17 Pekerjaan Rumah Tangga yang Harus Dikurangi selama Kehamilan

undefined

Ada beberapa pekerjaan rumah tangga yang sebaiknya dihindari bumil demi kesehatan janin. Apa saja?

Keadaan ibu saat hamil memang berbeda dari satu orang ke orang lainnya. Jika Bunda masih khawatir dengan kondisi janin, sebaiknya hindari pekerjaan rumah tangga yang berpotensi bahaya untuk janin.

Dalam kondisi sebelum hamil, beberapa pekerjaan rumah tangga tampak mudah dikerjakan. Namun, berbeda ketika mulai ada janin dalam rahim Bunda. Seiring berkembangnya janin, Bunda akan mengalami perubahan bentuk tubuh. Hal ini yang dapat membatasi ruang gerak ibu hamil selama masa kehamilan. 

Saat hamil, Bunda mungkin merasakan dorongan untuk membersihkan dan menyiapkan rumah untuk bayi yang baru lahir. Tetapi jika memiliki komplikasi kehamilan, Bunda mungkin harus mempertimbangkan masalah keamanan. Beberapa tugas rumah tangga bisa berbahaya bagi Anda dan janin yang sedang berkembang.

Untuk menjaga Anda dan bayi tetap aman, ada beberapa daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dihindari selama kehamilan. Dari mencuci piring hingga menyedot debu, Bunda mungkin terkejut menemukan betapa banyak tugas yang harus ditunda untuk saat ini.

Artikel terkait: Tips mengatasi kerepotan bumil saat mengasuh balita

17 Pekerjaan Rumah Tangga yang Harus Dihindari selama Kehamilan

Berikut beberapa pekerjaan rumah tangga yang harus Bunda waspadai selama masa kehamilan:

1. Mengepel dan Menyapu

pekerjaan rumah tangga

Meskipun aktivitas ini tampaknya ringan untuk dilakukan, tetapi mengepel dan menyapu dapat memperburuk nyeri punggung bawah dan meregangkan paha belakang ibu hamil. Jika harus mengepel dan menyapu, gunakan sapu dengan gagang panjang agar punggung tidak tegang dan sering-seringlah beristirahat untuk beristirahat.

2. Bersih-Bersih Rumah Menggunakan Bahan Kimia Keras

17 Pekerjaan Rumah Tangga yang Harus Dikurangi selama Kehamilan

Bersih-bersih rumah memang penting untuk menjaga agar lingkungan tempat tinggal tetap sehat. Namun, ada bahaya yang mengancam di balik kegiatan bersih-bersih yang dilakukan ibu hamil.

Ibu hamil sebaiknya menghindari berbagai produk kimia yang biasa digunakan untuk bersih-bersih. Pembersih WC, lantai, dan berbagai sabun lainnya belum tentu merupakan zat kimia yang aman untuk ibu hamil.

Beberapa ibu hamil memang merasa tak masalah jika ia terkena cairan itu. Tapi belum tentu dengan janin yang ada di perut Bunda.

Zat kimia di dalam cairan pembersih dapat mengakibatkan iritasi dan ruam pada kulit. Selain itu, bahaya lain yang mengintai adalah ligamen dan otot yang melunak sehingga akan terasa menyakitkan.

Karena banyak kegiatan rumah tangga melibatkan penggunaan bahan kimia keras, sebaiknya hindari apa pun yang berkaitan dengannya selama kehamilan. Produk seperti semprotan nyamuk, pembersih oven, dan pemutih semuanya memiliki asap yang berbahaya. Jika Anda harus mengatasi masalah seperti serangga, oven kotor, dan toilet saat hamil, carilah alternatif lain.

Hindari produk dan bahan kimia ini:

  • Semprotan pembunuh serangga
  • Semprotan pembersih oven komersial
  • Penyegar udara (yang mungkin juga membuat Anda mual)
  • Pembersih rumah tangga komersial dengan banyak bahan kimia
  • Sebagai gantinya, gunakan yang berikut ini sebagai pengganti:
  • Asam borat untuk semprotan pembunuh serangga
  • Soda kue dan pasta air untuk pembersih oven
  • Cuka untuk pemutih
  • Soda kue untuk pembersih ubin komersial
  • Hidrogen peroksida untuk penghilang noda komersial.

Bekerja sama dengan suami maupun menyewa tenaga untuk bersih-bersih barangkali bisa jadi solusi. Jangan sampai mengorbankan kesehatan Bunda dan janin cuma untuk bersih-bersih ya.

3. Mencuci Baju

pekerjaan rumah tangga

Selain detergen dengan pewangi membuat indra penciuman jadi sensitif, aktivitas mengangkat keranjang pakaian juga dapat membahayakan rahim Bunda.

Sekalipun menggunakan mesin cuci, gerakan membungkuk dan tegak dapat membuat saraf siatik Bunda terganggu. Selain itu, beberapa gerakan dalam mencuci baju, terutama tanpa mesin, dapat menyebabkan kelahiran prematur.

4. Mengangkat Barang

Seperti halnya dalam aktivitas bersih-bersih dan mencuci baju, mengangkat barang berat akan membuat punggung dan perut Bunda bermasalah. Bahkan, jika yang Bunda lakukan hanya mengangkat barang belanjaan saat di supermarket.

Jika Bunda berniat pindah rumah saat hamil, maka hindari mengangkat dan menggeser barang-barang yang akan dipindahkan. Perut Bunda bisa tegang dan menyakitkan saraf punggung.

Berlaku juga dalam menggendong anak. Usahakan agar anak yang besarnya sudah cukup berat tidak membuat Bunda terpaksa menggendongnya dan menyebabkan kontraksi dini di rahim saat hamil.

5. Membersihkan Toilet

pekerjaan rumah tangga

Saat hamil, indra penciuman bisa sangat tajam. Bau apa pun yang ada di kamar mandi dapat membuat perut jadi mual.

Jamur yang ada di kamar mandi juga berbahaya untuk kulit yang sensitif saat hamil. Salah satu cara membersihkan jamur tersebut harus dengan cairan kimia yang belum tentu aman untuk janin.

Jika toilet licin dan berlumut, maka Bunda juga harus waspada dalam melangkah. Jangan sampai jatuh di kamar mandi dan malah mencelakakan Bunda serta janin.

6. Membersihkan Hewan Peliharaan

Mengganti kotoran kucing atau membersihkan kotoran anjing dapat membuat Anda terkena parasit dan kuman, biasanya dinamakan toksoplasmosis gondii. Salah satu risiko terbesar bagi janin adalah toksoplasmosis, infeksi yang ditularkan oleh parasit yang hidup di kotoran kucing. Ini dapat menyebabkan infeksi yang dapat menyebabkan masalah dengan kehamilan, termasuk keguguran.

Minta pasangan Anda atau anggota keluarga dewasa lain yang bersedia untuk mengganti kotak pasir hewan peliharaan setiap hari. Ini akan mengurangi risiko parasit ditularkan. 

Jauhkan kucing di dalam ruangan. Jika tidak ada yang bisa mewajibkan, ubahlah dengan hati-hati. Memakai sarung tangan. Cuci tangan Anda dengan baik dengan sabun dan air setelah selesai.

Untuk mengurangi risiko lebih banyak lagi, beri kucing makanan kaleng atau makanan kering saja. Jangan beri kucing makan daging mentah atau setengah matang. Selain itu, saat Anda hamil, jangan mengadopsi kucing luar atau kucing liar. Mereka lebih cenderung makan daging mentah.

Artikel terkait: 5 Tips Ibu Hamil Memelihara Hewan di Rumah, Wajib Catat Parents!

7. Membersihkan Tempat Sampah

Seperti diketahui, tempat sampah merupakan salah satu tempat sarang penyakit. Berbagai macam kotoran, mulai dari sisa makanan, sampah, hingga debu ada di sana. Hal ini dapat menyebabkan ibu hamil rawan terkontaminasi virus dan bakteri yang ada di dalam tempat sampah. Untuk itu, hati-hati saat sedang membersihkannya. Gunakan sarung tangan, dan segera membersihkan badan atau ganti pakaian setelah melakukannya.

8. Membersihkan Ventilasi dan Jendela

pekerjaan rumah tangga

Hindari pekerjaan rumah yang melibatkan debu dan naik ke tempat yang tinggi. Bunda harus mengurangi risiko apa pun yang dapat menyebabkan tubuh jatuh dari ketinggian.

9. Mencuci Piring saat Hamil

Mencuci piring saat hamil? Pastikan untuk menggunakan sarung tangan. Jika tidak dapat membantu, lanjutkan karena itu bukan salah satu kegiatan rumah tangga yang paling ketat yang harus dihindari selama kehamilan. Ingatlah untuk memakai sarung tangan karena kulit Anda sangat sensitif selama kehamilan. Dan pastikan untuk tidak berlebihan untuk menghindari sakit punggung.

10. Menyedot Debu

17 Pekerjaan Rumah Tangga yang Harus Dikurangi selama Kehamilan

Mengangkut penyedot debu (vakum) di sekitar rumah bisa sangat melelahkan. Jika Anda harus melakukannya, gunakan penyedot debu ringan dan genggam. Juga, cobalah untuk tidak mengganti filter vakum saat Anda hamil. Filter mengandung debu, spora, dan bulu yang dapat mengiritasi mata dan paru-paru.

11. Menyetrika Pakaian

Bagi sebagian ibu rumah tangga, menyetrika adalah hal yang paling memberatkan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu kegiatan yang harus dihindari ibu hamil. Bukan tanpa sebab, perut yang semakin membuncit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, menyetrika juga dapat menyebabkan dehidrasi dan badan pegal pada ibu hamil.

12. Memasak Terlalu Lama

Kehamilan memberi tekanan tambahan karena penambahan berat badan dan menyebabkan pergeseran marginal pada pusat gravitasi tubuh. Hal ini dapat menambah stres pada tubuh perempuan yang melakukan tugas tersebut dan memperburuk saraf sciatic atau saraf yang berjalan dari punggung bawah ke kaki. Dengan demikian, tugas-tugas yang membutuhkan membungkuk dan berdiri untuk waktu yang lama harus dihindari. 

Jika memasak membuat Bunda merasa lelah, segera hentikan aktivitas dan istirahat. Jangan memasak terlalu lama atau berdiri lebih dari 15 – 20 menit.

13. Membersihkan Tangga

Naik turun tangga adalah salah satu kegiatan yang cukup berisiko bagi ibu hamil. Namun sebenarnya, menaiki tangga selama kehamilan tidak membahayakan ibu atau janin. Asalkan ibu hamil naik perlahan dan memegang pagar untuk menstabilkan dirinya. Jika Bunda merasa pusing pada titik mana pun atau jika tangganya panjang dan berliku, segera bisa berhenti memanjat atau menghindari tangga sama sekali.

14. Olahraga Ringan hingga Berat

Berolahraga sangat disarankan bagi setiap orang, termasuk ibu hamil. Namun, meskipun janin terlindungi dengan baik di dalam rahim, cedera parah pada perut dapat menyebabkan solusio plasenta. Olahraga dengan intensitas ringan hingga berat, seperti bulutangkis (badminton), tenis, ice skating harus dihindari saat hamil. Tetap berpegang pada aktivitas berdampak rendah seperti berenang, jalan di treadmill, atau mengikuti kelas yoga.

15. Mengecat Kamar Bayi

Mengecat kamar bayi berada di urutan teratas daftar kegiatan rumah tangga yang harus dihindari selama kehamilan. Anda bisa memilih warna untuk rasa sakitnya, dan biarkan pasangan Anda atau seorang profesional menangani sisanya. Tunjuk juga pengisian tangki bensin mobil anda kepada pasangan anda.

16. Mengganti Tabung Gas

Meski sebagian perempuan dapat dengan mudah mengganti tabung gas yang habis, namun kegiatan ini sebaiknya perlu dihindari ibu hamil. Selain berat, gas di dalam tabung tersebut dapat membahayakan janin jika bocor akibat pemasangan regulator yang tidak tepat.

17. Menggunakan Kursi Pijat Elektrik

Sepertinya, menggunakan kursi pijat elektrik adalah hal yang tepat dilakukan setelah mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga. Namun sayangnya, kursi pijat listrik ini dapat mengeluarkan medan elektromagnetik tingkat rendah yang mungkin dapat membahayakan bayi yang sedang berkembang. Yang terbaik adalah minta bantuan pasangan untuk sekadar memijat bagian tubuh yang pegal, seperti punggung, kaki, atau tangan.

Artikel terkait: Mampu Redakan Pegal, Amankah Menggunakan Kursi Pijat Elektrik Saat Hamil?

Tips Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga saat Hamil

Sementara itu, jika Bunda benar-benar ingin menyelesaikan sesuatu dan melakukan pekerjaan rumah, berikut beberapa tipsnya:

  • Sadar akan bentuk tubuh. Saat hamil, Bunda lebih rentan mengalami sakit punggung, terutama saat melakukan pekerjaan rumah tangga. Kurangi risiko dengan memerhatikan bentuk tubuh saat mengangkat dan membungkuk. Rentangkan kaki Anda dan temukan keseimbangan sebelum melakukan sesuatu. Tekuk lutut ketika Anda perlu mengambil sesuatu.
  • Dalam memindahkan benda ringan, dorong, jangan tarik. Dorang dengan kaki, bukan tubuh. Jika terlalu berat, berhentilah dan cari bantuan.
  • Pastikan ada ventilasi udara yang tepat, terutama saat Anda membersihkan dan bekerja dengan bahan kimia. Buka pintu dan jendela jika perlu.
  • Hindari berdiri atau tetap dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Jika sedang memasak atau menyiapkan makanan, potong sayuran dan buah di meja makan sehingga Bunda bisa duduk daripada berdiri di dekat meja dapur. Jangan lupa untuk istirahat saat memasak juga.
  • Jika Anda melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada dalam daftar di atas, tetapi tiba-tiba Anda merasakan sesuatu yang aneh atau menyakitkan, hentikan segera dan mintalah bantuan. Hubungi dokter segera jika Anda merasakan sakit yang parah.
  • Jika Anda tidak dapat mengandalkan pasangan atau anggota keluarga untuk melakukan tugas-tugas untuk Anda, pekerjakan orang lain untuk melakukannya.

Kondisi kesehatan janin tiap ibu hamil berbeda-beda. Tidak perlu membandingkan keadaan Bunda saat hamil yang bisa melakukan semua pekerjaan rumah sendiri dengan ibu hamil yang membutuhkan bantuan orang lain.

Mari kita berusaha jadi orang yang menciptakan lingkungan yang sehat secara fisik dan mental untuk ibu hamil. Bersediakah Anda jadi salah satu orang yang mewujudkan hal itu?

Yang terpenting dalam melakukan pekerjaan rumah tangga saat hamil adalah tidak memaksakan diri. Alih-alih rumah rapi, memaksa untuk membersihkan lingkungan dapat membahayakan ibu dan janin.

Semoga informasi terkait pekerjaan rumah tangga di atas dapat membantu para ibu hamil di rumah!

***

Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz

8 Household Chores You Should Avoid While You’re Pregnant
sg.theasianparent.com/household-activities-avoid-during-pregnancy

Household Work During Pregnancy – What to Do and What to Avoid
parenting.firstcry.com/articles/household-work-during-pregnancy-what-to-do-what-to-avoid/

Pregnant, With Housework to Do
www.webmd.com/baby/pregnant-with-housework-to-do#091e9c5e80a8b812-2-5

 

Baca Juga:

8 Bahaya Kebiasaan Tidur saat Rambut Masih Basah, Yuk Cek di Sini!

Lakukan 17 tips ini untuk menghilangkan stres saat hamil

Tips Aman dan Nyaman Bekerja Saat Hamil, Ibu Bekerja Perlu Tahu!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.