Parents, setuju nggak kalau menagih utang adalah sesuatu yang sulit? Pasalnya, kita sedang menangih uang kita pada orang lain, sehingga Parents harus memperhatikan etika dan tutur kata. Mengetahui cara menagih utang sekiranya dapat meminimalisir keributan.
Di sisi lain, Parents membutuhkan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan lainnya, terutama jika uang tersebut dalam jumlah yang besar. Namun, menagih utang merupakan hak kita sehingga enggak perlu malu melakukannya, lho. Ada beberapa cara menagih utang yang bisa diterapkan sesuai situasi dan kondisi.
Lantas, apa saja cara menagih utang yang Parents bisa lakukan agar cepat dibayar? Simak infonya bersama, yuk!
8 Cara Menagih Utang yang Sehat
Dilansir dari gramedia.com, berikut adalah beberapa cara menagih utang yag bisa Parents terapkan.
1. Temui dan Bicarakan Empat Mata
Cara ini adalah cara yang paling praktis dan paling banyak digunakan saat menagih hutang. Parents bisa mengajak orang tersebut untuk bertemu secara dua mata.
Ajaklah untuk bertemu di sebuah kafe atau tempat manapun yang cocok untuk bertemu dengan dalih sekadar nongkrong dan minum kopi serta makan makanan ringan.
Disarankan untuk memilih tempat yang memiliki suasana pembawaan yang santai dan terkesan tidak mencekam, agar orang tersebut dapat merasa tetap nyaman saat Parents menanyakan perihal utang tersebut. Setelah pembicaraan berlangsung, Parents bisa bernegoisasi mengenai kapan orang tersebut akan membayar utang.
Pastikan Parents tidak mengajak teman lain untuk menemani karena pelunasan ini harus hanya diketahui oleh kedua pihak, yaitu pihak yang meminjam dan pihak yang meminjamkan. Dalam hal ini juga menyangkut privasi orang yang meminjam.
Artikel terkait: Tak Selalu Buruk, 5 Hal Ini Termasuk Utang Sehat dalam Rumah Tangga
2. Mengingatkan dengan Cara yang Baik
Ada kalanya, orang yang berhutang tidak ingat atau lupa jika dia melakukan pinjaman kepada Parents. Nah, Parents bisa memulai untuk meminta pelunasan dengan cara yang baik-baik dan tetap sopan. Parents bisa meminta pelunasan terhadap pinjaman yang dipinjamkan.
Tentunya, Katakan bahwa Parents tersanjung bisa membantu orang tersebut untuk meminjamkan sesuatu, tapi bisakah orang tersebut segera mengembalikannya karena Parents juga membutuhkannya.
Dengan mengucapkan kalimat seperti itu dan sejenisnya, kami yakin orang tersebut akan menganggapnya sebagai pengingat karena sempat melupakan bahwa dirinya pernah meminjam uang.
Orang tersebut akan langsung sadar bahwa pada saat meminjam. Parents juga harus terus terang terutama jika membutuhkan uang tersebut. Parents bisa menanyakan waktu pasti dia akan membayarnya, juga lain sebagainya.
3. Pergi Dengannya dan Minta Dia yang Membayar
Kalau Parents punya kesempatan untuk pergi bersamanya sekadar nongkrong atau hangout bareng, Parents bisa memintanya untuk membayar tiket masuk, makan, akomodasi, atau lain sebagainya milik Parents.
Sebelum itu, disarankan untuk mengingatkan bahwa dia masih memiliki hutang yang harus dibayarkan. Lalu Parents bisa memintanya untuk mengembalikan dalam bentuk membayar ketika kalian pergi bersama.
Biasanya orang tersebut akan merasa tidak enak karena belum melunasi hutangnya. ‘Sentil’ dia untuk membayarkan kebutuhan Parents sesuai dengan banyaknya nominal hutang yang mereka pinjam tersebut. Jangan lupa meminta dengan bahasa dan etik yang baik, ya.
Artikel terkait: Catat, Ini Doa agar Terbebas dari Utang Menurut Rasulullah SAW
4. Meminta Bantuan Orang Terdekat untuk Menagih
Nah, Parents bisa menggunakan cara ini ketika si peminjam tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Selain itu, Parent juga sudah lelah dalam menagih hutang yang dipinjam oleh si peminjam.
Teman atau orang terdekat tersebut tentu akan sangat membantu sebagai orang ketiga atau media perantara antara Anda dengan si peminjam.
Parents bisa meminta tolong lalu menjelaskan tentang seberapa pentingnya pelunasan agar temannya menjadi yakin dan membantu untuk menyampaikan pesan tersebut,.
5. Menawarkan untuk Mencicil
Kalau orang tersebut sudah berniat membayar hutangnya, tapi belum memiliki dana yang cukup untuk membayarnya secara keseluruhan, Parents dapat membuat penawaran kepadanya untuk membayar dengan cara mencicil.
Anda dan orang tersebut dapat membicarakan mengenai besar nominal yang bisa dibayarkan beserta dengan tenggat waktunya. Tentukan tenggat waktu cicilan seperti mau perminggu, perbulan atau yang lain sebagainya sesuai dengan kesepakatan. Usahakan untuk tidak memberatkan pihak manapun dan dibuat menjadi agak santai agar tidak terkesan mengerikan.
Apabila kedua belah pihak sama-sama berada di situasi yang sulit, pastikan orang tersebut untuk berkata jujur dan terus terang mengenai keadaan yang orang tersebut tanggung agar persentase kerugian menjadi lebih kecil.
6. Tetapkan Tenggat Waktu
Seperti yang Anda ketahui bahwa kadang seseorang memerlukan waktu untuk dapat melunasi suatu hutang yang ia miliki. Tak menutup kemungkinan lain juga jika mereka bisa melebihi batas waktu yang ditentukan.
Apabila orang tersebut sudah melewati batas waktu yang ditentukan dan juga disepakati. Anda bisa menegaskan kembali mengenai hutang tersebut dan memberikan tenggat waktu lagi namun yang lebih singkat dan jatuh di waktu yang dekat.
Artikel terkait: 2 Doa Pelunas Utang yang Diajarkan Rasulullah SAW, Yuk Amalkan!
7. Sita Barang Berharga Mereka
Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang melakukan hutang atau meminjang uang hanya untuk menuruti nafsu atau gaya hidup. Di era globalisasi, hal itu sudah biasa. Sehingga, demi gaya hidup, banyak orang yang tak segan-segan meminjam uang padahal mereka sendiri tahu kalau mereka tidak bisa melunasinya ketika hari pelunasan tiba.
Kalau ada seseorang meminjam uang pada Parents dengan nominal dan jumlah yang relatif besar dan tidak kunjung dibayar melampaui tenggat waktu pembayaran, maka Parents memiliki hak penuh untuk menyita barang-barang berharga milik mereka yang memiliki nilai setara dengan jumlah nominal yang mereka pinjam.
Cara yang satu ini menerapkan sistem gadai dalam dunia pegadaian. Parents juga dapat membuat tenggat waktu lagi, kapan tepatnya tenggat waktu pembayaran. Jika orang tersebut melewati tenggat waktu itu lagi, maka barang yang Parents sita boleh diambil karena barang tersebut sudah berpindah kepemilikan.
8. Tempuh Jalur Hukum
Cara terakhir ini dilakukan jika semua cara tersebut tak ampuh. Parents menagih hutang dengan jalur hukum apabila orang tersebut berada jauh sehingga tak bisa menyitanya, tidak memiliki teman, dan lain sebagainya. Langkah awal yang dapat Parents lakukan adalah memberinya sebuah surat permintaan untuk membayarkan hutang yang orang tersebut pinjam.
Jika masih tidak bisa, Parents harus bersiap-siap untuk mengumpulkan dokumen dan datang ke pengacara untuk membicarakannya lebih lanjut. Metode terakhir ini biasanya dilakukan apabila uang yang dipinjam dalam nominal yang sangat besar dan tidak kunjung dibayar ataupun dicicil oleh si peminjam.
Nah, itulah beberapa cara menagih hutang agar cepat dibayar. Semoga dengan cara-cara tersebut, utang-utang Parents cepat terbayar, lho.
Baca juga:
Menghindari Utang, Ini Kiat Atur Keuangan ala Audi Marissa
id.theasianparent.com/artis-lunasi-utang-keluarga
"Jangan terjerat utang online", pesan ayah yang bunuh diri untuk anaknya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.