Lagi-lagi publik dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan yang dilakukan orangtua kepada anak di bawah umur. Hanya karena anak bolos belajar online, ia dipukul balok oleh ibu kandungnya sendiri.
Bocah berusia 10 tahun berinisial NJ harus menanggung luka akibat kegagalan orangtua dalam mengendalikan diri. Anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini dipukul dengan balok kayu oleh ibu kandungnya, SF (34).
Meski babak belur lantaran dipukul balok saat ketahuan bolos sekolah online, bocah asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan tetap ingin melindungi sang ibu.
Ibu Marah Karena Anak Berbohong dan Bolos Belajar
Sang ibu SF rupanya terpancing emosi. Amarahnya tersulut lantaran mendapati putranya berbohong dan tidak mengikuti kegiatan belajar online selama 10 hari.
Sang ibu, SF awalnya tak tahu-menahu anaknya bolos belajar. Guru di sekolah NJ kemudian menghubunginya. Guru tersebut mengatakan bahwa NJ sudah 10 hari tak mengikuti kegiatan sekolah online.
Mendapat laporan semacam itu, SF merasa sangat kesal. Kekesalan yang ia rasakan makin menjadi lantaran anak laki-lakinya itu pergi ke rumah neneknya tanpa meminta izin terlebih dulu kepada dirinya.
Ketika NJ pulang ke rumah, amarah sang ibu pun makin memuncak. Pasalnya, sang ibu menemukan chat Whatsapp NJ dengan tantenya. Kepada tantenya, NJ mengaku bahwa ibunya berbohong mengenai ia yang tak pernah mengikuti belajar online.
Rasa kesal dan amarah SF sudah tak bisa dikendalikan lagi. Ia lalu mengambil balok kayu dan memukul NJ.
“Sang ibu menganiaya anaknya dengan balok kayu dalam video lantaran kesal. Anaknya yang sempat ke rumah mertuanya dilaporkan oleh gurunya 10 hari terakhir tak mengikuti pelajaran daring,” terang Kasat Reskrim Polres Kota Parepare, Sulawesi Selatan Iptu Asian Sihombing sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
“SF kesal karena NJ anaknya pergi ke Kabupaten Pinrang, ke rumah neneknya juga tak izin pada ibunya,” lanjut Asian.
SF lalu merekam hukuman yang ia berikan pada NJ itu dan mengirimkannya pada tante korban. Hal tersebut dilakukan tersangka SF untuk mengklarifikasi bahwa dirinya tak berbohong.
Artikel terkait: Berdalih Cegah Korban Bunuh Diri, Seorang Ibu Gigit Putrinya hingga Tewas
Video Anak Bolos Belajar Online Dipukul Balok Menjadi Viral
Rekaman video yang tadinya dimaksudkan sebagai klarifikasi pada akhirnya harus berbuntut panjang. Video yang dikirimkan SF ke keluarga almarhum suaminya itu kemudian menjadi viral. SF pun tak menyangka, rekaman pemukulan anaknya itu akan beredar luas.
“Awalnya saya hanya mengirim video itu ke sejumlah keluarga almarhum suami saya. Namun entah siapa yang membagikannya ke media sosial,” jelas SF di Ruang PPA Polres Parepare.
Kini, SF hanya bisa menyesali perbuatannya. “Saya memukul NJ lantaran kesal, namun sebagai ibu saya menyesal,” terang SF.
Ia mengaku harus merawat seorang diri tiga anaknya sepeninggal sang suami. Beban kehidupan yang terasa makin berat membuatnya cukup emosional.
Pihak keluarga pun menginginkan agar persoalan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka mengharapkan adanya mediasi agar SF tak dikenai sanksi.
Artikel terkait: Video seorang ayah memukul anak saat belajar, peringatan agar orangtua mengendalikan emosi
Anak Meratap, Minta Ibunya Tak Ditangkap Polisi
Saat proses penangkapan SF, terjadi peristiwa yang sungguh menyayat hati. Meski mengalami luka lebam di kedua tangannya, NJ meratap pada polisi ketika ibunya hendak dibawa pihak berwajib.
“Pak Polisi, aku sayang ibu, tolong jangan ditangkap,” kata NJ pada Selasa (22/9/2020).
Hal ini dibenarkan oleh Kanit PPA Polres Parepare Sulawesi Selatan Aipda Dewi Natalia Noya. “Korban berharap agar kami tak menahan SF,” kata Dewi.
Anak laki-laki yang dikenal sebagai juara kelas ini bahkan menyesal lantaran tak mengikuti sekolah online selama beberapa hari.
Ibu tiga anak itu kini terancam dikenai Pasal 44 ayat 1 Undang-undang 23 tahun 2004 ancaman 5 tahun penjara dan pasal 80 Ayat 1 Undang-Undang RI dengan ancaman hukuman 2,5 tahun penjara.
****
Parents, nyatanya orangtua akan selalu diuji dengan tingkah pola anak-anak yang kadang bikin kesal. Banyak yang bilang, menjadi orangtua artinya meluaskan sabar.
Ketika mendapati anak melakukan perbuatan di luar harapan dan kendali orangtua, jangan buru-buru menghujani mereka dengan amarah. Bertanyalah lebih jauh dan dalam, mengapa mereka melakukan itu? Jangan sampai sumber masalahnya adalah diri kita, orangtua mereka.
Baca juga:
Aniaya Anak Hingga Tewas, Pasangan Ini Pura-pura Sedih Lapor Anaknya Hilang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.