudah ada untuk kesempurnaan karya videonya nanti.
2. Lakukan Simulasi untuk Umpan Balik dari Orang Terdekat
Jika anak-anak masih ragu untuk langsung mengunggahnya secara publik, Parents bisa merekomendasikan untuk menyimpan videonya sebagai private dan hanya diberikan kepada keluarga terdekat untuk meminta feedback dari mereka.
Dengan cara seperti ini, Parents dan buah hati bisa mendapatkan feedback dari komunitas kecil sekaligus mendidik anak untuk bisa menerima kritik secara terbuka.
3. Ketahui Aturan Pembuatan Video
Sebagaimana media sosial lainnya, YouTube tentu juga memiliki aturan agar penggunanya tidak semena-mena dalam mengunggah video di dalamnya. Anak-anak juga perlu belajar untuk membuat judul, hashtag, dan cara untuk berinteraksi dengan penonton videonya dengan baik.
4. Bicarakan tentang Ketenaran di Video YouTube
Sebagian buah hati tentu ada yang tergiur menjadi YouTuber karena teriming-imingi gemerlap dari keterkenalan YouTuber favoritnya. Menjadi terkenal dan diakui banyak orang tentu menjadi hasrat yang menyenangkan.
Akan tetapi, anak-anak tentu perlu memahami bahwa akan sangat melelahkan berkarya untuk mengejar popularitas. Inti dari berkarya itu sendiri adalah menikmati hobi sehingga bisa memanfaatkan waktu dengan optimal.
Tidak masalah walaupun karyanya hanya diketahui segelintir orang, yang penting adalah rasa puas karena sudah meluangkan waktu dengan mengerjakan sesuatu yang disukai.
5. Belajar Teknis Pembuatan Video
Untuk menjadi seorang YouTuber tentunya akan perlu mengetahui cara merekam video, proses edit, dan mengunggahnya. Untuk permulaan, Parents bisa membimbing buah hati untuk melakukan teknis seperti ini.
Parents dan buah hati juga bisa bersama-sama belajar untuk melihat teknis pembuatan video dan proses editnya di video tutorial YouTube.
6. Melakukan Pendampingan dan Evaluasi Berkala
Setelah anak-anak sudah mulai bisa melakukan segalanya secara mandiri, tentunya Parents tetap perlu melakukan pendampingan dan menanyakan kendala atau permasalahan yang mungkin sedang ia hadapi. Ajak anak diskusi secara terbuka dan berikan dukungan jika mereka memang membutuhkannya. Pastikan anak-anak menikmati proses pembuatan video sebagai sebuah hal yang menyenangkan bukan memberatkan.
Demikianlah cara untuk mengajarkan anak membuat konten YouTube yang perlu dilakukan orangtua. Semoga bermanfaat.
Sumber: WashingtonPost
Baca juga:
Lakukan 6 Cara ini Agar Saluran Youtube untuk Anak Anda Aman
Cara Aman Berinternet Untuk Anak
13 Tips Nyaman Traveling bersama Bayi ala Putri Titian
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.