Nostalgia Jajanan Jadul! Ini Sejarah dan Cara Praktis Membuat 'Rambut Nenek'

Gampang ternyata membuat rambut nenek sendiri di rumah!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents pernah makan 'rambut nenek'? Salah satu manisan jadul penuh kenangan ini keberadaannya sudah makin langka. Kalau dulu pasti Parents mudah menemukan jajanan ini di depan sekolah.

Karena jajanan ini semakin langka, ada baiknya Parents buat sendiri di rumah yuk! Pasti lebih sehat juga buat anak. Ini sejarah dan cara membuat rambut nenek yang simpel dan kekinian!

5 Fakta Sejarah Rambut Nenek 

Rambut nenek ini memiliki sebutan nama yang sangat banyak tergantung daerahnya. Ada yang bilang arum manis, sawang, sempe, ketumpek, gulali atau arbanat. Banyak banget ya Parents!

Ciri khas jajanan jadul ini dimakan bersamaan kerupuk opak atau sempe. Rasanya campuran gurih dan manis. Parents tahu tidak bagaimana sejarah rambut nenek sebenarnya? Ini 5 fakta sejarahnya!

1. Jajanan yang Menyerupai Rambut Putih Nenek

Ternyata asal mula penamaan rambut nenek karena warnanya putih seperti uban. Jajanan rambut nenek dulunya memang hanya berwarna putih saja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam perkembangannya, rambut nenek pun memiliki warna dan rasa beragam. Ada warna merah, hijau, kuning dan biru, sedangkan rasa rambut nenek ada rasa durian, strawberry, vanilla dan lainnya.

Walau rasa manisnya tidak berubah, kini aneka varian rambut nenek agak berbeda dengan penambahan rasa essence makanan. 

Artikel Terkait : 6 Fakta Menarik Kerang Lorjuk, Kuliner Khas Surabaya dan Madura yang Unik

2. Asal Rambut Nenek dari Jawa Timur 

Rambut nenek disebut berasal dari Jawa Timur, namun kota tepatnya belum bisa dipastikan. Ada yang mengatakan dari Malang, atau dari Desa Kesambi, Lamongan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nyatanya, jajanan rambut nenek bukan hanya ada di Indonesia. Di Perancis, jajanan ini disebut dengan Barbe a Papa yang artinya jenggot ayah. Bedanya, jajanan ala Indonesia bentuknya lebih kasar dan lebih halus, namun di Perancis bentuknya lebih mirip permen kapas atau gulali. 

3. Terbuat Dari Bahan Manisan yang Sangat Simpel

Bahan yang digunakan dalam membuat rambut nenek ini sangat praktis dan mudah. Parents cukup menyediakan gula pasir, tepung ketan atau tepung maizena, air dan untuk penambahan pewarna makanan atau essence sesuai selera.

Meski bahannya terbilang mudah dicari, namun mengolah manisan legendaris ini ternyata membutuhkan waktu lama. Butuh kesabaran dan ketahanan fisik untuk membuat rambut nenek setipis mungkin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait : 3 Cara Membuat Manisan Mangga Segar untuk Kudapan Keluarga, Mau Coba?

4. Pernah Jadi Alat Jual Beli Dengan Menukar Barang Bekas

Dulu, penjual rambut nenek selalu berkeliling sambil bermain musik rebab seperti alat gesek biola. Pembeli bahkan bisa jajan rambut nenek dengan menukar barang bekas lho! 

5. Makannya Pakai Kerupuk Opak atau Sempe

Cara makan rambut nenek pun bervariasi, ada yang langsung makan atau dengan opak kerupuk agar rasanya lebih nikmat. Ada sensasi gurih dan kriuk saat memakan rambut nenek yang sangat manis dan lembut dengan kerupuk.  Sebenarnya tidak ada aturan makan rambut nenek, sesuai selera saja ya Parents. 

Cara Membuat Rambut Nenek Ala Rumahan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berhubung jajanan legendaris ini makin sulit ditemukan, Parents bisa membuatnya sendiri di rumah. Sebenarnya jajanan ini juga tersedia di ecommerce, homemade online shop atau beberapa supermarket. Namun akan lebih istimewa jika Parents membuatnya di rumah untuk camilan keluarga,

Ada banyak resep rambut nenek yang bisa dicoba. Penasaran cara membuat rambut nenek ini Parents? Boleh ikuti resep berikut ini ya!

Resep Rambut Nenek Jadul dan Simpel

Sumber : Instagram @gustia_rhinie

Rambut nenek bisa disajikan dengan kerupuk sempe atau kerupuk opak. Cukup ambil dua kerupuk lalu isi tengahnya dengan rambut nenek. Tapi Parents juga bisa makan langsung ya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bahan yang Dibutuhkan :

  • 60 gr Gula Pasir
  • 20 gr Air
  • 30 gr Glucose atau bisa diubah sirup jagung
  • 1/2 sdt Air perasan lemon atau bisa diganti cuka masak
  • 200-300 gr Tepung ketan atau tepung maizena, sangrai
  • Susu bubuk. Bila ingin lebih wangi bisa gunakan susu bubuk sedikit saja, namun kalau ingin rambut nenek lebih lama penyimpanannya bisa diskip ya!
  • Pewarna makanan bisa menggunakan yang cair atau bentuk pasta. Tidak wajib ya Parents, opsional saja
  • Kerupuk opak atau kerupuk semping sesuai selera

Cara Membuat Rambut Nenek :

1. Sangrai tepung ketan selama 2-3 menit hingga terasa bau wangi sedikit. 
2. Angkat dan pindahkan ke wadah yang lebih besar. Sisihkan. 
3. Campur gula, air, glucose atau sirup jegung dan air lemon. Aduk terus dan masak hingga mengental
4. Bila ingin memberikan pewarna dan penambah lakukan sekarang 
5. Angkat dan tuang ke silicone atau alas anti lengket
6. Aduk terus memakai spatula atau sumpit sampai tidak lengket lagi di alasnya
7. Bulatkan dan pipihkan dengan tangan
8. Masukan ke wadah isi tepung dan lumuri tepung.
9. Buat bolongan di bagian tengah seperti donat
10. Tarik pelan-pelan adonan sambil dilumuri tepung dan lipat menjadi 2 sehingga menjadi angka 8
11. Tarik lagi perlahan adonan yang sudah dilipat tadi menjadi dua menyerupai angka 8 kembali
12. Ulangi lipat lagi terus menerus sehingga adonan manisan menjadi tipis menyerupai rambut nenek
13. Sajikan!

Cukup mudah dan praktis ya, dan tentunya juga akan lebih higienis karena homemade. Anak-anak cenderung menyukai camilan ini namun jangan lupa banyak minum ya Parents. Kudapan rambut nenek ini cenderung seperti manisan yang kemungkinan bisa membuat tenggorokan kurang nyaman.

Selamat mencoba dan nostalgia jajanan jadul rambut nenek ya Parents!

Baca Juga : 

id.theasianparent.com/makanan-manis-yang-sehat

id.theasianparent.com/cara-membuat-manisan-kolang-kaling

id.theasianparent.com/cara-membuat-manisan-kedondong

Penulis

Suria Echa