Pernahkah Parents mendapati anak bolos sekolah? Absennya anak dari sekolah tanpa alasan yang jelas tentunya akan membuat orang tua cemas dengan perkembangan akademiknya. Tak sedikit orang tua yang lantas memarahi anak dan menudingnya sebagai siswa yang malas.
Akan tetapi, apakah cukup bijak buru-buru menghujani anak dengan omelan segera setelah ia ketahuan bolos? Nyatanya, anak-anak, terutama remaja, akan bersikap defensif saat mereka dimarahi. Bisa jadi, bukannya berhenti membolos, mereka justru semakin ogah untuk berangkat ke sekolah.
Cari Tahu Alasan Anak Bolos Sekolah
Anak-anak dan remaja memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka memilih bolos sekolah. Untuk itu, Parents perlu mencari tahu dan menggali lebih dalam. Memahami hal ini adalah kunci untuk membantu mereka mengubah perilaku dan merasa lebih aman di sekolah.
Ada berbagai alasan yang mungkin melatarbelakangi sikap anak mengapa mereka ingin menghindari sekolah. Mulai dari pertengkaran dengan teman, bullying, berjuang dengan self esteem yang rendah, masalah dengan guru atau tugas di sekolah, atau boleh jadi ia merasa kesal dengan berbagai hal yang terjadi di rumah.
Sebuah penelitian terbaru bahkan menemukan fakta menarik. Ternyata, anak-anak yang suka membolos kemungkinan karena mereka menderita gangguan kecemasan. Studi ini mendapati bukti bahwa penyakit mental juga dapat membatasi performa anak sekolah.
“Kami terkejut menemukan bukti bahwa kecemasan dikaitkan dengan ketidakhadiran tanpa alasan, atau pembolosan, yang sering dianggap terkait dengan kesulitan perilaku daripada kesulitan emosional seperti kecemasan atau depresi,” kata ketua tim peneliti Katie Finning dari University of Exeter Medical School di Inggris.
Artikel terkait: Murid Tipu Gurunya saat Belajar Online untuk Membolos, Cerdik atau Licik?
Saat Anak Ketahuan Bolos Sekolah, Ini yang Perlu Parents Lakukan
Apa pun alasan di balik sikap anak yang memilih bolos, yang paling penting adalah bagaimana orang tua dapat membantunya kembali ke sekolah. Perlu dicatat bahwa proses ini mungkin bisa memakan waktu, sehingga Parents harus sabar melakukannya.
1. Mulailah dengan Komunikasi
Tanyakan kepada anak bagaimana keadaannya dan bagaimana perasaannya. Cobalah untuk tidak marah, karena itu hanya membuat percakapan menjadi lebih sulit.
Dengarkan baik-baik. Buat catatan jika perlu, dan pikirkan apa yang ia katakan. Ini dapat membantu Parents mencari tahu mengapa ia tidak ingin berada di sekolah.
Beri tahu anak bahwa Anda akan selalu hadir jika ia ingin berbicara, dan siap untuk mendukungnya jika ia merasa kecewa terhadap sesuatu.
2. Saat Anak Bolos Sekolah, Bantu Ia Mengatasi Masalah Sebenarnya
Alih-alih langsung menghukum anak, lebih baik berikan dukungan yang mereka butuhkan untuk menangani masalah utama yang menjadi alasan ia membolos. Tegaskan bahwa Parents akan membantunya jika ia memiliki masalah apa pun di sekolah.
3. Diskusikan Peraturan Sekolah
Tentu saja, semua sekolah memiliki aturan tentang keterlambatan dan ketidakhadiran siswa. Namun, hanya sedikit keluarga yang benar-benar membicarakan aturan ini dan apa yang terjadi ketika aturan itu dilanggar. Bahkan sebelum tahun ajaran dimulai, pastikan anak memahami bahwa ketidakhadiran tanpa alasan yang jelas dapat membawa sejumlah konsekuensi.
Artikel terkait: Dianiaya karena Bolos Belajar, Anak Meratap Agar Ibunya Tak Ditangkap Polisi
4. Bicarakan Harapan Parents sebagai Orang Tua
Bukan hanya tentang peraturan sekolah, ini juga tentang peraturan di dalam keluarga. Pastikan anak memahami harapan orang tua serta konsekuensi jika ia melakukan perbuatan yang melanggar.
Anak yang duduk di bangku sekolah menengah mungkin akan berpikir dua kali untuk bolos sekolah jika tahu bahwa ia akan kehilangan akses ponsel atau perangkat lain selama beberapa minggu, atau hak istimewa apa pun yang berarti baginya jika ia nekat bolos sekolah.
5. Jalin Komunikasi dengan Guru atau Pihak Sekolah
Dengan segala kemajuan teknologi komunikasi saat ini, menjadi jauh lebih mudah bagi orang tua untuk mengetahui keberadaan anak-anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menjalin komunikasi dengan pihak sekolah, entah lewat telepon atau email, agar bisa segera tahu tentang ketidakhadiran anak di sekolah.
Informasi yang datang lebih cepat pada akhirnya akan memberi kesempatan bagi Parents untuk segera mengambil langkah sebelum pembolosan anak menjadi masalah kronis.
Artikel terkait: Saat Anak Tidak Naik Kelas, Perlukah Pindah Sekolah?
6. Minta Bantuan Profesional
Menghukum anak karena bolos sekolah kemungkinan tidak akan berhasil jika akar masalahnya adalah gangguan kecemasan atau gangguan mental lainnya yang dialami anak. Jika demikian, maka Parents perlu mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional seperti psikolog.
Baca juga:
7 Akibat Malas Belajar yang Bisa Dialami Anak, Parents Wajib Tahu!
5 Tips Memotivasi Anak yang Malas Sekolah, Coba Terapkan Bun!