“Entah mengapa, belakangan ini saya merasa sudah bosan dengan pasangan,” ujar Anya, perempuan muda yang baru menginjak usia 27 tahun saat menceritakan hubungan pernikahannya kepada theAsianparent ID.
Meskipun usia pernikahan baru semumur jagung, baru memasuki tahun ke-3, namun Anya menduga rasa bosan yang mulai ia rasakan tidak telepas karena mereka sebenarnya sudah menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih selama kurang lebih lima tahun dengan suaminya.
“Sepertinya semua terasa begitu datar. Lebih parahnya lagi, semua yang dia katakan bahkan bisa menganggu saya,” ungkapnya.
Ya, Anya mengaku dalam tujuh bulan terakhir, ia merasa seperti terpisah. Ketika ia bersama dengan suaminya, ia justru merasa tidak nyaman karena tidak memiliki apa-apa untuk dibicarakan.
Ketika mereka sedang bersama di dalam satu ruangan. Mereka hanya akan bermain dan sibuk dengan ponsel masing-masing. Konflik semakin pecah pada saat suatu hari, ia mulai mendapatkan fakta bahwa ada orang ketiga di antara yang mengisi hubungan pernikahan mereka.
“Saya baru-baru ini dihubungi oleh seorang teman lama, seseorang yang saya sukai selama sekitar lima tahun dan berteman baik dengan saya. Beberapa kali kami memang bertemu, sekadar makan siang bersama hingga akirnya kami sempat nonton berdua.”
Saat berbicara dengan pria ini, saya merasa pusing dan semua perasaan saya sebelumnya muncul kembali. Rasanya seolah saya belum pernah bertemu suami saya. Saya berkonflik (dengan suami) dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya sangat mencintai suami saya, tetapi sejujurnya saya merasa bosan dengan hubungan kami,” jelasnya.
Merasa bosan dengan pasangan, wajarkah?
Dalam hubungan pernikahan, rasa bosan memang bukanlah sebuah rasa yang bisa dihindari. Bahkan, Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog dari Rumah Dandelion mengatakan bahwa rasa bosan dan jenuh dalam pernikahan memang mungkin saja terjadi. Dan itu adalah hal yang wajar.
Namun, psikolog knilis dewasa yang sering menangani masalah pernikahan ini mengegaskan rasa bosan yang timbul sebenarnya tidak menjadi masalah besar selama pasangan suami istri tetap memiliki komitmen.
“Selama pasangan suami istri masih memiliki komitmen, sebenarnya rasa bosan dengan pasangan, bukan suatu yang buruk melainkan pertanda untuk berusaha memperbaiki hubungan, Artinya, rasa bosan ini bisa dikendalikan untuk mencegah segara risiko yang mengancam pernikahan,” jelasnya.
Oleh karena itulah psikolog yang kerap disapa Nadya ini mengingatkan agar pasangan suami istri bisa menjadi jalan keluar bersama. Caranya, tentu saja tidak terlepas untuk mengomunikasikan bersama-sama. Bukan tidak mungkin, jika rasa bosa terus ‘dipelihara’ justru bisa membuat konflik pernikahan yang semakin pelik.
Untuk itu, bila Anda dan pasangan sedang dilanda rasa bosan. Segera lakukan beberapa hal berikut ini.
1. Selesaikan masalah pribadi Anda dan buat diri bahagia lagi
Sudahkah Anda merasa bahagia? Jika Anda sendiri belum bahagia, bagaimana bisa membahagiaan orang lain termasuk suami? Oleh kerananya, mulaila untuk ciptakan kebahagiaan dalam diri. Untuk melakukan ini, pilah masalah atau pemikiran pribadi apa pun yang Anda sembunyikan.
Ini tidak berarti Anda harus mendaftar untuk terapi, tetapi meluangkan waktu untuk menggali lebih dalam masalah apa yang menganggu dan selesaikan masalah itu.
Misalnya, jika Anda telah berjuang dengan kecemasan atau depresi, sekaranglah saatnya untuk menghadapi masalah tersebut. Atau bila Anda khawatir telah melakukan kesalahan selama menikah, selesaikan masalah tersebut.
Bila tidak bisa menanganinya sendiri, jangan malu untuk meminta bantuan pasangan atau ahli yang berpengalaman.
2. Ubah perspektif Anda
Ambil langkah mundur dan ubah pandangan tentang hubungan Anda. Misalnya, bila saat ini melihat pernikahan sebagai “kebiasaan” atau “rutinitas”, maka cobalah mengubah perspektif itu sebagai sesuatu yang dibangun melalui cinta.
Jika Anda bisa melakukan ini, maka perasaan bosan itu bisa diubah menjadi perasaan keintiman yang lebih dalam dan keterikatan pada pasangan. Gunakan perspektif baru ini untuk memelihara rasa hangat kebersamaan yang nyaman dan abadi.
3. Lakukan sesuatu yang baru bersama
Lakukan hal-hal yang sama sekali tidak biasa bersama. Anda juga bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya ingin dilakukan dengan pasangan tetapi belum sempat dilakukan.
4. Bersikap spontan
Tidak ada yang lebih mendebarkan daripada spontanitas. Untuk melakukan ini, Anda dan pasangan perlu menyisihkan waktu satu sama lain dan tetap berkomunikasi.
Mengetahui kapan satu sama lain bebas akan memungkinkan untuk mengejutkan satu sama lain dengan kegiatan. Itu akan membuat Anda berdua dengan penuh semangat bertanya-tanya kapan pertemuan spontan berikutnya akan dilakukan.
Tidak peduli seberapa sibuk Anda berdua, selalu ada hal menyenangkan yang dapat dilakukan bersama, bahkan untuk waktu yang singkat.
5. Temukan cara untuk meningkatkan hidup Anda
Pertahankan keintiman sehingga Anda berdua berharap untuk bercinta dan melihat aksi itu sebagai petualangan yang menyenangkan bersama.
Bicaralah dengan jujur dengan pasangan tentang keinginan rahasia Anda yang membuat mereka terlihat lebih menarik. Misalnya, mungkin Anda tidak pernah berbagi banyak tentang pemanasan, posisi, atau cara mengatur suasana hati (musik, minyak pijat, cermin, dll.).
Setelah merasa nyaman berbicara satu sama lain, Anda akan merasa lebih terhubung dan puas.
6. Pelajari sesuatu yang baru setiap hari
Tetap up to date dengan apa yang sedang terjadi di dunia. Anda bisa membaca berita, terlibat dalam komunitas, atau mempelajari keterampilan baru.
Pikirkan tentang seberapa banyak Anda dan pasangan Anda saling terbuka ketika pertama kali bertemu. Kemungkinannya, itu adalah salah satu cara utama Anda terhubung.
Tidak peduli berapa lama Anda sudah mengenal satu sama lain, perlu diingat bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk dipelajari tentang pasangan Anda. Tak ada salahnya untuk mengungkapkan secara detail hal yang baru setiap hari.
7. Buatlah hidup Anda sendiri di luar pernikahan
Dalam setiap hubungan, penting bagi suami dan istri untuk memiliki kehidupan mereka sendiri di luar pernikahan. Ini bisa berarti teman, hobi, minat, dan ruang mereka sendiri. Bagaimanapun, bahkan orang introvert yang paling berdedikasi pun perlu kedekatan dengan orang lain.
Menghabiskan waktu dengan orang lain selain pasangan, mengejar hobi dan menangani tujuan baru adalah bagian penting dari pertumbuhan sebagai seorang individu.
Jika Anda memilih untuk diam sementara dunia terus berputar, Anda akan merasa cepat bosan. Selain itu, menghabiskan waktu terpisah akan membuat Anda berdua saling merindukan dan cerita baru untuk dibagi.
Bagaimana, sudah siap mengatasi rasa bosan dengan pasangan dan me-refresh hubungan pernikahan?
***
Baca juga
13 Tips agar pernikahan Anda dan pasangan selalu bahagia, wajib dicoba!
Jangan Cemas Dulu, Ini 10 Arti Mimpi Suami Selingkuh dan Penyebabnya
5 Kunci Komunikasi dengan Pasangan, Cegah Terjadinya Konflik yang Bikin Pusing
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.