Mendidik anak disiplin tentu saja perlu diterapkan sejak dini. Tak bisa dipungkiri kalau disiplin merupakan salah satu cara agar anak tumbuh mandiri, dan cerdas dalam mengelola emosi.
Untuk mendidik anak untuk bersikap disiplin, Parents bisa mulai dengan memberikan kritik yang membangun ketika si kecil melakukan kesalahan. Namun, kritik yang kita berikan jangan sampai menjadi sesuatu yang menurunkan tingkat kepercayaan dirinya. Artinya, pemilihan kata pun harus lebih hati-hati.
Mendidik anak dispilin positif: 5 Cara mengkritik anak dengan baik
Mungkin Parents merasa khawatir dan ragu apabila ingin memberi kritik pada si kecil. Pasalnya, mengkritik seseorang cenderung diartikan sebagai hal negatif dan bisa menyakiti perasaan. Namun sebenarnya, tidak selamanya seperti itu, kok.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik merupakan pendapat yang diberikan atas karya atau tindakan seseorang dengan pertimbangan baik dan buruk yang seimbang.
Maka, kritik pun merupakan bentuk masukan yang bisa membuat seseorang lebih baik. Dengan begitu, menerapkan sikap disiplin positif pada anak pun bisa dimulai dengan memberikan kritik apabila ia melakukan kesalahan. Tentunya kritik yang diberikan harus berimbang dan membangun agar tingkat percaya diri si kecil tidak menurun.
Penjelasan tersebut juga selaras dengan pemaparan Najelaa Shihab, seorang pendidik dan pendiri komunitas Keluarga Kita. Dalam bukunya yang berjudul Keluarga Kita: Mencinta Lebih Baik, Najelaa menjelaskan bahwa menanamkan sikap disiplin bukan berarti kita tidak boleh memberikan kritik.
“Disiplin positif bukanlah tanpa kritik. Kritik yang baik adalah tanda dukungan orangtua dan menjadi pengalaman belajar untuk anak,” tulis perempuan yang akrab disapa Mbak Ela tersebut.
Lalu, bagaimana cara memberikan kritik yang baik pada anak?
Dalam buku Keluarga Kita: Mencinta Lebih Baik, Najelaa membagikan 5 cara memberikan kritik yang baik pada anak.
Kritik yang baik di sini maksudnya adalah, kritik yang dilontarkan tidak menyakiti perasaan anak sehingga kepercayaan dirinya juga tidak berkurang. Beberapa cara yang bisa Parents lakukan di antaranya adalah:
-
Sampaikan spesifik kesalahannya, bukan pada pribadi anak.
Ketika anak melakukan kesalahan, Parents sebaiknya tidak menghubungkan kesalahan tersebut dengan kepribadiannya.
Beri tahu anak di mana letak kesalahannya. Selain itu, hindari memberikan label pada anak saat ia berbuat salah. Sebagai contoh, apabila si kecil tidak merapikan mainannya coba beri tahu ia dengan kalimat:
- Kritik yang baik: “Mainan kamu itu berantakan, loh. Beresin, yuk!”
- Kritik yang harus dihindari: “Males banget, sih, kamu. Mainannya berantakan, nanti repot kalau ada orang yang lewat.”
-
Dengar dan terima perasaan anak
Setelah memberikan pemahaman bahwa sikap yang dia tunjukkan salah, Parents juga perlu memahami bagaimana perasaan anak. Parents bisa memberikan ia dukungan seperti, “Setelah capek bermain, berat, ya, masih harus merapikan mainan.”
-
Gunakan kata “Seandainya” atau “Ibu berharap”
Kritik yang diberikan juga harus menunjukkan efek positif agar ia bisa memperbaiki sikapnya dalam jangka panjang. Beberapa kalimat yang bisa Parents tiru di antaranya:
- “Seandainya kamu merapikan mainanmu setiap habis main, pasti lebih gampang pas mau dipakai lagi.”
- “Ibu berharap kedepannya kamu bisa merapikan mainan setelah main, ya. Biar kamu nggak capek harus membereskan mainan sebanyak ini.”
-
Fokus pada perubahan, bukan kesalahan
Dalam memberikan kritik, Parents sebaiknya tidak fokus pada kesalahan anak. Namun, fokuslah pada perilaku dan situasi yang bisa diubah.
Misalnya ketika dia menghilangkan mainan beri tahu ia dengan kalimat; “Nanti kita pakai kotak sepatu bekas buat menyimpan balok supaya tidak hilang lagi, ya.” dan hindari kalimat seperti, “Kamu selalu aja menghilangkan pasangan balok”.
-
Bantu anak paham akan tujuan dari kritik yang ia terima
Tidak hanya memberikan kritik, anak juga perlu paham tujuan dari kritikan yang diterima olehnya. Parents bisa ajarkan ia beberapa konsep berikut ini pada si kecil :
- Kesalahan harus diakui, bukan dihindari.
- Kesalahan yang ia perbuat bisa diperbaiki, dan tidak bersifat mutlak.
- Kritik yang Anda berikan berguna sebagai pelajaran hidup bagi anak, bukan malah merugikan dan bertujuan membuatnya sakit hati.
Inulah beberapa cara bagaimana memberikan kritik yang baik untuk anak dari Najelaa Shihab.
Jadi, jika si kecil melakukan kesalahan, tidak ada salahnya Bunda memberikan kritik yang membangun untuknya, kok. Dengan catatan, kritik tersebut disampaikan dengan cara baik agar tidak menurunkan tingkat kepercayaan dirinya.
***
Baca juga:
Sikap Disiplin, Salah Satu Pertimbangan Memilih Sekolah Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.