Berbicara tentang arisan, pasti yang langsung terlintas di pikiran Anda adalah sejumlah ibu rumah tangga yang sedang berkumpul. Kegiatan arisan ini memang lebih sering dilakukan oleh kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Namun sebenarnya cara kerja arisan itu tidak membatasi pesertanya. Siapa saja boleh mengikutinya, termasuk pria.
Arisan sendiri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam sebuah kelompok untuk mengumpulkan uang secara teratur, pada waktu yang telah ditetapkan melalui kesepakatan bersama.
Metode arisan pun sebenarnya hampir sama di setiap daerah yang ada di Indonesia. Yaitu, setelah masing-masing individu menyetorkan uangnya, maka kemudian akan dilakukan pengundian untuk mendapatkan nama yang berhak menerima uang tersebut.
Banyak orang yang menyebutkan kalau konsep arisan ini sama dengan sistem tabungan konvensional. Meskipun terlihat demikian, tetapi kenyataannya konsepnya berbeda lho Parents. Jadi jangan sampai salah, ya.
Selain itu, sistem arisan ini terdiri dari beberapa jenis. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak terus pembahasan mengenai arisan berikut ini, yuk!
Artikel Terkait: Korban Arisan Bodong Rugi Miliaran, Ini Ciri Penipuan yang harus Kita Waspadai
Mengenal Lebih Dalam Cara Kerja Arisan
Kegiatan arisan ini termasuk kegiatan yang paling berkembang pesat di kalangan masyarakat. Bahkan kegiatan ini telah menjadi budaya, lho. Pasalnya dalam setiap kelompok kecil di masyarakat seringkali melakukan kegiatan ini, seperti lingkup keluarga, lingkungan rumah, kantor, hingga sekolah.
Mengutip dari Lifepal, makna arisan dalam budaya Indonesia tidak hanya kegiatan kumpul-kumpul saja. Tetapi kegiatan ini dilakukan sebagai metode menyimpan uang yang beroperasi di luar dari sistem tabungan konvensional resmi. Oleh karena itu, tidak ada lembaga atau badan hukum yang bisa menjamin keamanan dari kegiatan tersebut.
Sistem arisan sendiri dilakukan dengan sistem pengundian. Misalnya, ada 10 orang yang setuju melakukan arisan dengan menyetorkan uang tiap bulannya sebesar Rp100 ribu. Maka setiap bulan, mereka akan berkumpul dan mengundi nama untuk mengetahui siapa yang akan mendapatkan uang tersebut.
Apabila di bulan pertama, nama yang keluar sebagai pemenang adalah si Januari, maka dia berhak mendapatkan uang sebesar Rp1 juta pada saat itu juga. Begitu pula bulan-bulan berikutnya, sampai semua anggota menerima uang dengan jumlah yang sama.
Kegiatan arisan ini sebenarnya tidak melulu menggunakan uang, tetapi bisa juga menggunakan barang maupun emas, lho. Masyarakat Indonesia kebanyakan melakukan tiga jenis arisan ini. Di antaranya sebagai berikut.
3 Jenis Arisan yang Sering Dilakukan Masyarakat
1. Arisan Uang
Kalau jenis arisan yang pertama ini sudah sangat umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Cara kerja arisan uang pun sangat mudah. Sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa setiap peserta wajib menyetorkan uang pada waktu tertentu.
Artikel Terkait: Mengenal Investasi SBR011, Investasi Sekaligus Membangun Negeri
2. Arisan Barang
Selanjutnya adalah arisan barang. Arisan jenis ini sangat jarang ditemukan di berbagai daerah maupun ibu kota. Meskipun demikian, arisan barang masih sering dilakukan oleh masyarakat di desa lho.
Sistem arisan ini tidak menggunakan sistem pengundian seperti arisan pada umumnya. Biasanya, orang yang melakukan kegiatan ini akan patungan saat salah satu peserta mereka ada yang mengadakan hajatan atau pernikahan.
Sehingga masing-masing anggota wajib membawa barang yang sudah disepakati secara bersama. Barang-barang tersebut diantaranya adalah sembako, minyak goreng, dan bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan untuk kepentingan dari acara yang akan diadakan tersebut.
Di lain sisi, ada juga arisan barang yang telah menetapkan barangnya di awal. Contohnya adalah, ada enam ibu-ibu yang setuju untuk melakukan arisan mesin cuci yang harganya Rp3 juta.
Maka, setiap individu harus memberikan uang sebanyak Rp 500 ribu setiap bulannya. Setelah itu, salah satu anggota akan membelikan mesin cuci tiap bulannya untuk peserta yang berhak menerimanya.
3. Cara Kerja Arisan Logam Mulia
Sama seperti dengan metode arisan mesin cuci, para peserta juga wajib menyetorkan sejumlah uang sesuai kesepakatan bersama. Nantinya, peserta yang menang di bulan tertentu berhak mendapatkan logam mulia, seperti yang sudah dijanjikan di awal.
Namun sayangnya, banyak orang yang tertipu saat melakukan arisan yang satu ini. Ketika mereka sudah menyetorkan uang, logam mulianya justru tidak dikirimkan alias si penanggung jawab kabur membawa uang mereka.
Tetapi tenang saja, sekarang Anda bisa mengikuti arisan logam mulia di Pegadaian, yang keamanannya pasti telah terjamin. Apabila tertarik, Anda harus memenuhi syaratnya. Syarat untuk mengikuti arisan di Pegadaian adalah peserta paling sedikit adalah enam orang dengan waktu pembiayaan hingga 36 bulan.
Nah, itulah jenis-jenis arisan yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Adapun keuntungan dan kerugian yang bisa dirasakan bagi siapa saja yang mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karena itu, kami juga telah merangkum beberapa keuntungan dan kerugian dari kegiatan arisan.
Artikel terkait: 7 Keuntungan Investasi Emas Digital, Banyak Dilirik Keluarga Milenial
Keuntungan dari Cara Kerja Arisan
1. Saling Membantu
Seperti contoh pada arisan barang, sistem arisan ini sebenarnya sangat berguna dan bisa saling membantu masyarakat di kalangan tertentu. Hal itu dikarenakan ada sistem patungan dan sumbangan untuk mencapai kepentingan individu maupun bersama.
2. Sarana untuk Bersilaturahmi
Dengan mengikuti kegiatan arisan, mau tidak mau para peserta harus berkumpul tiap periode yang sudah ditentukan. Kegiatan ini tentu saja sangat bagus untuk menjaga tali silaturahmi dengan keluarga hingga sahabat.
3. Bisa Dijadikan Sebagai Alat Menabung
Walaupun sistemnya berbeda dengan menabung, tetapi dengan arisan, Anda bisa menyisihkan sebagian uang setiap bulannya. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menikmati uang yang telah disetorkan apabila nama Anda muncul saat pengundian nama.
Sebagian orang bahkan sengaja mengikuti arisan sebagai ajang menabung.
Kerugian dari Cara Kerja Arisan
1. Keamanan Belum Terjamin
Nah, yang satu ini memang benar adanya kalau sistem arisan tidak memiliki payung hukum yang pasti. Sehingga kemungkinan besar terjadi kasus penipuan sangat mungkin. Buktinya, sudah banyak orang yang kehilangan uangnya setelah salah satu anggota arisan membawa kabur uang milik mereka.
Oleh karena itu, sebelum mengikuti arisan tertentu, sebaiknya Anda memeriksa terlebih dahulu siapa saja anggotanya dan apakah mereka bisa dipercaya atau tidak. Sebab dengan tidak adanya payung hukum membuat siapa saja berani melakukan pencurian.
2. Tidak Ada Bunga
Berikutnya adalah tidak ada bunga seperti di bank-bank konvensional. Walaupun bunganya kecil, tetapi apabila Anda menabung di bank, maka tabungan Anda secara otomatis akan mendapatkan bunga setiap bulannya. Dan ini adalah salah satu kekurangan dari sistem arisan.
3. Bisa Membuat Lebih Boros
Siapa sangka kalau kegiatan arisan ini justru bisa membuat Anda lebih boros, lho. Hal itu dikarenakan setiap kegiatan ini pastinya akan dilakukan di tempat tertentu, seperti coffee shop maupun restoran.
Misalnya, jika Anda melakukan arisan di coffee shop, maka Anda harus mengeluarkan uang paling sedikit setidaknya Rp 50 ribu tiap kali pertemuan.
Begitu pula apabila Anda melakukan arisan di restoran. Nah, kalau dijumlahkan selama pertemuan, bisa jadi Anda mengeluarkan uang sebanyak Rp500 ribu bahkan bisa lebih dari itu.
Itulah informasi mengenai cara kerja arisan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selalu pastikan Anda memilih arisan yang benar-benar terpercaya, ya!
***
BACA JUGA:
Rugikan Investor Miliaran Rupiah, Begini Cara Kerja Investasi Binomo
Rugikan Anggota Hingga 285 Miliar, Begini Cara Kerja Investasi Bodong EDCcash
Viral karena Ghozali Everyday, Apa Itu NFT dan Cara Kerjanya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.